
KabarMakassar.com — Kota Makassar kembali menegaskan dominasinya di Sulawesi Selatan. Pada peringatan Hari Jadi Sulsel ke-356, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar berhasil memborong tiga penghargaan bergengsi yang diserahkan langsung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Minggu (19/10).
Tiga penghargaan tersebut mencakup Kota Layak Anak Terbaik dengan predikat Nindya, Kota dengan persentase penduduk miskin terendah sebesar 4,97 persen, serta Kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Sulsel, yakni 83,92 poin.
Ketiga capaian ini menempatkan Makassar sebagai daerah dengan performa pembangunan sosial dan ekonomi paling stabil di provinsi tersebut.
Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman, dalam sambutannya menegaskan bahwa penghargaan ini diberikan berdasarkan data objektif yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Penilaian meliputi indikator kesejahteraan masyarakat, kesehatan, pendidikan, hingga tata kelola pemerintahan.
“Penghargaan ini adalah bentuk apresiasi bagi daerah yang mampu menjaga konsistensi pembangunan. Semua berdasarkan data BPS, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Andi Sudirman.
Ia berharap pencapaian Makassar menjadi dorongan bagi kabupaten dan kota lain di Sulsel untuk terus memperkuat kinerja pembangunan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi menyebut tiga penghargaan ini sebagai hasil dari kerja kolektif seluruh jajaran pemerintah kota bersama masyarakat. Menurutnya, capaian tersebut menunjukkan efektivitas program pembangunan yang dijalankan selama ini.
“Alhamdulillah, penghargaan ini milik seluruh warga Makassar. Kota Layak Anak meningkat ke level utama, IPM kita tertinggi di Sulsel, dan tingkat kemiskinan terendah. Ini bukti kerja nyata seluruh elemen,” ujarnya.
Appi menjelaskan, peningkatan status Kota Layak Anak menunjukkan komitmen kuat Pemkot dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang generasi muda. Ia menyebut berbagai inisiatif seperti perluasan ruang publik ramah anak, pendidikan inklusif, serta kolaborasi lintas OPD telah mendorong capaian tersebut naik dari status madya ke utama.
Capaian IPM tertinggi juga mencerminkan keberhasilan Pemkot Makassar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Pemerintah kota, kata Munafri, terus memperkuat akses pendidikan, layanan kesehatan, dan kesempatan ekonomi produktif sebagai fondasi pembangunan manusia berkelanjutan.
Sementara pada sisi kemiskinan, capaian angka terendah di Sulsel sebesar 4,97 persen dianggapnya sebagai hasil nyata dari intervensi yang tepat sasaran. Program-program seperti bantuan sosial berbasis data, pemberdayaan UMKM, serta peningkatan keterampilan tenaga kerja menjadi faktor utama penurunan angka kemiskinan di kota ini.
Namun, Appi menegaskan bahwa keberhasilan ini bukan akhir, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Ia menyebut Pemkot akan memperkuat monitoring dan evaluasi kebijakan, agar setiap program pembangunan terus berorientasi pada hasil konkret di lapangan.
“Kami tidak boleh berpuas diri. Penghargaan ini harus menjadi motivasi untuk bekerja lebih baik. Kami akan pastikan seluruh kebijakan tepat sasaran dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” tegasnya.
Appi juga menyampaikan ucapan selamat ulang tahun untuk Sulawesi Selatan dan menegaskan komitmen Pemkot Makassar untuk terus bersinergi dengan pemerintah provinsi serta kabupaten/kota lain dalam memperkuat pembangunan daerah.
“Makassar akan terus menjadi mitra aktif dalam pembangunan Sulsel. Kita maju bersama, tumbuh bersama, dan sejahtera bersama,” tutupnya.