Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Dahyal (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar, Dahyal, menegaskan bahwa struktur ekonomi Makassar saat ini ditopang kuat oleh sektor perdagangan, industri, dan konstruksi yang secara kumulatif menyumbang 56,32 persen terhadap PDRB 2024.
Menurutnya, komposisi tersebut semakin menegaskan posisi Makassar sebagai pusat pertumbuhan ekonomi kawasan Timur Indonesia.
“Makassar berada di center point of Indonesia dan menjadi kota terbesar di Indonesia Timur. Posisi strategis ini membuat perdagangan, industri, dan konstruksi menjadi sektor paling dominan, bahkan menyumbang lebih dari separuh PDRB kita,” ujar Dahyal, Sabtu (22/11).
Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Makassar pada triwulan II 2025 mencapai 5,08 persen lebih tinggi dari rata-rata nasional. Capaian ini, kata Dahyal, menjadi bukti bahwa Makassar berperan penting dalam menopang pembangunan nasional, khususnya kawasan Timur Indonesia yang sangat bergantung pada pusat aktivitas ekonomi di kota ini.
Kontribusi terbesar PDRB berasal dari perdagangan besar, eceran, dan reparasi. Dahyal menyebut bahwa sektor reparasi yang sering dianggap sepele justru memiliki dampak signifikan.
“Banyak yang bertanya kenapa reparasi besar pengaruhnya. Sederhana saja aktivitas jasa bengkel di Makassar itu luar biasa tingginya. Itu tercermin jelas dalam angka PDRB,” katanya.
Meskipun pola konsumsi masyarakat bergeser ke perdagangan online, perputaran ekonomi dari sektor perdagangan tetap mendominasi aktivitas ekonomi kota. Di sisi lain, indikator sosial Makassar turut menunjukkan perkembangan positif. Tingkat pengangguran terbuka yang sempat mencapai 15,92 persen pada masa pandemi turun menjadi 9,6 persen. Kemiskinan juga menurun ke angka 4,97 persen pada 2024.
Inflasi berada pada level terjaga, yakni 2,74 persen secara year on year, sementara Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Makassar mencapai 85,23 dengan peningkatan usia harapan hidup, lama sekolah, dan pendapatan per kapita.
“Angka harapan hidup naik dan tingkat stres rendah. Itu juga yang membuat Makassar masuk daftar kota terbahagia peringkat 40 dunia,” ujar Dahyal.
Dari sisi konektivitas, Makassar memiliki infrastruktur logistik yang semakin lengkap. Kota ini memiliki Makassar Newport dengan kapasitas kontainer terbesar di Indonesia, Pelabuhan Soekarno-Hatta, pusat bongkar muat antarpulau, Tol Layang AP Pettarani, hingga jaringan jalan regional Maminasata.
“Konektivitas ini membuat Makassar tidak hanya jadi pusat logistik, tetapi juga pusat layanan, pusat perdagangan, dan pusat inovasi bagi kawasan timur,” jelasnya.
Dahyal menambahkan bahwa konsep kawasan metropolitan Maminasata yang menghubungkan Makassar, Maros, Gowa, dan Takalar akan menjadi pengungkit ekonomi besar jika infrastruktur regionalnya tersambung sepenuhnya.
“Kalau Maminasata terhubung dengan baik, efeknya bisa seperti Jabodetabek di barat. Ini sudah direncanakan sejak 1993 dan masih relevan sampai sekarang,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa arah pembangunan Makassar melalui Tujuh Program MULIA, terutama peningkatan daya saing ekonomi dan penciptaan lapangan kerja, harus terus berjalan seiring penguatan sektor-sektor kunci yang telah menopang PDRB.
“Kita punya posisi strategis, punya potensi besar, dan punya daya saing regional. Tantangannya adalah memastikan semua sektor ini terus menguat agar Makassar tetap menjadi lokomotif pembangunan kawasan timur,” tutupnya.


















































