PKS Siap Ekspansi Pupuk Organik Buatan Sendiri ke Seluruh Indonesia

2 weeks ago 16

KabarMakassar.com — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani melalui inovasi teknologi ramah lingkungan dan kebijakan pro-pertanian.

Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan partai berlambang bulan sabit kembar itu adalah ekspansi nasional Pupuk Organik Cair (POC) buatan sendiri, yang telah terbukti meningkatkan produktivitas hasil panen petani.

Ketua DPP PKS Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan, Riyono, menjelaskan bahwa partainya telah melakukan serangkaian uji coba penggunaan POC ‘Petani Sejahtera’ di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

“Konsistensi PKS membela dan melayani petani tidak pernah berubah, bahkan terus meningkat. Usulan agar anggaran pertanian naik dari 0,1% menjadi 5% APBN merupakan salah satu bentuk dorongan PKS. Kami ingin petani menjadi aktor utama dalam siklus pertanian, bukan sekadar objek kebijakan,” ujar Riyono, dalam keterangannya, Jumat (07/11)

Pupuk organik cair tersebut dikembangkan oleh Bidang Petani, Peternak, dan Nelayan PKS bekerja sama dengan Dewan Pakar partai, sebagai bagian dari inovasi untuk menciptakan pertanian yang produktif, berkelanjutan, dan mandiri.

Menurut Riyono, hasil uji coba lapangan menunjukkan peningkatan signifikan terhadap hasil panen padi. Ia menyebutkan, dalam panen yang dilakukan bersama Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Syaikhu, di Arjasari, Indramayu, produktivitas petani meningkat hingga 20 persen setelah menggunakan pupuk buatan PKS.

“Hasil panen menunjukkan peningkatan dari biasanya 6 kuintal menjadi 8 kuintal per 1000 meter persegi. Bulir padi lebih padat, satu tangkai bisa mencapai 140 bulir. Anakan tanaman juga lebih banyak dan batangnya lebih kuat,” paparnya.

Keberhasilan uji coba ini membuat PKS optimistis untuk memperluas penggunaan POC Petani Sejahtera ke seluruh Indonesia pada tahun 2026. Saat ini, pupuk tersebut tengah melalui tahap penyempurnaan formula dan uji kelayakan lapangan di berbagai kondisi tanah pertanian.

“POC Petani Sejahtera masih kami sempurnakan agar hasilnya lebih optimal. Tahun depan, kami akan mulai memperluasnya ke berbagai wilayah. Namun, pupuk ini tidak diperjualbelikan secara komersial dan hanya diperuntukkan bagi keluarga petani binaan PKS,” tegas Riyono, yang juga Anggota Komisi IV DPR RI dari Dapil Jawa Timur VII.

Selain inovasi pupuk organik, PKS juga tengah mendorong sejumlah kebijakan strategis untuk sektor pertanian nasional. Di antaranya, program ‘Pupuk Gampang, Petani Senang’, ‘Kereta untuk Petani dan Pedagang’, serta inisiatif penguatan anggaran pertanian minimal 5% dari APBN untuk menjamin ketersediaan sarana produksi dan memperbaiki rantai distribusi hasil panen.

Menurut Riyono, sektor pertanian harus menjadi prioritas pembangunan nasional karena menyangkut hajat hidup sebagian besar rakyat Indonesia. PKS, kata dia, akan terus menjadi suara petani di parlemen sekaligus mitra lapangan dalam mengembangkan solusi inovatif yang berdampak langsung.

“Kami tidak hanya memperjuangkan lewat regulasi, tapi juga menghadirkan solusi konkret di lapangan. POC ini contoh nyata bahwa partai politik bisa berkontribusi langsung membantu petani, bukan hanya berjanji di atas kertas,” ungkapnya.

Ia menilai keberhasilan penggunaan pupuk organik buatan sendiri menjadi bukti bahwa petani Indonesia mampu beradaptasi dengan pertanian berkelanjutan jika diberi dukungan teknologi dan kebijakan yang tepat.

Ia menyebut pendekatan ekologis seperti pupuk organik cair akan menjadi masa depan pertanian nasional karena mampu meningkatkan hasil tanpa merusak kesuburan tanah.

“Kami ingin menciptakan gerakan pertanian mandiri yang sehat, berdaya, dan menguntungkan petani. Ini adalah bagian dari visi besar PKS untuk menjadikan petani sejahtera, tanah subur, dan pangan berdaulat,” ujarnya.

PKS menargetkan pada tahun 2026, POC ‘Petani Sejahtera’ akan digunakan di sedikitnya 100 kabupaten sentra pertanian, dimulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan, sebelum diperluas ke seluruh Indonesia.

Program ini akan dibarengi dengan pelatihan petani binaan, pendampingan teknis penggunaan pupuk, serta monitoring hasil panen secara berkala oleh tim ahli dari Dewan Pakar PKS.

Dengan pendekatan yang berbasis inovasi, pendampingan, dan keberpihakan pada petani kecil, PKS berharap gerakan ini dapat mendorong transformasi pertanian nasional menuju sistem yang lebih mandiri, produktif, dan berkelanjutan.

“Kami percaya, kedaulatan pangan dimulai dari kesejahteraan petani. Selama petani kuat, Indonesia akan kuat,” pungkas Riyono.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news