Politisi PDI-P Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Belum lama ini, Wali Kota Makassar periode 2021-2025, Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto, mengikuti fit and proper test sebagai kandidat Ketua DPD PDIP Sulsel periode 2025–2030
Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto mengaku menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP terkait hasil.
“Saya serahkan saja sama pusat, kita inikan kader jadi ikut arahan pusat saja,” ujarnya melalui saluran telpon, Rabu (08/10).
Meski begitu, jika Ia diberikan amanah prioritas utamanya sebagai pengurus PDI Perjuangan Provinsi Sulawesi Selatan adalah memperkuat partai dan membangun jejaring suara yang solid.
Mantan Wali Kota Makassar dua periode ini menyatakan bahwa setiap langkah politiknya akan diarahkan untuk meneguhkan basis partai dan memastikan dukungan masyarakat tersalurkan secara nyata.
“Langkah pertama yang akan kita lakukan jika terpilih adalah melanjutkan hal-hal yang baik, memperkuat yang masih lemah, dan memperkenalkan dukungan terhadap partai. Dukungan itu kan suara. Jadi jejaring suara harus dibangun, diperkuat, dan harus betul-betul hidup,” ujar Danny.
Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa modal politiknya bukan sekadar ambisi pribadi, tetapi pengalaman serta dukungan rakyat.
“Saya siap dengan bermodal 1,6 juta suara waktu Pileg kemarin. Insyaallah ini bisa memberi sumbangan nyata terhadap partai,” ujar pria dengan tagline anak lorong itu.
Ia menekankan, keikutsertaannya dalam fit and proper test bukan untuk kepentingan diri sendiri semata, tetapi untuk memperkuat partai dan memastikan suara rakyat tersalurkan melalui struktur partai yang kuat.
Sebelumnya, Danny mengaku terkejut sekaligus terhormat ketika menerima undangan langsung dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan untuk mengikuti fit and proper test calon pengurus PDI Perjuangan Sulsel.
“Saya merasa terhormat diundang oleh DPD ikut fit and proper test. Walaupun saya tidak melalui proses perekrutan dari bawah, alhamdulillah, saya diusulkan oleh DPP. Itu kehormatan,” ungkapnya.
Ia menegaskan, posisi yang akan diemban apakah ketua atau sekretaris bukan fokus utama. Yang terpenting adalah kesungguhan dalam menjalankan amanah.
“Kalau kerja sungguh-sungguh, kalau diberi tugas sungguh-sungguh, itu modal saya. Tidak ada yang lain. Kalau dikasih kepercayaan, kita sungguh-sungguh,” tambah Danny.
Danny menjelaskan bahwa wawancara berlangsung singkat, hanya sekitar 15 menit. Tidak ada bocoran khusus yang disampaikan, namun kesempatan itu lebih sebagai bentuk penghormatan dari partai.
“Tiba-tiba saya ditelpon. Kan tidak ada nama saya di daftar pengusulan. Saya kaget. Tapi saya hadir memenuhi kehormatan itu. Partai ini sangat sami’na wa ato’na, taat. Jadi saya taat, datang memenuhi undangan,” kata Danny.
Danny juga menyebut kualitas kandidat lain yang ikut fit and proper test. Menurutnya, semua figur yang bersaing adalah orang-orang profesional dengan pengalaman dan dedikasi tinggi.
“Yang ikut fit and proper test bukan orang sembarangan. Semua figur profesional, punya pengalaman dan dedikasi. Bersama mereka, saya justru termotivasi untuk bekerja lebih sungguh-sungguh demi partai,” pungkas Danny.


















































