Suasana sosialisasisensus ekonomi berbasis keluarga yang dilakukan Pemkab Kulonprogo dan BPS pada pamong kapanewon hingga kalurahan diGedung Adikarta Kantor Pemkab Kulon Progo, Senin (4/11/2024). Harian Jogja - Triyo
Harianjogja.com, KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo berkeja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) DIY menyelenggarakan sensus sosial ekonomi pada 15 November hingga 15 Desember mendatang. Persiapan sudah dilakukan dengan menggandeng pamong kewilayahan di target sasaran pada Senin (4/11/2024).
Sensus ekonomi ini berbasis keluarga sebagai respondennya yang menyasar lebih dari 30 ribu sasaran. Penjabat Bupati Kulonprogo, Srie Nurkyatsiwi yang membuka sosialisasi program tersebut ke pamong kewilayahan menyebut data dari sensus itu sangat berguna untuk merumuskan kebijakan yang tepat kedepannya.
BACA JUGA : DIY Catatkan Inflasi 0,09% di Oktober 2024
Pamong kewilayahan mulai dari kapanewon hingga kalurahan yang juga melibatkan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), dukuh, hingga RT/RW dalam pelaksanaan pendataan, jelas Siwi, diharapkan dapat bekerja sama. "Agar mendapat data yang akurat supaya dalam pengolahannya lebih efektif untuk merumuskan kebijakan yang tepat.
Siwi menerangkan hasil dari sensus ini sudah disiapkannya untuk bahan penyusunan Rencana Aksi dan Akuntabilitas Kinerja Reformasi Birokrasi Kalurahan (RBK) dan Reformasi Pemberdayaan Masyarakat (RPM). Sensus ini akan dilakukan total 235 petugas terdiri dari petugas pendata dan petugas pemeriksa.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kulonprogo turut berpartisipasi dalam pendataan ini. Dalam sosialisasi itu, Kepala Diskominfo Agung Kurniawan menjelaskan sensus akan digelar di Kapanewon Kokap dan Pengasih.
Sasaran dari sensus di dua kapanewon ini, jelas Agung, adalah 31.727 kepala keluarga. Rinciannya 19.119 keluarga di Pengasih dan 12.608 keluarga di Kokap. "Sosialisasi ini akan dilanjutkan di 12 kalurahan yang ada di Pengasih dan Kokap," terangnya.
Sedangkan untuk 10 kapanewon lain di Kulonprogo, lanjut Agung, akan dilakukan pada 2025 nanti. "Salah satu outputnya nanti untuk mendukung program reformasi kalurahan di Kulonprogo," katanya.
Sementara itu Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati yang hadir dalam sosialisasi ini mengapresiasi Pemkab Kulonprogo dalam kerja sama ini. Sensus ini dalam proses pendataan akan memanfaatkan aplikasi Sistem Pendataan Desa Cinta Statistik (Sipedet Cantik).
Program Desa Cantik, jelas Herum, memberdayakan pamong kalurahan yang secara madniri mengelola data statiknya sendiri. "Pamong kalurahan nantinya juga dapat memenuhi berbagai kebutuhan data yang diminta pemerintah daerah hingga pusat tanpa harus melakukan pendataan ulang, jadi tinggal mengolah dari data yang sudah ada," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News