Pola Makan pada Anak Bisa Membahayakan Jantung, Ini Tandanya

1 week ago 6

Pola Makan pada Anak Bisa Membahayakan Jantung, Ini Tandanya Contoh makanan sehat untuk anak. - Foto ilustrasi dibuat oleh AI - StockCake

Harianjogja.com, JAKARTA—Pola makan pada anak-anak harus dijaga dengan baik karena tidak hanya akan mempengaruhi kesehatan dan tumbuh kembang mereka, tetapi juga bisa membahayakan jantung.

Seperti dikutip dari Hindustan Times, Minggu (3/11/2024), Akademi Pedriatik Amerika Serikat (AAP) memberikan rekomendasi bahwa kurang dari 30% dari total kalori pada anak-anak usia di atas dua tahun harus berasal dari lemak.

Anak-anak yang lebih muda tidak boleh menjalankan diet rendah lemak. Kecuali mereka mendapatkan saran dari dokter. Ada beberapa tanda-tanda yang dapat orang tua ketahui apabila pola makan anak dapat membahayakan jantung:

  1. Fasilitas kesehatan menyatakan kekhawatirannya atas Indeks Berat Massa (BMI) anak yang persentil pertumbuhannya tidak sesuai dengan usia. Misalnya, jika BMI meningkat atau anak secara konsisten berada dalam kategori obesitas.
  2. Anak tampak sesak napas saat melakukan aktivitas normal.
  3. Anak mengeluh nyeri dada dan jantung terasa berdebar-debar.
  4. Anak mengalami pusing atau pingsan.
  5. Kaki atau pergelangan kaki anak mengalami bengkak.

Konsultan Neonatologi sekaligus Dokter Spesialis Anak di Cloudnine Group of Hospitals, Dr. Lakshmy Menon melalui wawancara dengan HT Lifestyle mengatakan, pilihan yang dibuat oleh seseorang untuk anak dapat membantu menentukan kesehatan jantung mereka saat dewasa.

“Ibu disarankan untuk menyusui secara eksklusif selama enam bulan dan selanjutnya terus menyusui jika memungkinkan setidaknya hingga satu tahun. Memperkenalkan makanan pendamping atau makanan pendamping ASI biasanya dilakukan pada usia enam bulan kecuali dokter menyarankan sebaliknya,” katanya di Bellandur, Bengaluru.

BACA JUGA: Prabowo Ingin Percepat Swasembada Pangan di Papua

Menurut Menon, memperkenalkan berbagai kelompok makanan dalam urutan yang benar dan mengendalikan ukuran porsinya dapat membantu menjaga kesehatan anak.

Kemudian memahami tanda-tanda lapar dan kenyang serta membantu anak memahami hal yang sama dan menghargai saat anak tidak mau makan, penting untuk mengembangkan kebiasaan makan yang sehat.

Dalam hal ini, orang tua dapat memperkenalkan konsep Piringku untuk membantu anak memiliki waktu makan yang terstruktur dan bisa fokus pada makanannya. Konsep Piringku terdiri atas lima kategori makanan, yaitu:

  1. Biji-bijian utuh

Misalnya seperti gandum, beras, tepung jagung, millet pun termasuk di dalamnya. Pastikan setidaknya setengah biji-bijian yang dikonsumsi keluarga berupa biji-bijian utuh.

  1. Sayuran

Gunakan campuran sayuran berwarna hijau, merah atau kuning dan gunakan sayuran berdasarkan musimnya untuk mengoptimalkan asupan gizi anak. Setidaknya setengah dari piring harus berisi sayuran.

  1. Buah

Satu porsi buah untuk dimasukkan dalam makanan harian. Variasikan sesuai musim, AAP tidak merekomendasikan jus buah untuk anak-anak di atas satu tahun dan membatasinya hingga empat ons antara satu sampai tiga tahun.

  1. Produk susu

Misalnya seperti dadih (susu fermentasi) atau susu murni atau paneer juga termasuk dalam menu ini.

  1. Protein

Bisa vegetarian atau non-vegetarian. Sumber non-vegetarian termasuk daging tanpa lemak atau telur dan sumber nabati termasuk kacang-kacangan, kacang polong, buncis, dan lain-lain.

Tidak ada porsi minyak atau mentega murni dari susu sapi, kerbau atau unta (ghee), tetapi mungkin digunakan untuk persiapan dan secukupnya.

Total kalori menurut Indian Council of Medical Research (ICMR) adalah sekitar 2.000 kkal per hari untuk anak tanpa kondisi medis. Jumlahnya dapat bervariasi menurut aktivitas yang dilakukan dan usia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news