Praktisi Seni dan Budaya, Kusen Alipah Hadi (dua dari kanan) hadir bersama Kepala Dusun Kalimundu, Srihadi Joko Padmono (tengah) dalam acara temu media Ngayogjazz 2024 di Citywalk, Mataram City, Ngaglik, Sleman, Kamis (14/11/2024). - Anisatul Umah
JOGJA—Event musik tahunan, Ngayogjazz 2024 kembali digelar tahun ini. Gelaran yang ke-18 kalinya tahun ini, Ngayogjazz diselenggarakan di Dusun Kalimundu, Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Bantul, Sabtu (16/11/2024).
Ngejazz Tanpa Ngasorake menjadi tema yang diangkat tahun ini. Tema itu diambil dari falsafah Jawa Menang Tanpa Ngasorake yang artinya mencapai sesuatu dengan cara yang baik, dan tidak merendahkan orang lain.
Selain komunitas jaz nasional, Ngayogjazz 2024 juga akan menampilkan sejumlah musikus berkualitas, seperti Nationaal Jeugd Jazz Orkest (NJJO) feat. Paju Telu, Sketsa Bunyi KuaEtnika, Ten2Five, Discus, Farah Di dan Sedya Rahayu, serta ShimSham. Selain itu, ada juga Josias Andriaan Quartet feat Ingga Adriaan, MLD Jazz Project x Suara Kayu, Lantun Orchestra, Jazz Traveler, Neo Trio, serta musikus dari Jogja, Frau.
Warga sekitar juga dilibatkan dalam festival ini khususnya UMKM. Stan disediakan untuk menampilkan beragam produk kerajinan dan kuliner potensi Dusun Kalimundu. Masyarakat Dusun Kalimundu juga dilibatkan mengelola sampah yang dihasilkan selama festival.
Kepala Dusun Kalimundu, Srihadi Joko Padmono mengatakan pengelolaan sampah di Kalimundu sudah dimulai sejak 2017 di 5 RT yang menjadi pusat pengelolaan sampah. Seiring berjalannya waktu tinggal di RT 1 yang masih jalan, dan ini menjadi embrio terbentuknya Komunitas Pengelolaan Sampah Kalimundu (Kompak).
Dia mengatakan masalah sampah banyak diperbincangkan di Yogyakarta dan Bantul pada khususnya. Menjadi perhatian khusus terkait pengelolaannya. Mau dikemanakan sampah-sampah yang dihasilkan. "Rencananya nanti saat Ngayogjazz kami siapkan enam rumah keranjang botol dan 20 set sampah tiga warna untuk mengakomodasi sampah Ngayogjazz," ucapnya dalam acara temu media di Citywalk, Mataram City, Ngaglik, Sleman, Kamis (14/11/2024).
Menurutnya setelah gelaran festival sampah-sampah akan dikumpulkan dalam satu titik di dekat Galeri Kompak. Setelah itu akan dilakukan pilah pilih, sampah yang masih ada nilai ekonominya akan dijual dan sampah organik akan dimanfaatkan. "Sisa reduksinya akan diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan Dusun Kalimundu memiliki banyak kearifan lokal. Menyambut Ngayogjazz 2024, persiapan sudah mencapai 90%. Menurutnya Dusun Kalimundu tidak hanya ketempatan untuk festival, tetapi UMKM dan kearifan lokalnya juga ikut terangkat.
Sosialisasi masif dilakukan serta penjelasan dari mulut ke mulut guna memahamkan masyarakat terkait tujuan dari gelaran festival ini. "Kampung kami punya kearifan lokal cukup banyak, didukung masyarakat yang guyub," lanjutnya.
Ruang Interaksi
Untuk lebih memeriahkan Ngayogjazz 2024, dihadirkan juga Guyub Jogja, sebuah ruang interaksi antarkomunitas yang terdiri dari beberapa komunitas kreatif. Mulai dari komunitas kopi, sepeda onthel layang-layang, foto, otomotif, hingga kendaraan listrik. Akan banyak aktivitas yang digelar oleh Guyub Jogja mulai dari pameran, klinik, hingga workshop.
Praktisi Seni dan Budaya, Kusen Alipah Hadi mengatakan Ngayogjazz sudah tidak lagi membicarakan sebuah peristiwa budaya. Dia melihat Ngayogjazz sebagai peristiwa cinta yang dilakukan secara terus menerus. Laiknya ibadah tidak ada yang menyuruh namun dilakukan, tanpa perlu ada yang menonton. "Ngejazz Tanpa Ngasorake saya kira ini pilihan yang benar. Ini lebih dari sekedar peristiwa budaya, ini ibadah orang-orang ke sini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News