Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin usai Maraton Kunjungi Kementerian di jakarta, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau biasa disapa Appi, menunjukkan keseriusannya membangun kolaborasi kuat antara pemerintah daerah dan pusat melalui roadshow ke sejumlah kementerian di Jakarta.
Dalam lawatan maraton yang berlangsung sepanjang dua hari terakhir, Appi membawa langsung tiga isu strategis diantaranya pendidikan kepulauan, pengelolaan sampah dan energi bersih, serta transportasi laut dan ketahanan pangan perkotaan.
Langkah ini, kata Appi, menjadi bagian dari diplomasi pembangunan Makassar menuju kota unggul dan inklusif yang berkeadilan sosial.
“Kami ingin memastikan tidak ada warga yang tertinggal, baik di daratan maupun di pulau. Semua harus menikmati akses pendidikan, transportasi, dan kesejahteraan yang setara,” tegasnya, Kamis (09/10).
Kunjungan pertama dilakukan ke Kementerian Sosial RI, membahas rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang.
Rombongan Pemkot Makassar diterima oleh Sekretaris Jenderal Kemensos RI, Robben Rico, didampingi Kepala Dinas Sosial Makassar, Andi Bukti Djufri.
Appi menjelaskan bahwa gagasan Sekolah Rakyat merupakan upaya memberikan kesempatan belajar yang sama bagi anak-anak di wilayah kepulauan.
“Tujuannya agar setiap anak Makassar, di mana pun mereka tinggal, dapat tumbuh dan belajar dengan kesempatan yang setara,” ujarnya.
Menurutnya, keterbatasan lahan di daratan justru membuka peluang bagi pembangunan fasilitas pendidikan di pulau.
“Ketersediaan lahan memang terbatas di daratan, tapi di pulau masih ada ruang yang bisa dimanfaatkan. Ini soal keadilan pendidikan,” lanjutnya.
Usai dari Kemensos, rombongan Pemkot Makassar bergerak ke Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Pertemuan dengan CEO Danantara, Rosan Roeslani, dan Staf Ahli Menteri KLHK, Hanifah Dwi Nirwana, membahas pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) serta sistem pengelolaan sampah modern di Makassar.
“Pertemuan ini membahas model kerja sama investasi berbasis lingkungan dan regulasi baru proyek Waste-to-Energy (WTE),” ungkap Appi.
Ia berharap sistem ini tidak hanya mengurangi beban sampah di TPA, tetapi juga melahirkan sumber energi baru yang efisien tanpa membebani APBD dengan tipping fee.
Appi menyebut, proyek ini menjadi bagian dari visi Makassar Zero Waste 2029 yang menitikberatkan pada efisiensi anggaran dan energi bersih.
“Kita ingin Pemda bisa memanfaatkan sampah menjadi energi dan menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat,” katanya.
Pertemuan di KLHK juga membahas kesiapan regulasi melalui Peraturan Presiden (Perpres) baru tentang PLTSa.
“Begitu regulasi keluar, kita siap jadi pilot project di Indonesia Timur,” jelas Appi
Tak berhenti di situ, Wali Kota Makassar juga menghadiri Rapat Koordinasi Ketersediaan Pangan Nasional di Kementerian Pertanian RI.
Ia menyampaikan langsung usulan bantuan untuk memperkuat ketahanan pangan perkotaan dan pengembangan urban farming di Makassar.
“Kami butuh dukungan pembangunan tiga green house percontohan untuk pertanian lahan sempit,” jelas Appi.
Menurutnya, dengan lebih dari 5.000 lorong di kota ini, program Lorong Pangan bisa menjadi gerakan besar menuju kemandirian pangan warga.
Tak hanya itu, Appi menyambangi Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Hubla) Kementerian Perhubungan RI untuk membahas akses transportasi laut dan pembangunan dermaga di Kecamatan Sangkarrang.
Appi mengungkapkan dua hal utama yang diperjuangkan, yakni penyediaan kapal antar pulau dan perbaikan dermaga yang rusak akibat faktor cuaca.
“Kami ingin masyarakat pulau menikmati transportasi yang aman dan terjangkau seperti warga di daratan,” jelasnya.
Rangkaian roadshow lintas kementerian ini memperlihatkan arah kepemimpinan Munafri Arifuddin yang menekankan diplomasi pembangunan berbasis kolaborasi.
Dari pendidikan hingga energi dan pangan, semua bermuara pada satu visi, Makassar sebagai kota inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Pemerataan pembangunan bukan hanya slogan. Ini soal memastikan negara hadir sampai ke pulau-pulau terjauh,” tutup Appi.


















































