Pangkep Catat Penurunan Kemiskinan Tertinggi Kedua di Sulsel

4 weeks ago 24
Pangkep Catat Penurunan Kemiskinan Tertinggi Kedua di SulselBupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (dok. Ist)

KabarMakassar.com — Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kembali mencatat capaian positif dalam upaya pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Pangkep turun dari 12,41 persen pada 2024 menjadi 11,6 persen pada tahun 2025 ini. Penurunan ini menempatkan Pangkep sebagai daerah dengan penurunan kemiskinan tertinggi kedua di Sulawesi Selatan.

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menegaskan bahwa capaian tersebut bukan kebetulan, melainkan hasil pelaksanaan strategi penanggulangan kemiskinan yang telah terencana dalam Rencana Pembangunan Kemiskinan Daerah (RPKD) 2022–2026.

“Penurunan kemiskinan ini bukan terjadi secara kebetulan, tetapi hasil nyata dari berbagai strategi dan kebijakan yang fokus menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan,” ujar Yusran, Kamis (23/10/2025) dalam keterangan resminya.

Bupati dua periode itu menambahkan bahwa pertumbuhan ekonomi Pangkep mencerminkan meningkatnya produktivitas dan kemandirian masyarakat.

“Pertumbuhan ekonomi bukan sekadar angka, tetapi cerminan dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Pemkab Pangkep mencatat sejumlah program yang berkontribusi terhadap penurunan kemiskinan, antara lain penyaluran bantuan sosial bagi 21.570 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), pembebasan iuran BPJS bagi lebih dari 229 ribu jiwa, pencapaian Universal Health Coverage (UHC) sebesar 99,49 persen, pemberdayaan 58 ribu pelaku UMKM, serta pembangunan 1.074 kilometer jalan kabupaten dan 797 unit rumah layak huni.

Pemerintah daerah menargetkan angka kemiskinan di Pangkep dapat turun ke satu digit, yakni 9,83 persen pada 2030, seiring meningkatnya investasi produktif dan penciptaan lapangan kerja lokal.

Sementara itu, Kepala BPS Pangkep, Ayub Parlin Ampulembang, mengungkapkan bahwa pada 2025 persentase penduduk miskin tercatat sebesar 11,6 persen, turun dari 12,41 persen pada 2024 atau berkurang 0,81 persen.

“Kalau kita bandingkan dengan kabupaten/kota di Sulsel, penurunannya tertinggi kedua di Sulsel dari 24 kabupaten/kota,” katanya.

Ia menjelaskan, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) juga menunjukkan penurunan signifikan.

“P1 turun sebesar 0,7 persen dibandingkan tahun 2024. Hal ini menunjukkan tingkat kedalaman kemiskinan di Pangkep semakin rendah, dan penduduk miskin semakin dekat dengan garis kemiskinan,” ujarnya.

Ayub berharap, dengan kinerja Pemkab Pangkep yang konsisten, penurunan angka kemiskinan dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang.

“Mudah-mudahan dengan kinerja Pemda Pangkep tahun ini dan ke depan, persentase penduduk miskin bisa diturunkan lagi. Karena indeks kedalaman kemiskinan sudah semakin rendah,” katanya.

Ia menambahkan, terdapat tiga langkah strategis untuk menekan angka kemiskinan, yaitu meningkatkan pendapatan masyarakat melalui perluasan lapangan kerja dan dukungan terhadap sektor produktif; meringankan beban pengeluaran rumah tangga miskin melalui subsidi dan bantuan sosial tepat sasaran; serta mengurangi kantong-kantong kemiskinan melalui program pemberdayaan di wilayah tertinggal.

“Jika ketiga program ini dapat dijalankan dengan baik, insyaallah persentase penduduk miskin di Pangkep bisa terus ditekan,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news