Sakral Wijaya Saputra S.IP. M.TR .AP (Dosen Fisip Universitas Pancasakti Makassar/Mahasiswa Doktoral (S3) Ilmu Administrasi Negara Unhas)Oleh: Sakral Wijaya Saputra S.IP. M.TR .AP (Dosen Fisip Universitas Pancasakti Makassar/Mahasiswa Doktoral (S3) Ilmu Administrasi Negara Unhas)
KabarMakassar.com — Program Makan Bergizi Gratis merupakan sebuah cita-cita luhur Prabowo Subianto dalam perjalanan panjang karier politiknya. Perlu diketahui, Prabowo bukan hanya saat terpilih dalam kontestasi Pilpres 2024 lalu menggaungkan pentingnya program makan bergizi gratis, tetapi gagasan ini telah lama ia sampaikan dan diyakini harus dilaksanakan ketika menjadi pemimpin bangsa ini.
Bahkan jika ditelusuri kembali ke belakang, Presiden Prabowo Subianto sejak memutuskan terjun ke belantara politik nasional baik saat maju sebagai calon wakil presiden yang berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri, maupun ketika dua kali harus menerima kekalahan dari Joko Widodo sebagai kompetitor dalam Pilpres hampir selalu menekankan pentingnya makan bergizi bagi anak-anak bangsa dalam visi, misi, dan orasi-orasi politiknya yang menggebu-gebu.
Dalam beberapa kesempatan orasi politiknya, Prabowo dengan pidato berapi-api meyakini bahwa program tersebut merupakan hal yang sangat fundamental bagi perjalanan bangsa ke depan. Ia menilai bahwa arah kebijakan yang memfokuskan pada lahirnya generasi emas dan berkualitas tidak boleh dianggap sebagai hal sepele. Keyakinan ini juga didasari pandangan bahwa Indonesia akan berada pada titik keemasan pada tahun 2045.
Hal tersebut kemungkinan juga berangkat dari keresahan Prabowo melihat kondisi anak-anak bangsa yang belum mendapatkan pemerataan gizi di berbagai pelosok negeri, sebagaimana kerap ia sampaikan dalam berbagai kesempatan. Keresahan ini diperkuat oleh data tingginya angka stunting di berbagai daerah, di tengah kondisi Indonesia sebagai bangsa yang memiliki sumber daya alam sangat melimpah. Fakta tersebut semakin menguatkan keyakinan Prabowo Subianto akan adanya ketidakmerataan suplai gizi bagi anak-anak bangsa.
Di sisi lain, program Makan Bergizi Gratis menurut pandangan Presiden RI ke-8 ini merupakan salah satu jalan terciptanya ketahanan pangan dan perputaran ekonomi yang berfokus di tingkat lokal. Langkah-langkah Prabowo diperkuat dengan kebijakan yang berorientasi pada terwujudnya swasembada pangan, peningkatan kesejahteraan petani, serta kemudahan akses bagi mereka. Mulai dari penetapan standar harga beras, pembentukan Koperasi Merah Putih, perluasan akses bantuan keuangan, hingga pelunasan kredit macet bagi petani.
Jika diamati, seluruh kebijakan tersebut selaras dengan gagasan Prabowo mengenai pentingnya merealisasikan program Makan Bergizi Gratis. Dapur Makan Bergizi Gratis pada tahap realisasinya difokuskan untuk menyerap pangan lokal milik petani, nelayan, peternak, serta pelaku sektor lain yang mampu menggerakkan perekonomian di tingkat lokal. Penyerapan bahan pangan ini juga dihubungkan dengan Koperasi Merah Putih yang diharapkan hadir di setiap desa di seluruh pelosok negeri.
Dengan demikian, muncul secercah harapan bahwa ekonomi lokal benar-benar dapat tumbuh secara maksimal di tingkat desa, apabila program dan gagasan Prabowo tersebut diterjemahkan serta diimplementasikan dengan baik, tanpa adanya oknum tidak bertanggung jawab yang keluar dari substansi gagasan Presiden Prabowo Subianto.
Namun demikian, program Makan Bergizi Gratis tidak terlepas dari berbagai dinamika dan polemik. Mulai dari persoalan akses kemitraan yang dikeluhkan sejumlah pengusaha lokal karena dinilai hanya dapat dijangkau oleh pihak tertentu, hingga kasus keracunan makanan yang sempat ramai diberitakan.
Selain itu, terdapat pula persoalan pengelolaan dana yang dinilai belum transparan, bahkan menyebabkan beberapa mitra penyedia makanan bergizi gratis harus berhenti beroperasi, yang berdampak pada terputusnya distribusi makanan kepada penerima manfaat. Tak kalah penting, muncul pula kekhawatiran terkait potensi konflik kepentingan dalam pelaksanaannya.
Kondisi tersebut tentu memunculkan pertanyaan di tengah masyarakat: apakah program ini sudah tepat dijadikan sebagai program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo? Namun jika melihat langkah-langkah Presiden Prabowo secara substansial, masih terdapat harapan bahwa kesejahteraan dapat benar-benar hadir di tengah masyarakat.
Melalui pergerakan ekonomi lokal, penciptaan lapangan kerja, serta terwujudnya keadilan dalam pemenuhan gizi bagi para penerus bangsa dalam hal ini pelajar dan siswa yang diharapkan mampu berkontribusi besar dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Kehadiran dapur Makan Bergizi Gratis sangat diharapkan menjadi jawaban bagi penyerapan hasil pertanian desa dengan harga yang sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Ditambah dengan upaya menekan harga pupuk agar petani dapat memaksimalkan hasil pertaniannya, penyederhanaan akses modal melalui Koperasi Merah Putih, hingga pada akhirnya tercipta rantai distribusi yang berkelanjutan: hasil pertanian diserap dapur MBG dan didistribusikan kembali kepada anak-anak petani dalam bentuk pemenuhan gizi sesuai standar.
Pada akhirnya, program yang menjadi cita-cita luhur Presiden Prabowo ini diharapkan dapat menjadi angin segar dan harapan positif apabila dilaksanakan sebagaimana mestinya. Harapannya, generasi peradaban baru Indonesia kelak dapat menyambut Indonesia Emas 2045 dengan kepala tegak dan kualitas sumber daya manusia yang unggul.

















































