PADANG, KLIKPOSITIF – PT Semen Padang menggelar Wirid Ramadan bertajuk “Selamatkan Diri dari Gratifikasi & Suap dengan Sunnah Nabi”. Acara ini digelar secara daring ini dalam rangka mengingatkan dan memperkuat integritas serta etika kerja karyawan, terutama di bulan Ramadan, Rabu (12/3/2025).
Kegiatan yang dibuka oleh Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri ini menghadirkan Ustaz Erwin Rasyid sebagai penceramah dan diikuti seratusan karyawan PT Semen Padang.
Direktur Keuangan & Umum PT Semen Padang Oktoweri mengatakan, pentingnya Wirid Ramadan ini sebagai pengingat agar tetap waspada dan terhindar dari praktik-praktik yang merugikan integritas perusahaan, kendati PT Semen Padang memang telah memiliki sistem dan prosedur untuk mencegah praktik gratifikasi dan suap, yaitu melalui Sistem Manajemen Anti Penyimpangan (SMAP).
“Di PT Semen Padang, kita sudah punya sistem dan prosedur untuk menghindari gratifikasi yang disebut SMAP, Namun, wirid ini untuk mengingatkan kembali kepada seluruh karyawan agar lebih terhindar lagi, terutama dalam momen bulan Ramadan, kita kembali fitrah dan mengingat bahaya gratifikasi. Ke depan, kita harus lebih baik karena PT Semen Padang menuntut orang-orang yang beretika dan berintegritas, dengan tidak menerima hal-hal yang menyebabkan konflik kepentingan,” ujar Oktoweri.
Dia juga mengajak seluruh karyawan untuk mengikuti wirid ini dengan sebaik-baiknya, sebagai upaya memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai integritas dan kejujuran.
Ustaz Erwin Rasyid, mengawali ceramahnya dengan menekankan pentingnya bekerja dengan amanah dan menjadi hamba yang bersyukur. Menurutnya, Allah tidak akan mengazab hamba-Nya yang bersyukur, sebab dengan bersyukur seseorang bisa terhindar dari gratifikasi.
Agar lebih terhindar lagi, lanjut Ustaz Erwin, agar para karyawan berpegang pada dua yaitu sikap muraqobah (merasa diawasi oleh Allah) dan sikap qanaah (merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah).
“Dengan sikap merasa diawasi oleh Allah, sehingga kita selalu dalam jalur yang benar dan tidak melakukan hal yang bertentangan dengan agama. Begitu juga dengan sikap qanaah atau merasa cukup atas apa yang diberikan Allah, yang erat kaitannya dengan rasa syukur, sebab Allah tidak akan mengazab hamba-Nya yang bersyukur,” kata dia.
Ia juga mengingatkan bahwa menerima gratifikasi adalah tindakan yang akan dipertanyakan oleh Allah di akhirat dan juga mengingatkan bahwa menerima rezeki yang tidak halal akan membakar diri sendiri. Al-Qur’an telah memberikan peringatan keras tentang bahaya memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi. Dalam QS. Al-Baqarah ayat 188, Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil dan janganlah kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.”
Ayat ini, menurut Ustaz Erwin, menegaskan pentingnya menjaga keadilan dan tidak menggunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi. Praktik gratifikasi, yang melibatkan tujuan tersembunyi atau kepentingan pribadi, adalah tindakan yang sangat dilarang dalam Islam.
Ustaz Erwin juga mengaitkan pentingnya menjaga diri dari gratifikasi dengan momentum bulan Ramadan. Jika sanggup menahan diri dari makan dan minum di siang hari padahal itu halal, seharusnya juga mampu menahan diri dari hal-hal yang haram, termasuk gratifikasi. “Mari kita kaitkan dalam bulan Ramadan, kita sanggup menahan diri di siang hari, jangan rusak puasa kita dengan hal-hal yang haram,” tegasnya.
Acara yang diikuti ratusan karyawan anak usaha SIG itu diharapkan dapat menjadi pengingat bagi seluruh karyawan PT Semen Padang untuk senantiasa menjaga integritas dan etika kerja, terutama dalam menghadapi godaan gratifikasi dan suap. Dengan mengedepankan nilai-nilai Islam dan sistem yang telah ada, PT Semen Padang berkomitmen untuk menjadi perusahaan yang beretika dan berintegritas tinggi. (*)