Sempat Tertunda karena Biaya, Operasi Korban Busur Gowa Akhirnya Ditanggung Pemda

1 day ago 9
Sempat Tertunda karena Biaya, Operasi Korban Busur Gowa Akhirnya Ditanggung PemdaWakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin Saat Mengunjungi Korban Serangan Geng Motor, (Dok: Ist).

Kabarmakassar.com — Operasi terhadap Saiful Haeruddin (19), warga Buttadidia, Kelurahan Bontoramba, Kecamatan Somba Opu, yang menjadi korban serangan geng motor hingga lehernya tertancap anak panah (busur), akhirnya berjalan lancar setelah sempat tertunda karena kendala biaya.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa memastikan seluruh biaya pengobatan dan operasi korban ditanggung penuh oleh pemerintah daerah.

Sebelumnya, korban dilaporkan belum menjalani operasi karena tidak masuk dalam tanggungan BPJS Kesehatan, sementara pihak keluarga tidak memiliki kemampuan untuk menanggung biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp10 juta.

Kondisi ini memicu perhatian publik hingga akhirnya ditindaklanjuti langsung oleh Wakil Bupati Gowa, Darmawangsyah Muin, yang turun ke RSUD Syekh Yusuf Gowa, Kamis (16/10).

“Saya sudah melihat langsung kondisi korban. Alhamdulillah, sudah tertangani dan operasinya berjalan baik. Korban memang masuk sebagai pasien umum sehingga tidak ditanggung BPJS. Karena keluarga tidak mampu, kami langsung carikan solusi agar operasi bisa segera dilakukan. Sekarang semua sudah ditangani,” ujar Darmawangsyah Muin.

Ia juga mengakui sempat ada keterlambatan dalam proses administrasi yang menyebabkan penanganan korban sedikit tertunda. Namun ia memastikan bahwa saat ini Saiful telah menjalani operasi dan tengah dalam tahap pemulihan di ruang perawatan RSUD Syekh Yusuf.

“Kondisinya sudah stabil. Pemulihan diperkirakan butuh sekitar lima hari. Kami akan pantau terus sampai tuntas, dan biaya perawatan juga ditanggung pemerintah daerah,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Syekh Yusuf, dr. Gaffar T. Karim, menegaskan bahwa tim medis telah menangani korban sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dan membantah tudingan adanya keterlambatan penanganan yang disengaja.

“Pasien masuk sekitar pukul 23.49 Wita dan langsung diperiksa serta dipersiapkan untuk operasi. Tindakan operasi dilakukan mulai pukul 09.00 hingga 11.00 Wita. Jadi tidak benar kalau dibilang dibiarkan tanpa tindakan,” kata dr. Gaffar.

Ia juga menjelaskan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan, pelayanan akibat tindak pidana kekerasan tidak termasuk dalam cakupan jaminan BPJS Kesehatan. Kasus seperti ini, kata dia, harus ditangani melalui skema pembiayaan pemerintah daerah bekerja sama dengan lembaga sosial seperti Baznas.

“Kami sudah jelaskan ke pihak keluarga agar tidak khawatir. Pemerintah hadir untuk menanggung seluruh biaya. Hal ini juga sudah dikonfirmasi langsung oleh Bapak Wakil Bupati,” ujarnya.

Sementara Ani, ibu korban, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah yang telah membantu pembiayaan operasi anaknya.

“Saya tidak punya uang untuk biaya operasi sebesar itu. Alhamdulillah pemerintah bantu, dan anak saya sudah dioperasi. Terima kasih banyak kepada Bapak Wakil Bupati dan semua yang sudah membantu,” ucapnya dengan haru.

Kasus penyerangan geng motor yang menimpa Saiful Haeruddin kini tengah dalam penanganan aparat kepolisian. Pemerintah daerah juga memastikan akan berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk meningkatkan patroli dan pencegahan tindak kekerasan serupa di wilayah Gowa.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news