Pemkot Makassar Standarkan Tata Kelola Masjid dari Kebersihan hingga Keuangan

2 weeks ago 14
Pemkot Makassar Standarkan Tata Kelola Masjid dari Kebersihan hingga KeuanganWali Kota Makassar Munafri Arifuddin Menutup Pelatihan Pengurus Masjid se-Kota Makassar (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin terus mendorong peningkatan kualitas tata kelola masjid di seluruh wilayah kota.

Upaya tersebut diwujudkan melalui penerapan standarisasi pengelolaan masjid, mulai dari aspek kebersihan, pengaturan waktu ibadah, hingga transparansi keuangan.

Wali Kota Makassar yang akrab disapa Appi menegaskan, standarisasi tata kelola masjid menjadi langkah penting dalam membangun masjid yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat peradaban dan kegiatan sosial masyarakat.

“Kalau pengurusnya tidak memahami fungsi-fungsi masjid, ya masjidnya akan begitu-begitu saja. Tapi kalau mulai ada peningkatan pengetahuan tentang tata kelola, inilah langkah awal menjadikan masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi pusat membangun peradaban,” ujar Appi saat menutup Pelatihan Pengurus Masjid se-Kota Makassar di Golden Hotel, Rabu (5/11).

Kegiatan yang digelar oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Kota Makassar tersebut berlangsung selama sepuluh hari dan diikuti oleh 3.000 peserta yang terdiri atas pengurus masjid, remaja masjid, dan majelis taklim. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Ketua Takmir Masjid Al-Falah Sragen yang dikenal berpengalaman dalam tata kelola masjid modern dan mandiri.

Appi menyoroti pentingnya keseragaman standar pengelolaan masjid di Makassar. Ia menekankan bahwa pengurus masjid perlu memiliki SOP kebersihan yang jelas, termasuk penataan tempat sampah, kebersihan toilet, hingga pencatatan jadwal pembersihan rutin.

“Masjid harus punya SOP kebersihan, toilet bersih, tempat sampah terpisah, dan log kebersihan yang rutin. Jangan sampai pengelolaan masjid justru jadi sumber keluhan warga,” tegasnya.

Selain itu, Appi juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas keuangan masjid. Ia mengingatkan agar pengurus masjid mengelola dana secara terbuka untuk mencegah munculnya prasangka negatif di tengah jamaah.

“Jangan sampai pengelolaan keuangan jadi fitnah. Semua harus transparan. Pengurus harus bisa menjelaskan dari mana uang masuk dan ke mana dikeluarkan,” katanya.

Appi juga menekankan agar masjid menjadi ruang yang ramah bagi anak-anak dan generasi muda. Menurutnya, pengurus masjid perlu mengubah paradigma lama yang sering kali melarang anak-anak bermain di area masjid.

“Kalau anak-anak takut masuk masjid, siapa yang rugi? Biarkan mereka nyaman agar tumbuh kecintaan pada rumah Allah,” ujarnya.

Lebih jauh, ia meminta agar masjid berperan aktif dalam mencatat data sosial masyarakat di sekitarnya, termasuk pendataan fakir miskin dan kaum duafa. Langkah ini, kata Appi, akan membantu pemerintah menyalurkan bantuan sosial secara lebih tepat sasaran.

“Masjid harus jadi episentrum perhatian sosial. Data orang duafa, fakir miskin, harus tercatat di masjid supaya bantuan bisa tepat sasaran,” tandasnya.

Sebagai bentuk motivasi, Wali Kota Makassar juga mengumumkan rencana lomba kebersihan dan keaktifan masjid yang akan mulai digelar tahun depan. Melalui kegiatan tersebut, Pemkot akan menilai kebersihan, aktivitas pengurus, dan intensitas kegiatan keagamaan di tiap masjid.

“Kita akan menilai kebersihan, keaktifan pengurus, dan penyelenggaraan kegiatan keagamaan. Masjid yang paling aktif dan inspiratif akan kita beri penghargaan,” ungkap Appi.

Sementara itu, Kepala Bagian Kesra Setda Kota Makassar menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi momentum penting dalam peningkatan kapasitas dan profesionalitas pengurus masjid.

Diharapkan, seluruh peserta mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh untuk memperkuat peran masjid sebagai pusat spiritual dan sosial masyarakat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news