Pemakaian Softlens Berlebihan Picu Risiko Serius pada Kesehatan Mata

6 hours ago 4
Pemakaian Softlens Berlebihan Picu Risiko Serius pada Kesehatan Mata Ilustrasi Pemakaian Soflens (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Tren penggunaan softlens atau lensa kontak kian meningkat di kalangan masyarakat, baik sebagai alat bantu penglihatan maupun pelengkap penampilan.

Namun, penggunaan yang tidak sesuai aturan justru menimbulkan risiko besar terhadap kesehatan mata. Lensa kontak tidak boleh digunakan selama 24 jam penuh, apalagi berhari-hari tanpa dilepas, karena dapat memicu berbagai gangguan yang bersifat permanen.

Berikut sejumlah masalah kesehatan mata yang dapat terjadi akibat pemakaian softlens terlalu lama:

1. Konjungtivitis (Mata Merah)

Softlens yang dipakai terus-menerus menciptakan lingkungan lembap pada mata yang menjadi tempat ideal bagi bakteri, jamur, dan virus berkembang biak.

Kondisi ini menyebabkan peradangan pada konjungtiva atau selaput bening mata, disertai bintil, gatal, dan kemerahan.

Salah satu bentuk paling umum adalah Giant Papillary Conjunctivitis (GPC), akibat iritasi berulang dari lensa kontak.

2. Kekurangan Oksigen pada Kornea (Hipoksia Kornea)

Lensa kontak yang menempel lama di mata menghalangi masuknya oksigen ke kornea, Kekurangan oksigen dapat membuat kornea melemah, menurunkan kejernihan penglihatan, dan memicu luka kecil yang berpotensi menjadi infeksi berat, dalam jangka panjang, hipoksia dapat merusak jaringan kornea secara permanen.

3. Mata Kering (Dry Eye Syndrome)

Softlens menyerap cairan air mata agar tetap lembut, tetapi hal ini justru membuat mata kehilangan kelembapan alaminya. Akibatnya, mata terasa perih, gatal, atau terbakar, bahkan bisa menimbulkan luka di permukaan kornea.

Kurangnya pelumasan juga memperparah kelelahan mata, terutama bagi pengguna yang bekerja di ruangan ber-AC atau menatap layar terlalu lama.

4. Alergi dan Infeksi Mata

Lensa kontak yang digunakan tanpa kebersihan memadai dapat menimbulkan abrasi atau luka kecil pada kornea. Luka ini menjadi jalan masuk bagi bakteri dan jamur, memicu infeksi yang menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan penglihatan buram.

Dalam kasus tertentu, reaksi alergi jangka panjang terhadap bahan lensa atau cairan pembersih juga dapat terjadi.

5. Ulkus Kornea (Tukak Kornea)

Infeksi berat yang tidak diobati bisa berkembang menjadi ulkus kornea, yakni luka terbuka bernanah pada lapisan mata. Kondisi ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan jaringan kornea rusak permanen dan berujung pada kebutaan.

6. Ptosis (Turunnya Kelopak Mata)

Pemakaian softlens terlalu lama bisa memicu peradangan pada jaringan sekitar mata, menyebabkan kelopak mata melemah dan sulit dibuka. Dalam beberapa kasus, cairan dari jaringan mata dapat menumpuk dan menarik kelopak ke bawah, mengganggu fungsi penglihatan.

Kasus-kasus di atas menjadi peringatan bagi pengguna softlens untuk lebih berhati-hati. Lensa kontak sebaiknya digunakan sesuai durasi yang dianjurkan, dilepas saat tidur, serta dibersihkan dengan cairan khusus setiap kali pemakaian.

Mata merupakan organ yang sangat sensitif sedikit kelalaian dapat berakibat fatal. Karena itu, menjaga kebersihan dan kedisiplinan dalam penggunaan softlens menjadi langkah penting untuk mencegah risiko kebutaan dini.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news