Program revitalisasi sekolah yang tengah berjalan di SMK Negeri 5 Makassar (dok. Ist)KabarMakassar.com — Menjelang akhir tahun 2025, Sulawesi Selatan mencatat capaian signifikan di sektor pendidikan. Sebanyak 242 sekolah di Sulsel menerima program revitalisasi atau revit dari Kementerian Pendidikan Dasar dan MEnengah (Kemendikdasmen). Jumlah yang disebut sebagai salah satu yang terbanyak di Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Nadjamuddin, mengatakan capaian tersebut merupakan hasil dari pembenahan data sekolah yang dilakukan sepanjang tahun ini.
Dia menyebut program tersebut menjadi bentuk perhatian pemerintah pusat terhadap pemerataan infrastruktur pendidikan di daerah.
“Iya, Alhamdulillah. Jadi 2025 ini, sebenarnya informasinya bagus sekali kalau Sulsel. Alhamdulillah kita juga termasuk yang terbanyak dapat program revit dari Kementerian Pendidika, tapi saya nggak tahu apakah kita yang terbanyak sekali atau tidak, yang jelas paling banyak kita,” ujar Iqbal Nadjamuddin, Senin (10/11).
Iqbal menjelaskan, program revitalisasi sekolah ini didanai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK). Namun pelaksanaan program kini dikendalikan langsung oleh pemerintah pusat, sementara Dinas Pendidikan Provinsi berperan memperbaiki dan memverifikasi data sekolah.
“Ini kan program dana alokasi khusus, yang seyogyanya memang kita yang lakukan di Dinas Pendidikan. Tetapi karena ada kebijakan, itu dialihkan ke pusat, pusatnya menengahi, tapi data-data ini yang kami benahi kemarin, karena ini kan sumber dana DAK,” jelasnya.
Menurut Iqbal, pembenahan data sekolah menjadi faktor penting dalam menentukan sekolah penerima program.
Dinas Pendidikan Sulsel meminta seluruh sekolah memperbarui kondisi bangunannya melalui sistem Data Pokok Pendidikan atau Dapodik agar penyaluran program sesuai kebutuhan di lapangan.
“Langkah-langkah kita itu kemarin memperbaiki data dapodik. Jadi semua sekolah itu kita minta semua menyampaikan data Dapodik sesuai kondisi sekolahnya karena pemberian program pendidikan dari pusat itu harus sesuai dengan data-data kondisi sekolah,” kata Iqbal.
Proses pembenahan tersebut dilakukan hampir satu tahun penuh dengan melibatkan verifikasi dari instansi teknis, termasuk Dinas Pekerjaan Umum (PU), untuk memastikan tingkat kerusakan sekolah.
“Hampir satu tahun itu kita benahi semua sekolah, menyampaikan kondisi sebenarnya sekolahnya. Artinya, kalau memang rusak sekolahmu, sampaikan di dalam Dapodik itu, dan harus ditaksasi oleh instansi teknis, yaitu PU. Nah itu yang sementara dilakukan,” ujarnya.
Dari hasil pembenahan itu, lanjut Iqbal, sebanyak 242 sekolah di Sulawesi Selatan ditetapkan sebagai penerima program revitalisasi tahun 2025.
“Dan hasilnya memang dari 2025 ini, kita itu banyak, kita dapat program revit. Kalau tidak salah, kurang lebih, di Sulsel ini kemarin ada 242 sekolah. Ini terbanyak di Indonesia. Ya, 242,” kata Iqbal.
Selain capaian tahun ini, Dinas Pendidikan Sulsel juga telah mengajukan usulan tambahan untuk tahun 2026. Sebanyak 400 sekolah kembali diusulkan berdasarkan data terbaru yang telah diverifikasi.
“Mudah-mudahan nanti tahun 2026, itu juga kita masih lanjut, dan kemarin kita sudah sampaikan proposal, kurang lebih ada 400 sekolah lagi kita usulkan, sesuai dengan kondisi data yang ada di sekolahnya masing-masing,” pungkas Iqbal.
