Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Direktur Eksekutif Parameter Publik Indonesia, Ras MD, menilai Partai Golkar Kota Makassar memiliki modal politik yang kuat untuk menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) 2029.
Meski Pileh masih jauh, katanya keunggulan tersebut, terletak pada kombinasi antara kekuatan figur kepemimpinan dan soliditas struktur partai hingga ke tingkat bawah.
Penilaian Ras MD disampaikan merespons pernyataan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau Appi, yang menargetkan kemenangan Golkar Makassar pada Pileg 2029.
Target tersebut dinilai Ras MD sebagai sesuatu yang rasional dan terukur jika dibaca dari kondisi objektif partai saat ini.
Menurut Ras MD, faktor pertama yang menguntungkan Golkar Makassar adalah figur Munafri Arifuddin. Sebagai tokoh dengan legitimasi politik dan posisi strategis di tingkat lokal, Appi dinilai memiliki daya tarik elektoral yang berpotensi memberikan efek ekor jas bagi partai.
“Figur seperti Munafri Arifuddin bisa menjadi magnet elektoral bagi Golkar Makassar. Namun efek figur tidak otomatis bekerja jika tidak dikonversi melalui kerja kader, kebijakan yang dirasakan publik, serta kedekatan langsung dengan masyarakat,” kata Ras MD, Selasa (23/12).
Faktor kedua adalah kekuatan struktur dan mesin partai. Ras MD menilai Golkar Makassar termasuk partai yang memiliki struktur relatif hidup dan aktif hingga tingkat kecamatan dan kelurahan. Kondisi ini menjadi keunggulan penting dalam pemilu legislatif yang menuntut kerja lapangan secara intensif dan berkelanjutan.
“Pemilu legislatif tidak bisa dimenangkan dengan kampanye musiman. Partai yang punya struktur aktif hingga akar rumput akan lebih siap menghadapi dinamika pemilih,” ujarnya.
Faktor berikutnya adalah kesiapan kader dan perencanaan politik sejak dini. Ras MD menilai langkah Golkar Makassar melakukan pembinaan, pemetaan daerah pemilihan, serta penguatan kapasitas kader jauh sebelum tahapan pemilu resmi dimulai menunjukkan keseriusan menghadapi Pileg 2029.
Menurutnya, persiapan caleg dan penguatan organisasi sejak awal menjadi pembeda di tengah persaingan legislatif yang semakin ketat dan kompetitif.
Faktor keempat adalah pengalaman elektoral Golkar sebagai partai lama yang terbiasa menghadapi perubahan politik. Ras MD menilai Golkar relatif adaptif dalam membaca pergeseran karakter pemilih Kota Makassar yang kini semakin rasional, kritis, dan menilai partai maupun kandidat berdasarkan kinerja.
“Pengalaman panjang Golkar menjadi modal untuk beradaptasi dengan perubahan perilaku pemilih yang tidak lagi sekadar loyal, tetapi menuntut bukti kerja,” jelasnya.
Selain itu, Ras MD juga menyoroti basis pemilih tradisional Golkar yang masih terjaga di sejumlah wilayah Kota Makassar. Basis loyal ini dinilai menjadi fondasi suara awal yang penting, terutama jika dikombinasikan dengan strategi menjangkau pemilih muda dan pemilih mengambang melalui isu-isu konkret dan program yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
Meski demikian, Ras MD mengingatkan bahwa seluruh keunggulan tersebut hanya akan bermakna jika Golkar Makassar mampu menjaga soliditas internal dan menghindari konflik kepentingan jangka pendek yang kerap menggerus kepercayaan publik.
“Target kemenangan bisa berubah menjadi beban politik jika tidak dibarengi kerja nyata dan keberpihakan yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” tegasnya.
Ras MD menilai Pileg 2029 bagi Golkar Makassar bukan sekadar pertarungan kursi legislatif, melainkan ujian sejauh mana kekuatan struktur dan figur mampu dikonversi menjadi kepercayaan publik yang berkelanjutan.
” di bawah kepemimpinan Munafri Arifuddin, Golkar Makassar memiliki peluang besar menjadi salah satu kekuatan dominan di DPRD Kota Makassar pada pemilu mendatang,” tutupnya.

















































