Sekretaris DPW Partai NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Partai NasDem Sulawesi Selatan mulai menyiapkan strategi politik berbasis digital untuk memperkuat konsolidasi dan menjangkau pemilih muda jelang Pemilu 2029.
Pendekatan baru ini menjadi bagian dari upaya partai menghadapi dinamika politik generasi Z dan milenial yang semakin kuat di ruang digital.
Sekretaris DPW Partai NasDem Sulsel, Syaharuddin Alrif, menegaskan bahwa partainya kini tak hanya fokus pada penguatan struktur dan program sosial, tetapi juga membangun kapasitas kader dalam memahami teknologi dan pola komunikasi digital.
“NasDem harus hadir di semua ruang, termasuk ruang digital. Kami ingin kader paham bagaimana teknologi bisa digunakan untuk memperluas pengaruh politik yang positif dan produktif, terutama di kalangan pemilih muda,” ujar Bupati Sidrap dalam keterangan usai mengikuti kegiatan Laboratorium Gerakan (LAGA) Perubahan dan Bimbingan Teknis (Bimtek) di Kampus Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, Minggu (26/10).
Katanya, NasDem Sulsel menggembleng ratusan kader untuk beradaptasi dengan strategi politik berbasis data dan kecerdasan buatan (AI).
Sebanyak 235 kader dari Sulsel bergabung dengan kader NasDem dari Sulawesi Barat untuk mengikuti pelatihan selama tiga hari. Mereka menerima pembekalan ideologi, kepemimpinan, dan strategi komunikasi politik era digital. Pelatihan ini juga menanamkan nilai open mind, open will, dan open hand membuka pikiran, kemauan, dan kepedulian sebagai landasan dalam mengembangkan politik yang inklusif dan modern.
Menurut Syaharuddin, generasi muda kini menjadi segmen paling dinamis dalam menentukan arah politik nasional. Karena itu, NasDem Sulsel berupaya menghadirkan model kampanye dan komunikasi yang lebih interaktif, partisipatif, dan dekat dengan keseharian anak muda.
“Kalau program sosial, kami sudah jalankan sejak lama mulai air bersih, sanitasi, hingga bedah rumah. Sekarang waktunya berinovasi. Kita manfaatkan artificial intelligence, big data, dan media sosial untuk memahami aspirasi generasi muda dan berinteraksi dengan cara mereka,” ungkapnya.
Ia menilai, strategi digital bukan hanya soal kampanye daring, melainkan perubahan pola pikir dan cara kerja kader di lapangan. Kader NasDem diharapkan mampu membaca tren digital, menganalisis isu publik secara real time, dan merespons aspirasi masyarakat dengan cepat.
Syahar menambahkan, kegiatan ini juga memperkuat soliditas kader lintas wilayah Sulsel–Sulbar, sekaligus mempererat hubungan antara struktur pusat dan daerah.
“Selama tiga hari tiga malam, para kader hidup bersama, belajar bersama, dan menyusun strategi bersama. Ini bukan sekadar pelatihan, tapi proses membangun kultur politik baru yang kolaboratif dan inovatif,” katanya.
Ia optimistis, strategi digital yang tengah dikembangkan akan menjadi kekuatan utama NasDem di Pemilu 2029.
“Sulawesi Selatan sudah menjadi patron kemenangan NasDem di kawasan timur Indonesia. Dengan pendekatan digital yang terukur dan modern, kami siap melanjutkan tradisi kemenangan itu,” pungkasnya.


















































