Raih Hibah Nasional, BEM Kalla Institute Bangkitkan Ekonomi Kreatif di Pangkep

1 week ago 15
Raih Hibah Nasional, BEM Kalla Institute Bangkitkan Ekonomi Kreatif di Pangkep BEM Kalla Institute meraih hibah nasional, berfokus pada pengembangan potensi wisata dan pemberdayaan ekonomi lokal di Desa Tabo-tabo, Kabupaten Pangkep (Dok: Ist)

KabarMakassar.com — Kalla Institute menorehkan prestasi yang membanggakan, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute berhasil meraih dana hibah.

Program ini merupakan bentuk dukungan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi untuk pelaksanaan tahun 2025.

Program dengan mengusung tema “Akselerasi Ekonomi Kreatif Desa Melalui Inisiasi Mahasiswa Berdampak” tersebut berfokus pada pengembangan potensi wisata dan pemberdayaan ekonomi lokal di Desa Tabo-tabo, Kabupaten Pangkep.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pengelolaan desa wisata serta mengembangkan produk khas desa agar memiliki nilai jual dan daya saing lebih tinggi.

Seleksi program hibah ini berlangsung secara nasional dan ketat dari 13 Juli hingga 1 Agustus 2025, melibatkan ribuan proposal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, sementara Proposal Kalla Institute diumumkan sebagai salah satu pemenang pada 7 September 2025.

Dosen pembina BEM Kalla Institute, Muhammad Fachrul Salam, menyebut, capaian ini sebagai wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat.

“Kami tidak hanya ingin mahasiswa unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan mampu memberikan dampak langsung bagi masyarakat,” ujar Fachrul, berdasarkan keterangan yang diterima Rabu (12/11).

Ketua BEM Kalla Institute, Cherry Arma Sari, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan.

“Ini bukan sekadar proyek, tetapi proses belajar nyata. Kami belajar memahami masalah sosial, bekerja sama dengan masyarakat, dan mencari solusi yang berkelanjutan,” tuturnya.

Program pendampingan akan berlangsung mulai September hingga Desember 2025, dengan tahapan kegiatan meliputi produksi, pemasaran, hingga evaluasi produk dan potensi wisata lokal.

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Tabo-tabo. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, Ambo Tang, mengapresiasi kontribusi mahasiswa Kalla Institute.

“Kami sangat berterima kasih. Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi kami, terutama dalam mengelola desa wisata dan meningkatkan kualitas produk UMKM agar lebih menarik,” ujarnya.

Melalui keberhasilan ini, Kalla Institute menegaskan komitmennya untuk terus mendorong kolaborasi akademik dan sosial, mencetak lulusan yang tidak hanya berkompeten secara keilmuan, tetapi juga berdampak nyata bagi pembangunan masyarakat.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news