KLIKPOSITIF-Ribuan warga di Nagari Sasak, Kecamatan Sasak Ranah Pasisie, Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), terpaksa diungsikan setelah banjir yang melanda wilayah tersebut semakin parah dalam tiga hari terakhir.
Penjabat (PJ) Wali Nagari Sasak, Noferi, mengatakan banjir mulai melanda sejak Senin (24/11/2025). Hingga Rabu (26/11/2025), debit air terus mengalami peningkatan akibat curah hujan tinggi dan kiriman air dari Batang Pasaman.
“Sejak Senin kondisi sudah terendam, tapi hari ini tambah parah. Kiriman air dari Batang Pasaman naik dan hujan merata, makanya debit air terus bertambah,” ujar Noferi saat dikonfirmasi, Rabu (26/11/2025).
Ia menjelaskan, sedikitnya tiga jorong terdampak paling parah, yakni Jorong Banda Baru, Padang Halaban, dan Rantau Panjang. Jumlah warga yang sudah mengungsi mencapai 600 jiwa.
“Yang terparah itu Rantau Panjang, lalu Padang Halaban dan Banda Baru. Akses warga terisolasi. Padang Halaban tidak terisolasi total, tapi kendaraan tidak bisa masuk,” jelasnya.
Menurut Noferi, banjir merendam permukiman yang berada di sepanjang aliran sungai. Ketinggian air di akses utama mencapai 1,5 hingga 2 meter, membuat mobilitas warga lumpuh total.
“Ya, akses terisolasi. Ada tiga akses yang tidak bisa dilewati: Rantau Panjang, Talago Pagang, dan Banda Baru,” tambahnya.
Evakuasi Terus Dilakukan, Sebagian Warga Masih Bertahan
Tim gabungan dari Basarnas, BPBD, pemerintah nagari, dan relawan telah melakukan evakuasi sejak Selasa (25/11). Pada Rabu siang, petugas bahkan melakukan evakuasi paksa karena debit air terus naik.
Namun, beberapa warga tetap memilih bertahan. “Evakuasi sudah berjalan lancar, tapi masih ada warga yang bertahan, terutama di Rantau Panjang, sekitar empat keluarga. Mereka menolak pindah,” ungkap Noferi.
Sebagian besar pengungsi kini ditempatkan di wilayah yang lebih aman seperti Talago Pagang. Posko dapur umum juga telah didirikan di Pustu Talago Pagang untuk memenuhi kebutuhan pengungsi dari berbagai jorong.
Namun hingga kini, pemerintah nagari masih kesulitan menyediakan kebutuhan logistik, terutama sembako.
“Hari pertama sudah ada bantuan sembako dari Pemda. Tapi, untuk hari ini belum ada. Semoga segera menyusul,” kata Noferi.
Ia berharap bantuan logistik segera mengalir agar kebutuhan dasar para pengungsi dapat terpenuhi.
“Harapan kita kebutuhan warga di pengungsian, terutama dapur umum dan sembako, bisa segera terpenuhi,” tutupnya.

4 days ago
14


















































