Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron saat Rakernas di Makassar (Dok: Sinta KabarMakassar).KabarMakassar.com — Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron, mengingatkan seluruh pengurus dan kader Demokrat Sulawesi Selatan agar menghentikan pola pikir pragmatis dan segera memperkuat konsolidasi menghadapi Pemilu 2027.
Peringatan tegas itu disampaikan dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Demokrat Sulsel yang digelar di Hotel Claro Makassar, Kamis (13/11).
Herman menegaskan bahwa Rakerda adalah momentum penting untuk menetapkan arah dan target organisasi, bukan sekadar acara seremonial. Ia meminta seluruh struktur di Demokrat Sulsel mulai menetapkan target perolehan kursi secara realistis dan terukur. Menurutnya, dinamika politik di Sulsel yang sangat cepat menuntut figur-figur kuat yang mampu menjaga persatuan dan soliditas partai.
Ia juga mengkritik keras kecenderungan pragmatisme yang masih terjadi di internal partai. Herman menegaskan bahwa kemenangan tidak semestinya bertumpu pada uang, serangan fajar, atau politik transaksional, melainkan pada kerja reguler, kedekatan dengan masyarakat, serta pelayanan terhadap aspirasi rakyat.
“Kita tingkatkan kinerja kita, kita tingkatkan kemampuan organisasi kita. Bolehlah orang lain berpikir uang, saya yakin partai-partai masih terjebak dalam pragmatisme, dalam kaum-kaum yang betul-betul mengedepankan pragmatisme,” tegasnya.
Herman bahkan mencontohkan pengalamannya selama empat periode di DPR RI, di mana ia mengklaim tidak pernah menggunakan praktik politik uang. Ia menekankan bahwa konsistensi melayani masyarakat termasuk membantu pengurusan BPJS dan kebutuhan dasar lainnya. lebih efektif membangun kepercayaan publik.
“Percaya deh, saya empat kali terpilih menjadi anggota DPR RI. Saya nggak pernah melakukan serangan fajar, itu nggak pernah. Saya nggak pernah harus menyiapkan aplop di ujung-ujung, nggak pernah. Saya melakukan tindakan reguler saja, bertemu dengan masyarakat, setiap kali ada aspirasi, paling tidak ada yang diwujudkan. Tidak seutuhnya, tidak semuluhnya,” paparnya.
Herman juga meminta DPC dan DPD membuka kantor lebih aktif untuk menampung aspirasi warga. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi antara kabupaten/kota, provinsi, hingga pusat dalam menyelesaikan persoalan masyarakat melalui jalur formal, termasuk pengajuan proyek melalui balai dan kementerian.
“Buka pintunya DPC, buka pintunya kantor DPD. Untuk menampung berbagai aspirasi dan harapan masyarakat. Kalau bisa dikerjakan oleh DPC, kota, kabupaten, kerjakan. Kalau tidak, kolaborasikan dengan provinsi,” ujarnya.
Herman turut mengingatkan pentingnya pembentukan struktur hingga tingkat anak ranting. Ia menegaskan, bila ada ketua DPC yang tidak mampu membentuk struktur hingga akar rumput, maka lebih baik menyerahkan mandat kepada DPD. Menurutnya, struktural yang lengkap adalah syarat mutlak mesin politik yang solid.
Menjelang 2027, Herman meminta Demokrat Sulsel segera menyusun line-up caleg sejak sekarang, bukan menjelang pendaftaran. Ia menegaskan bahwa persiapan lebih awal akan menentukan kekuatan partai dalam merebut kursi legislatif. Rakerda, menurutnya, harus menghasilkan peta jalan konkret dua tahun ke depan.
“Dari sekarang, siapa saja, orangnya yang mana, CV-nya seperti apa, masih perlu nyari nggak? Atau sudah ada? Kalau sudah ada, bagaimana penguatannya? Bisa nggak dijadikan pengurus? Bisa nggak mereka berjuang dari mulai hari ini?, nah ini semua perlu dilihat,”
Herman menekankan bahwa Demokrat harus kembali ke prinsip utama, politik adalah untuk menyejahterakan rakyat. Dengan meninggalkan pragmatisme dan memperkuat struktur, ia optimistis Demokrat Sulsel dapat kembali berjaya pada Pemilu 2027.
“Kita harus bisa melihat peluang dan memaksimalkan jangan tetap disitu,” Pungkasnya.


















































