ilustrasi (Dok: KabarMakassar)KabarMakassar.com — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar, mengungkap bahwa tersangka penculik Bilqis Ramadhani (4), berinisial SY (30) warga Makassar, pernah menjual salah satu anaknya dan menjadi korban kekerasan seksual.
Diketahui, SY (30) yang merupakan pelaku yang sempat terekam di kamera CCTV membawa Bilqis dari Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, dan menjualnya di group Facebook, memiliki lima orang anak dan salah satunya dijual.
“Anaknya ini (SY) ada lima, kalau informasi saya dapat dari anaknya (ada anaknya dia jual). Ini sementara didalami juga sama pihak Kepolisian,” kata Konselor Hukum UPTD PPA Kota Makassar, Sitti Aisyah, Selasa (11/11).
Tak hanya itu, Aisyah juga membeberkan bahwa dua anak kandung SY merupakan korban kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh pamannya sendiri.
“Saat ini, anak tersebut mendapat pendampingan psikologis dan layanan pemulihan trauma,” ujarnya.
Saat ini, kata Aisyah pihaknya telah mengamankan 2 anak pelaku yang sempat dibawa saat menculik Bilqis saat bermain di Taman Pakui, Minggu (02/11) lalu, untuk ditempatkan di rumah aman.
“Iya betul, kedua anak pelaku ini datang malam, dan kami langsung masukkan ke rumah aman. Karena orang tuanya masih di Polrestabes dan keluarganya yang lain tidak ada, sementara bapaknya juga di Papua,” ungkapnya.
Aisyah mengungkaokan bahwa kedua anak SY yang terekam di CCTV saat membawa Bilqis, digunakan sebagai pancingan untuk memanggil korban yang sementara bermain seorang diri.
“Kami belum tahu kronologi awalnya, tapi dari keterangan sementara, anak pelaku diminta untuk memanggil Bilqis agar bermain-main,” jelasnya.
Akibat perbuatan SY dijerat pasal 83 juncto pasal 76F Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak atau pasal 2 ayat (1) dan (2) juncto pasal 17 Undang-undang Nomor 21 tahun 2007 tentang tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sebelumnya, Seorang anak perempuan bernama Bilqis berusia 4 tahun, dilaporkan hilang saat menemani orang tuanya berolahraga di Taman Pakui Sayang, Makassar. Korban diduga dibawah seorang perempuan tak dikenal.
Diketahui, Bilqis menemani ayahnya berolahraga di Taman Pakui Sayang, Jalan AP Pettarani, Kota Makassar, pada Minggu (02/11) pagi. Namun, bocah perempuan itu belum ditemukan hingga Rabu (05/11).
Persitiwa tersebut berawal saat Bilqis bersama ayahnya datang ketaman tersebut untuk berolahraga dan melatih tenis lapangan. Saat ayahnya sedang melatih, Bilqis bermain di area playground yang tidak jauh dari tempat sang ayah.
Meski sang ayah sedang melatih beberapa pemain tenis lapangan, ia sering memanggil anaknya untuk memastikan Bilqis masih berada di sekitar lokasi itu. Sayangnya, saat sang ayah memanggil anaknya kembali, ia tidak mendapatkan respon, hingga Bilqis dinyatakan hilang.
Pihak keluarga pun, langsung melakukan pencarian di sekitar taman, namun tidak ditemukan. Sehingga mereka membuat laporan kehilangan di Polsek Panakkukang.
“Kami masih tunggu informasi dari polisi sambil terus berupaya mencari,” kata Ayah Bilqis, Dimas Pratama Mahyudin, Rabu (05/11).
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Panakkukang, Iptu Nasrullah, mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan, dengan meminta keterangan sejumlah saksi dan menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi kejadian.
“Iya sudah masuk laporannya. Kita masih selidiki,” kata Nasrullah.
Dari hasil pemeriksaan awal, kata Nasrullah pihaknya menemukan rekaman CCTV yang menunjukkan seorang perempuan membawa Bilqis. Dalam video itu, perempuan tersebut terlihat berjalan tergesa-gesa di Jalan Pelita Raya, tak jauh dari Taman Pakui Sayang, sambil menenteng Bilqis dan menggandeng dua anak lainnya.
“Iya, terdapat rekaman CCTV yang sempat merekam aktivitas korban. Dalam rekaman itu, Bilqis dibawa oleh seorang ibu-ibu bersama dua anak lainnya,” jelasnya.
Sementara ini, pihak kepolisian masih menelusuri identitas perempuan tersebut dan mendalami kasus hilangnya Bilqis. Polisi juga mengimbau masyarakat yang melihat anak dengan ciri-ciri mirip Bilqis untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat.
“Kami masih telusuri dan dalami identitas dari ibu tersebut. Jadi, ini masih dalam tahap penyelidikan,” pungkasnya.


















































