Pasca Tawuran, Appi Minta Orang Tua Lebih Awasi Anak Demi Cegah Konflik Remaja

2 weeks ago 16
Pasca Tawuran, Appi Minta Orang Tua Lebih Awasi Anak Demi Cegah Konflik RemajaWali Kota Makassar Munafri Arifuddin (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin atau Appi meminta para orang tua untuk lebih memperhatikan dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka, baik di rumah maupun di luar rumah.

Imbauan ini disampaikan pasca terjadinya aksi tawuran kelompok remaja di wilayah utara Kota Makassar yang sempat menimbulkan keresahan warga.
Hal itu disampaikan Appi saat memimpin Apel Siaga Ketenteraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) di pelataran Masjid Al-Markaz Al-Islami, Jumat (07/11) malam.

Appi menegaskan bahwa aksi tawuran antar-kelompok remaja bukan sekadar tindakan kriminal, tetapi merupakan masalah sosial yang memerlukan pendekatan keluarga dan masyarakat.

Ia menilai, pengawasan orang tua menjadi kunci penting untuk mencegah anak-anak terjerumus dalam konflik yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

“Saya mengimbau kepada seluruh orang tua di Makassar agar lebih memperhatikan aktivitas anak-anaknya. Banyak dari perkelahian atau perang kelompok ini bermula dari hal sepele, yang seharusnya bisa dicegah jika ada pengawasan sejak dini,” tegas Appi.

Menurutnya, konflik remaja yang berujung tawuran sering kali muncul karena kurangnya komunikasi dalam keluarga dan lemahnya kontrol lingkungan sosial. Ia menekankan, peran keluarga sangat penting dalam menanamkan nilai moral, tanggung jawab, dan empati kepada anak-anak sejak dini.

“Orang tua adalah benteng pertama dalam membentuk karakter anak. Kalau kita abai, mereka bisa mencari jati diri di tempat yang salah dan bergaul dengan lingkungan yang salah pula,” tambahnya.

Appi juga mengingatkan bahwa dampak tawuran bukan hanya menimbulkan korban luka atau kerugian materi, tetapi juga menciptakan rasa takut dan trauma bagi masyarakat sekitar, terutama anak-anak dan perempuan.

“Konflik yang terjadi bukan hanya melukai pelaku atau korban, tapi juga meninggalkan luka sosial di tengah masyarakat. Ada anak kecil yang takut keluar rumah, ada orang tua yang khawatir setiap malam. Ini harus kita hentikan bersama,” ujarnya tegas.

Appi menegaskan bahwa keamanan adalah tanggung jawab bersama, bukan semata tugas aparat. Ia meminta agar warga, tokoh masyarakat, dan aparat di tingkat RT/RW hingga kelurahan memperkuat sistem komunikasi dan deteksi dini di lingkungan masing-masing.

“Kalau ada gejala atau tanda-tanda perkelahian antar-kelompok, segera laporkan. Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Keamanan harus dijaga sejak awal, dari tingkat rumah tangga,” pesannya.

Ia juga menekankan pentingnya peran aktif Satlinmas dan tokoh masyarakat dalam menjaga ketertiban wilayah. Menurutnya, Satlinmas tidak boleh hanya menjadi penonton, melainkan harus berfungsi sebagai garda terdepan dalam menjaga lingkungan dan menyampaikan informasi kepada pihak berwenang.

“Satlinmas harus aktif menjaga wilayahnya. Mereka bisa menjadi jembatan informasi antara warga dan aparat. Kalau semua pihak bergerak bersama, kita bisa cegah konflik sebelum terjadi,” tutur Appi.

Selain itu, ia menilai bahwa penanganan tawuran tidak cukup dengan tindakan represif, tetapi juga perlu langkah pendidikan karakter, dialog sosial, dan kegiatan positif bagi remaja. Pemerintah Kota Makassar, kata Appi, sedang menyiapkan sejumlah program pembinaan bagi pemuda di wilayah rawan konflik untuk mengalihkan energi mereka ke arah yang lebih produktif.

“Anak-anak muda ini perlu wadah. Kita harus bantu mereka menemukan ruang untuk berkreasi, berolahraga, dan menyalurkan potensi mereka. Kalau dibiarkan tanpa arah, mudah sekali mereka terseret dalam perilaku destruktif,” ujarnya.

Appi juga menegaskan bahwa apel siaga ini tidak boleh sekadar menjadi seremoni, tetapi momentum untuk membangun kesadaran kolektif bahwa keamanan dan ketertiban adalah tugas moral seluruh warga kota.

“Setelah apel ini, saya harap semua kembali ke wilayah masing-masing dengan kesadaran penuh untuk menjaga ketertiban. Saling mengingatkan, saling menjaga, dan jangan biarkan satu pun kejadian tawuran terulang,” ujarnya.

Ia menutup arahannya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat sinergi dan gotong royong demi mewujudkan Makassar yang aman, tertib, dan bermartabat.

“Mari kita jaga anak-anak kita, jaga lingkungan kita. Makassar ini rumah kita bersama. Kalau kita saling peduli, tidak ada lagi ruang bagi konflik di kota ini,” pungkasnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news