Kota Solok, Klikpositif – Ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kota Solok turun untuk gotong royong massal di sejumlah titik terdampak banjir, Senin (1/12/2025). Aksi sosial tersebut menjadi wujud kepedulian dan solidaritas ASN terhadap masyarakat yang terdampak bencana.
Wali Kota Solok, Dr. Ramadhani Kirana Putra mengatakan, ribuan warga terdampak dalam musibah banjir di Kota Solok. Banjir tidak hanya merusak fasilitas umum milik daerah, namun juga rumah masyarakat dan juga lahan pertanian.
“Hari ini, kita langsung menyebar ke sejumlah titik terdampak sesuai pembagian wilayah dengan berbekal peralatan kebersihan. Alat berat, mobil damkar, dan truk sampah juga siaga untuk mendukung kegiatan,” ujar Wali Kota saat apel.
Aksi gotong royong dilakukan di berbagai lokasi. Mulai dari kawasan pemukiman padat penduduk, sekolah, masjid, perkantoran, hingga ruang terbuka hijau. ASN dari berbagai OPD rela berlumpur, membersihkan sampah, dan membantu warga menata kembali rumah yang terdampak banjir.
Sekretaris Daerah Kota Solok, Desmon menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para ASN. Aksi sosial membuktikan ASN Kota Solok sangat peduli dengan kondisi masyarakat yang tertimpa musibah banjir.
“Peringatan Hari Korpri bukan hanya seremonial, tetapi momentum memperkuat semangat pengabdian. ASN harus hadir di tengah masyarakat, terutama saat kondisi sulit seperti sekarang,” ujarnya.
Berdasarkan data Pusdalops PB Kota Solok, total warga terdampak mencapai 9.375 jiwa dari 2.978 keluarga. Korban tersebar di 9 kelurahan. Dampak terluas dirasakan masyarakat Kelurahan Tanah Garam dengan masyarakat terdampak 2.652 jiwa dari 871 keluarga.
Di Kelurahan KTK masyarakat terdampak 1.582 jiwa dari 390 KK. Kelurahan IX Korong 1.498 jiwa dari 609 KK, Kelurahan VI Suku 1.179 jiwa dengan 314 KK. Kelurahan Koto Panjang terdampak 1.061 jiwa. Sinapa 588 jiwa, Aro IV Korong 400 Jiwa, Nan Balimo 320 Jiwa serta PPA 95 Jiwa.
Selain itu, tercatat 1 orang anak berusia 3 tahun dari Kelurahan Tanah Garam meninggal dunia akibat tertimpa pohon tumbang (ADP). Sebanyak 16 sekolah terdampak langsung dan 32 sekolah terdampak tidak langsung dengan taksiran kerugian sementara mencapai Rp 15.240.586.000. Ribuan ternak warga mati dengan kerugian sekitar Rp135.480.000.

1 week ago
25




















































