
KabarMakassar.com — Perumda Air Minum Makassar kembali menjadi rujukan pembelajaran bagi perusahaan daerah lain.
Kali ini, Perumda Tirta Air Minum Eremerasa Kabupaten Bantaeng melakukan studi banding ke Makassar untuk mempelajari sistem pengelolaan kualitas air dan manajemen keuangan, Kamis (16/10).
Rombongan yang dipimpin oleh Direktur Perumda Tirta Eremerasa, Suwardi, diterima langsung oleh Plt Direktur Utama Perumda Air Minum Kota Makassar, Hamzah Ahmad, bersama jajaran pejabat struktural di Aula Tirta Dharma PDAM Makassar.
Kunjungan tersebut menjadi ajang berbagi pengetahuan dan pengalaman antarperusahaan daerah dalam upaya memperkuat tata kelola air bersih dan efisiensi operasional.
“Kami menyambut hangat rombongan dari Bantaeng. Mereka ingin memperdalam dua hal penting, yaitu sistem laboratorium dan manajemen keuangan. Mudah-mudahan melalui diskusi ini lahir gagasan baru yang bisa dikembangkan bersama,” kata Hamzah Ahmad.
Ia menjelaskan, laboratorium milik Perumda Air Minum Kota Makassar telah mengantongi sertifikasi resmi dan menerapkan standar uji kualitas air yang ketat. Setiap bulan, tim laboratorium melakukan pengujian fisik, kimia, dan bakteriologis dari sampel air di seluruh titik distribusi.
“Kepercayaan pelanggan tumbuh dari mutu air yang terjamin. Karena itu, kami menjadikan laboratorium sebagai garda depan dalam memastikan air yang disalurkan aman dan layak konsumsi,” tegasnya.
Selain aspek teknis air, rombongan PDAM Bantaeng juga mempelajari sistem keuangan PDAM Makassar yang dinilai transparan dan efisien. Hamzah memaparkan bahwa dengan wilayah layanan yang luas, efisiensi menjadi kunci utama dalam menjaga stabilitas keuangan dan mutu pelayanan.
“Kami menerapkan perencanaan anggaran berbasis efisiensi dan pengendalian kas yang ketat. Tujuannya agar pelayanan tetap optimal meski tarif air di Makassar masih tergolong rendah dibandingkan daerah lain,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Perumda Tirta Eremerasa Bantaeng, Suwardi, mengaku kunjungan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat kapasitas internal PDAM Bantaeng yang saat ini sedang berbenah.
“Kami datang untuk belajar langsung dari Makassar yang sudah jauh lebih maju, baik dari sisi laboratorium maupun manajemen keuangan. Fokus kami saat ini adalah efisiensi biaya operasional dan peningkatan kualitas air pelanggan,” ungkapnya.
Suwardi yang baru menjabat sejak Mei 2025 itu juga menjelaskan, sistem distribusi air di Bantaeng masih mengandalkan gravitasi dari 17 sumber mata air, dengan hanya satu instalasi yang menggunakan pompa. Kondisi ini membuat efisiensi dan keandalan layanan menjadi tantangan utama.
“Kami ingin memastikan efisiensi meningkat tanpa mengorbankan kualitas air. Itu sebabnya kami datang belajar dari PDAM Makassar yang sudah terbukti kuat dalam tata kelola air dan finansial,” ujarnya.
Di akhir kunjungan, Suwardi menyampaikan apresiasi atas keterbukaan dan sambutan hangat dari pihak PDAM Makassar.
“Kami sangat menghargai kesediaan PDAM Makassar berbagi pengalaman secara terbuka dan mendetail. Ini menjadi bekal berharga bagi kami untuk memperkuat sistem pelayanan air bersih di Bantaeng,” tuturnya.
Studi banding ini menjadi bukti bahwa Perumda Air Minum Makassar kini tak hanya menjadi penyedia layanan air bersih bagi warga kota, tetapi juga rujukan pembelajaran bagi perusahaan daerah lain di Sulawesi Selatan dalam membangun sistem pengelolaan air yang profesional, efisien, dan berkelanjutan.