Wakil Menteri Luar Negeri, Muhammad Anis Matta saat Menikmati Makan Malam di Kapal Pinisi Milik Pemkot Makassar, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Wakil Menteri Luar Negeri, Muhammad Anis Matta, mendorong Pemerintah Kota Makassar untuk lebih agresif mempromosikan potensi wisata bahari dan kekayaan budaya Kota Daeng ke panggung internasional.
Dorongan itu ia sampaikan saat kunjungan dan menikmati jamuan makan malam di atas Kapal Pinisi milik Pemkot Makassar, Senin (17/11).
Ia mengusulkan agar Pemkot Makassar menyelenggarakan agenda khusus yang menghadirkan para duta besar negara sahabat untuk menikmati langsung sunset Losari dan atraksi bahari kota ini.
Anis menilai pengalaman langsung adalah strategi promosi paling efektif bagi kota yang memiliki daya tarik alam sekuat Makassar.
“Jika para Dubes datang dan melihat sendiri bahwa ini adalah salah satu kota terbesar di Indonesia dengan pemandangan seindah ini, saya yakin itu akan sangat membantu promosi Makassar di mata dunia,” ujarnya.
Menurutnya, Makassar memiliki posisi geografis yang sangat strategis dan mudah dijangkau. “Dua jam terbang dari Jakarta, mereka bisa mendapat pengalaman yang tidak terlupakan,” tambahnya.
Untuk memperkuat argumennya, Anis mencontohkan keberhasilan promosi budaya yang dilakukan Kedutaan Besar RI di Tunisia. Ia menyebut, strategi komunikasi yang tepat mampu mendatangkan sekitar 30 ribu wisatawan Tunisia ke Indonesia, angka yang sangat besar untuk negara berpenduduk hanya 10 juta jiwa. Ia menegaskan, kesuksesan ini menunjukkan pentingnya narasi kuat dan konsistensi promosi.
Anis memastikan bahwa Kementerian Luar Negeri siap memberikan dukungan penuh apabila Pemerintah Kota Makassar ingin mendorong branding pariwisata secara global.
“Kota ini punya kelebihan, keinginan untuk terus berbenah yang tidak pernah selesai. Dinamika ini perlu kita ceritakan,” katanya.
Dalam suasana yang lebih personal, Anis turut mengenang masa mudanya yang banyak ia habiskan di sekitar Pantai Losari. Ia menyebut kawasan itu sebagai tempat yang memberinya inspirasi dalam perjalanan hidup sejak masa SMA hingga kuliah.
“Dulu saya sering datang ke sini, membaca buku di Benteng Rotterdam sejak pagi sampai magrib, lalu duduk di sini sambil makan nasi goreng merah,” kenang Anis.
“Ini tempat saya banyak melakukan latihan pribadi dan pengembangan diri. Tempat yang sangat berarti bagi saya,” lanjutnya.
Anis kembali menegaskan komitmennya untuk membantu Makassar tampil lebih kuat dalam peta global, khususnya di dunia Islam.
Ia berharap adanya kolaborasi untuk menghadirkan para duta besar negara-negara Islam ke Makassar sebagai bagian dari strategi diplomasi pariwisata.
“Dan untuk itu, carilah orang yang bisa berbahasa Arab, yang bisa menceritakan Makassar dengan penuh kebanggaan, seperti cerita tentang Pinisi ini,” pungkasnya.


















































