Melinda Aksa Prihatin Tallo Belum Miliki TPS3R, Minta PKK Kelola Sampah Mandiri

10 hours ago 3
Melinda Aksa Prihatin Tallo Belum Miliki TPS3R, Minta PKK Kelola Sampah Mandiri Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa Munafri saat Kegiatan Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP), (Dok:Ist).

KabarMakassar.com — Ketua TP PKK Kota Makassar, Melinda Aksa Munafri, menyuarakan keprihatinannya atas belum adanya fasilitas Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kecamatan Tallo.

Kondisi ini disebutnya menjadi salah satu faktor utama belum optimalnya pengelolaan sampah rumah tangga dan limbah organik di kawasan padat penduduk tersebut.

Hal itu diungkapkan Melinda saat memimpin kegiatan Supervisi, Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan (SMEP) TP PKK Kota Makassar di Kecamatan Tallo, Selasa (21/10).

Ia menekankan bahwa peran PKK sebagai mitra pemerintah harus benar-benar hadir untuk membantu mengurai persoalan lingkungan di tingkat keluarga.

“Kami prihatin karena sampai hari ini Kecamatan Tallo belum memiliki TPS3R. Padahal ini menjadi kunci dalam sistem pengelolaan sampah terpadu. Tanpa TPS3R, potensi sampah organik rumah tangga kita hanya akan berakhir di TPA,” ujar Melinda.

Melinda menilai, masalah sampah di Tallo memiliki karakteristik berbeda dibanding kecamatan lain seperti Ujung Tanah. Wilayah padat permukiman dan minimnya ruang terbuka membuat masyarakat sulit menerapkan pola pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.

Ia bahkan menyoroti temuan di Kelurahan Suangga, di mana ratusan kilogram tomat dibuang percuma.

“Kami menemukan kasus di Suangga, di mana sekitar 400 sampai 500 kilogram tomat dibuang begitu saja. Ini sangat disayangkan karena sampah organik sebesar itu sebenarnya bisa diolah menjadi kompos, pakan ternak, atau bahan urban farming,” ungkapnya.

Menurut Melinda, kondisi ini menunjukkan pentingnya kehadiran TPS3R dan edukasi berkelanjutan kepada masyarakat tentang pemilahan sampah dari sumbernya. Ia menegaskan, PKK harus menjadi motor penggerak perubahan pola pikir masyarakat dalam memandang sampah bukan lagi sebagai limbah, tetapi sebagai sumber daya ekonomi baru.

“Sampah organik itu bukan masalah, tapi peluang. PKK harus mengambil peran untuk mengubah limbah dapur menjadi nilai tambah, menjadi pupuk, atau bahan tanam bagi program urban farming,” tegas istri Wali Kota Makassar itu.

Melinda juga meminta agar TP PKK Kecamatan Tallo memperkuat sinergi dengan pemerintah kelurahan untuk mempercepat hadirnya fasilitas pengolahan sampah mandiri. Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan para lurah guna membahas langkah konkret pembangunan TPS3R di kawasan tersebut.

Ia berharap kegiatan SMEP ini tidak hanya menjadi forum laporan, tetapi juga momentum refleksi dan perbaikan kinerja seluruh pengurus PKK. Melinda menginginkan agar PKK benar-benar menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan lingkungan bersih, sehat, dan berdaya guna.

“Harapan kami, hasil pertemuan hari ini dapat memperkuat peran PKK di lapangan. Mari kita jadikan PKK bukan sekadar pelaksana program, tetapi juga solusi atas persoalan yang dihadapi masyarakat, termasuk persoalan sampah,” pungkas Melinda.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news