KLIKPOSITIF – Sepotong roti panggang dengan olesan selai kacang mungkin terasa cukup mengenyangkan. Namun, menurut ahli gizi Crandall, menu seperti itu sering kali tidak memenuhi kebutuhan tubuh — terutama bagi mereka yang berusia di atas 40 tahun, yang kerap bertanya-tanya mengapa massa otot menurun sementara lingkar pinggang justru bertambah.
Dilansir dari laman WebMd, berikut manfaat sarapan pagi untuk Anda.
1. Menjaga Kadar Gula Darah Tetap Stabil
Sarapan membantu menjaga stabilitas gula darah sepanjang hari, baik bagi penderita diabetes maupun yang tidak. Bagi orang sehat, kebiasaan ini bisa membantu mencegah insulin resistance — kondisi yang dapat berkembang menjadi diabetes. Fluktuasi kadar gula darah juga bisa memengaruhi suasana hati, membuat seseorang mudah cemas, tersinggung, atau cepat marah.
Menurut Dr. Osama Hamdy dari Joslin Diabetes Center, penderita diabetes sebaiknya tidak melewatkan sarapan. Saat perut kosong di pagi hari, kadar gula bisa turun terlalu rendah (*hipoglikemia*), yang berpotensi berbahaya.
“Hipoglikemia bukan hal sepele. Kondisi ini bisa membuat Anda lemas, gugup, gemetar, bahkan berisiko mengalami detak jantung tidak teratur atau kejang,” jelasnya.
Ia menyarankan sarapan dengan karbohidrat rendah, disertai protein dan lemak sehat, seperti oatmeal dengan susu, atau telur dan roti gandum utuh. Asosiasi Diabetes Amerika juga merekomendasikan asupan serat 7–10 gram dan 400–500 kalori untuk menu sarapan ideal.
2. Menjaga Kesehatan Jantung
Riset menunjukkan bahwa orang yang rutin sarapan memiliki jantung lebih sehat. Sebuah studi tahun 2017 di Journal of the American College of Cardiology menemukan bahwa mereka yang sering melewatkan sarapan cenderung mengalami aterosklerosis — penyempitan dan pengerasan pembuluh darah akibat penumpukan plak — yang dapat memicu serangan jantung dan stroke.
Mereka juga umumnya memiliki lingkar pinggang lebih besar, tekanan darah dan kolesterol lebih tinggi. Hal ini bisa jadi karena kadar gula darah yang tidak stabil atau karena asupan serat harian yang kurang tercapai.
Meski belum jelas apakah masalah tersebut murni disebabkan oleh kebiasaan tidak sarapan atau faktor gaya hidup lain, Dr. Iva Smolens, ahli bedah jantung dan toraks, berpendapat bahwa pola hidup modern turut berperan besar.
“Kita semua menjalani hidup yang serba cepat. Kita terburu-buru, melewatkan sarapan, makan cepat di mobil, dan tanpa sadar berat badan naik 10 kilo. Mungkin bukan hanya sarapan yang salah, tapi keseluruhan gaya hidup kita,” paparnya.
3. Meningkatkan Konsentrasi dan Produktivitas
Dr. Hamdy menambahkan, alasan lain mengapa sarapan penting adalah karena tubuh membutuhkan dorongan energi di pagi hari agar metabolisme berjalan optimal.
Mereka yang rutin sarapan cenderung memiliki daya fokus dan memori lebih baik. Anak-anak dan remaja yang sarapan teratur juga terbukti lebih jarang terlambat atau absen, serta mendapat nilai akademik yang lebih tinggi.
Tanpa sarapan, tubuh masuk ke mode hemat energi, di mana otak memperlambat kinerja karena kekurangan bahan bakar. Penelitian terus dilakukan untuk memahami lebih dalam bagaimana sarapan memengaruhi fungsi otak dan kinerja mental.
4. Menyiapkan Diri untuk Hari yang Sukses
Kuncinya adalah memadukan karbohidrat dan protein, misalnya sereal gandum utuh dengan susu dan buah, atau roti dengan telur. Jika tidak sempat makan di rumah, bawalah bekal sarapan ringan seperti pisang dan segenggam trail mix dengan susu kotak.
Sedikit persiapan bisa membuat pagi Anda lebih mudah — potong bahan sarapan saat menyiapkan makan malam, atau siapkan alat makan sejak malam sebelumnya. Pada akhir pekan, rebus telur untuk stok satu minggu.
Meski makanan instan seperti protein bar atau shake bisa menjadi pilihan darurat, ahli gizi Jo mengingatkan agar tidak menjadikannya kebiasaan. “Gunakan sesekali saja. Makanan olahan tidak akan memberi rasa kenyang yang sama dengan makanan segar,” paparnya.

16 hours ago
3


















































