Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul memastikan target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi pariwisata senilai Rp49 miliar pada 2024 tidak tercapai. Pasalnya, berdasarkan perhitungan dan perkiraan dari Dispar Bantul, PAD yang bisa didapatkan hingga akhir 2024 hanya mencapai Rp26 miliar.
"Melihat waktu yang ada, tinggal dua bulan, kami optimistis bisa mendapatkan PAD senilai Rp26 miliar di akhir 2024. Memang ini jauh dibawah target PAD 2024 yang mencapai Rp49 miliar," kata Subkoordinator Kelompok Subtansi Promosi Kepariwisataan Dispar Bantul Markus Purnomo Adi, Selasa (5/11/2024).
BACA JUGA : Calon Lahan Milik Kraton, Sebagian TPR Wisata Baru Bantul Dibangun Semi Permanen
Jumlah Rp26 miliar PAD yang kemungkinan bisa didapatkan oleh Dispar di akhir tahun ini, ungkap Ipung-hampir sama dengan realisasi PAD dari sektor retribusi pariwisata pada 2023. Saat itu, dari target Rp26,5 miliar, terealisasi Rp26,2 miliar.
Sementara berdasarkan data di Dispar Bantul, kata Ipung, dari Januari hingga akhir Oktober 2024, baru ada 1.981.453 wisatawan ke Bantul. "Artinya, hingga akhir Oktober 2024, PAD dari retribusi pariwisata baru terealisasi Rp24,9 miliar," jelasnya.
Menurut Ipung, target PAD dari retribusi pariwisata tahun 2024 tidak tercapai karena, Peraturan Bupati Bantul No.23/2024 tentang Tarif Retribusi Jasa Usaha Atas Pelayanan Tempat Rekreasi, Pariwisata, dan Olahraga, ada Penyesuaian Besaran Tarif Retribusi baru bisa diberlakukan Mei 2024.
Di mana, ada perubahan tarif, untuk Kawasan Pantai Parangtritis dan Pantai Depok, Kawasan Pantai Baros, Pantai Samas, Pantai Pandansari, Pantai Goa Cemara, Pantai Patehan, Pantai Cangkring, Pantai Kuwaru, Pantai Baru, dan Pantai Pandansimo dari Rp9.500 menjadi Rp14.500. Sedangkan untuk Kawasan Goa Selarong dan Goa Cerme dari Rp5.000 menjadi Rp9.500 per pengunjung.
"Saat kebijakan itu diterapkan, kami telah kehilangan momen tahun baru dan hari raya Idul Fitri yang jumlah kunjungan wisatawannya cukup tinggi. Sementara kunjungan masif wisatawan lainnya yang dapat diterapkan dengan retribusi terbaru hanyalah libur sekolah dan libur akhir tahun," ungkapnya.
Harusnya Lebih dari Rp26 Miliar
Ketua Komisi B DPRD Bantul Arif Haryanto mengungkapkan, Dispar Bantul harusnya bisa mengoptimalkan petugas yang ada dan melakukan usaha agar target PAD 2024 bisa terealisasi. Di sisi lain, Komisi B menilai dengan sisa waktu yang ada, maka realisasi PAD yang mungkin bisa direalisasikan oleh Dispar Bantul adalah di atas Rp26 miliar.
"Ya, harusnya bisa diatas Rp26 miliar. Karena tahun lalu kan mampu terealisasi Rp26 miliar. Harusnya tahun ini bisa diatasnya, ya sekitar Rp28 miliar. Karena kan masih waktu dua bulan, kami berharap agar mereka bisa mengoptimalkan waktu yang ada dan petugas agar bisa mencapai target tersebut," papar Arif.
Selain itu, Arif mengaku pihaknya nantinya akan bertemu dengan Dispar Bantul terkait evaluasi kenapa target PAD retribusi pariwisata 2024 tidak tercapai. Hal ini akan menjadi patokan, sebelum nantinya menetapkan target PAD retribusi pariwisata di 2025.
"Kalau dari kami target 2025 tetap Rp49 miliar. Tapi, nanti masih akan kami bahas dengan Dispar. Kira-kira target tersebut realistis atau tidak jika ditetapkan pada 2025," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News