
KabarMakassar.com — Program seragam sekolah gratis yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar kini mulai menyentuh wilayah kepulauan.
Sebanyak 150 siswa SD dan SMP di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang, tepatnya di Pulau Kodingareng, menerima paket seragam lengkap beserta tas dan tumbler dari Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, Achi Soleman, menjelaskan bahwa penyaluran bantuan seragam gratis tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menghadirkan pemerataan pendidikan hingga ke wilayah terluar. Total 84 siswa SD dan 66 siswa SMP di Pulau Kodingareng menjadi penerima pertama dari program ini.
“Anak-anak di pulau juga berhak mendapatkan fasilitas pendidikan yang sama seperti di daratan. Program ini hadir sebagai wujud kepedulian bersama agar tidak ada lagi kesenjangan, baik dalam sarana maupun kesempatan belajar,” ujar Achi.
Menariknya, program seragam gratis kali ini tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Makassar. Seluruh pembiayaan berasal dari kolaborasi lintas sektor antara Pemkot Makassar, Bank Sulselbar, dan Yayasan Aksa Mahmud/Bosowa Education di bawah naungan Melinda Aksa.
“Untuk Kecamatan Sangkarrang, penyediaan seragam sekolah disiapkan langsung oleh Bosowa Peduli. Sedangkan tas dan tumbler disediakan oleh Bank Sulselbar lewat program CSR mereka,” ujar
Kata Aci model kolaborasi seperti ini menjadi contoh nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia.
“Ini bukti nyata bahwa ketika pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat bergerak bersama, maka hasilnya bisa langsung dirasakan oleh warga. Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang harus ditopang oleh semua pihak,” tambahnya.
Ia juga menyampaikan bahwa program seragam gratis akan terus berlanjut secara bertahap di wilayah daratan. Saat ini, Dinas Pendidikan tengah melakukan pembahasan teknis dan pengusulan anggaran untuk memperluas jangkauan program tersebut ke seluruh sekolah negeri di Makassar.
“Untuk wilayah daratan, kami masih menyusun skema pembiayaan agar bisa terlaksana secara bertahap. Prinsipnya, semua anak di Makassar, tanpa terkecuali, harus bisa mendapatkan seragam gratis sebagai bagian dari semangat pendidikan yang inklusif,” kata Achi.
Lebih jauh, Achi menegaskan bahwa Pemkot Makassar berkomitmen menjadikan program seragam gratis sebagai bagian dari kebijakan jangka panjang dalam pemerataan akses pendidikan. Ia menyebut, program ini tidak hanya sekadar memberikan pakaian, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri dan semangat belajar bagi peserta didik.
“Seragam sekolah adalah simbol kesetaraan. Dengan seragam yang sama, anak-anak datang ke sekolah tanpa perbedaan status ekonomi. Mereka bisa belajar dengan nyaman dan bangga menjadi bagian dari Kota Makassar,” tuturnya.
Pemerintah Kota Makassar menargetkan agar seluruh siswa SD dan SMP negeri di wilayahnya dapat memperoleh seragam gratis secara bertahap. Selain seragam, rencana distribusi perlengkapan belajar tambahan juga tengah disiapkan melalui kemitraan bersama lembaga pendidikan dan sektor swasta.
Dengan langkah ini, Pemkot Makassar berharap dapat memperkuat visi kota yang unggul, inklusif, dan berkeadilan sosial di bidang pendidikan.
“Kami ingin memastikan tidak ada satu pun anak di Makassar yang tertinggal hanya karena persoalan ekonomi,” tutup Aci.