KabarMakassar.com – Nama Andi Tenri Indah bukan figur baru dalam dunia politik Sulawesi Selatan (Sulsel), ia cukup memiliki pengaruh besar dan diperhitungkan. Apalagi dirinya merupakan Ketua DPC Gerindra Gowa, namanya tentu kerap dibicarakan.
Kali ini ia muncul sebagi representasi dari model politisi yang tidak hanya hadir di meja rapat dan podium seremonial, tetapi juga turun langsung menangani persoalan rakyat yang paling sunyi, dan paling rentan terabaikan oleh birokrasi.
Tak banyak legislator daerah yang mampu menembus langsung ke Presiden Republik Indonesia membawa aspirasi rakyat kecil. Namun nama Andi Tenri Indah, Ketua Komisi E DPRD Sulawesi Selatan, kini menjadi sosok yang disebut banyak orang setelah perjuangannya mengantarkan dua guru asal Luwu Utara Abdul Muis dan Rasnal mendapatkan hak rehabilitasi dari Presiden Prabowo Subianto.
Perjuangan itu tidak berlangsung singkat. Ia bermula dari sebuah rapat dengar pendapat (RDP) sederhana yang kemudian menjelma menjadi gerakan advokasi besar, melibatkan DPRD Sulsel, Fraksi Gerindra, pimpinan DPR RI, hingga akhirnya Presiden turun tangan langsung.
Sebelumnya, pada Rabu, 12 November, Andi Tenri Indah memimpin RDP yang mengundang Abdul Muis dan Rasnal. Di ruangan itu terkuak kisah pilu dua guru SMA yang selama ini menjalani kriminalisasi, mendekam di penjara, hingga dipecat secara tidak hormat.
Keduanya dikenai hukuman karena melakukan pungutan sebesar Rp20 ribu uang yang atas persetujuan orang tua murid digunakan untuk menggaji 10 guru honorer agar proses belajar mengajar tetap berjalan.
Cerita itu menggugah banyak anggota DPRD Sulsel, termaksud Andi Tenri Indah. Ia kemudian mengambil inisiatif untuk membawa kasus tersebut ke tingkat nasional.
“Ini bukan lagi soal administrasi. Ini soal kemanusiaan. Soal keadilan,” ucap Tenri kepada koleganya saat itu.
Tidak menunggu waktu lama, lewat jalur Fraksi Gerindra, Andi Tenri diketahui menghubungi Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, untuk mengadukan aspirasi dua guru Luwu Utara itu.
Malam itu juga Tenri terbang ke Jakarta bersama Abdul Muis dan Rasnal. Ia menembus berbagai lapis prosedur legislasi dan advokasi, hingga akhirnya ketiganya dipertemukan dengan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, kedua guru itu menceritakan langsung apa yang dialami.
Tenri menjadi penghubung utama, memastikan setiap informasi sampai secara utuh, setiap dokumen tersampaikan dengan benar, dan setiap langkah advokasi dilakukan tanpa ada celah yang terlupakan.
Keesokan harinya, tepatnya Kamis (13/11) pukul 01.30, Presiden Prabowo Subianto baru saja tiba di Jakarta usai kunjungan kenegaraan ke Australia. Namun informasi yang disampaikan Dasco, dan tekanan moral yang dibangun dari perjuangan Tenri, membuat presiden langsung bersedia bertemu dengan kedua guru tersebut.
Andi Tenri Indah turut mendampingi mereka dalam pakaian yang masih sama saat memimpin RDP sehari sebelumnya. Ia tidak sempat pulang mengganti baju, pada saat itu.
Saat Presiden menandatangani surat rehabilitasi, Tenri menyebut momen itu sebagai hadiah terindah bagi perjuangan para guru daerah yang sering terlupakan.
“Alhamdulillah, sudah kami fasilitasi dari Fraksi Gerindra. Dilakukan penandatanganan rehabilitasi dari Presiden RI,” kata Tenri melalui pesan WhatsApp.
Keputusan Presiden RI Nomor 33 Tahun 2025 terbit pada hari yang sama. Hanya beberapa jam setelah pertemuan.
Tenri langsung menjemput salinan Keppres itu di Gedung Nusantara III DPR RI dan menyerahkannya kepada Abdul Muis dan Rasnal, ditemani anggota DPRD Sulsel Marjono dari Fraksi Gerindra.
“Saya sudah serahkan langsung. Tugas kami sudah selesai. Alhamdulillah,” ucapnya.
Dengan Keppres tersebut, nama baik kedua guru itu dipulihkan. Hak pekerjaan dan kedudukan mereka dikembalikan.
Diketahui, dua guru SMA itu sebelumnya dipecat secara tidak hormat berdasarkan keputusan Gubernur Sulsel, meski pungutan yang mereka lakukan sudah disetujui orang tua murid dan dilakukan demi membayar gaji guru honorer.
Kasus itu memicu simpati publik, terutama dari kalangan pendidik dan pegiat kemanusiaan di Sulsel. Namun dari sekian banyak reaksi, Andi Tenri Indah adalah orang yang mengambil langkah nyata dan langsung.
Dibalik sikap tegas dan komitmen kuatnya, Andi Tenri Indah adalah sosok politisi perempuan yang kariernya menanjak konsisten. Ia kini menjabat Ketua Komisi E DPRD Sulsel komisi yang membidangi kesejahteraan rakyat, termasuk pendidikan.
Pada Pemilu 2024, ia terpilih dari Dapil Gowa-Takalar dengan perolehan 63.142 suara salah satu perolehan suara tertinggi untuk legislator perempuan di Sulsel. Ia juga pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Gowa.
Selain tugas legislatif, Tenri juga menjadi Ketua DPC Gerindra Gowa, kader muda yang tumbuh bersama partai sejak awal.
Di masyarakat, ia dikenal sebagai figur yang dekat dengan warga dan sering turun langsung membantu masyarakat yang membutuhkan. Banyak warga Gowa mengaku bahwa pintu rumah Tenri selalu terbuka untuk siapapun yang ingin menyampaikan keluhannya.
Di sisi lain, ia juga merupakan Ketua TP-PKK Kabupaten Gowa, mendampingi sang suami, Wakil Bupati Gowa Darmawangsyah Muin.
Posisinya sebagai politisi sekaligus ibu rumah tangga tidak menghalangi komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Perjuangannya untuk dua guru Luwu Utara bukan satu-satunya contoh dedikasinya. Selama ini, ia dikenal vokal dalam isu pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial. Banyak kegiatan turun lapangan hingga memperjuangkan anak-anak Gowa yang tak lulus PPDB, terutama untuk membantu warga miskin, tenaga kesehatan, guru honorer, dan kelompok rentan.


















































