Viral Pesan Klarifikasi Annar Salahuddin Terkait Upal, Ini Kata Karutan Makassar

2 hours ago 3

Beranda Berita Utama Viral Pesan Klarifikasi Annar Salahuddin Terkait Upal, Ini Kata Karutan Makassar

12 Februari 202512 Februari 2025

Viral Pesan Klarifikasi Annar Salahuddin Terkait Upal, Ini Kata Karutan Makassar Tersangka kasus uang palsu Annar Salahuddin Sampetoding (Dok : KabarMakassar).

banner 468x60

KabarMakassar.com — Sebuah pesan yang diduga dari tersangka utama kasus uang palsu, Annar Salahuddin Sampetoding membuat heboh publik. Pasalnya pesan berantai tersebut telah tersebar di sejumlah group WhatsApp.

Dalam pesan tersebut, Annar Salahuddin Sampetoding mengeluarkan pernyataan terkait pemberitaan yang menyebut dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan pencetakan dan peredaran uang palsu.

Pemprov Sulsel

Dalam klarifikasinya, Annar membantah terlibat dalam tindak pidana tersebut dan mengkritik proses hukum yang menurutnya tidak adil.

Annar menjelaskan bahwa kasus ini bermula dari bisnis yang ia jalankan, termasuk pengadaan mesin cetak, peralatan restoran, serta alat peraga Pilkada untuk pencalonannya.

Ia menyebut bahwa pengelolaan teknis dilakukan oleh seseorang bernama Syahruna, yang kemudian menjual mesin cetak dan perlengkapannya tanpa sepengetahuannya.

Pada 8 Desember 2024, terjadi penggerebekan di kediaman Annar di Makassar. Saat itu, ia berada di Jakarta dan mendapat informasi bahwa Syahruna telah ditangkap terkait dugaan peredaran uang palsu.

Annar juga mengungkap bahwa seseorang bernama Andi Ibrahim pernah datang ke rumahnya untuk menunjukkan alat sensor uang, yang kemudian ia larang untuk digunakan.

Beberapa hari setelah penggerebekan, Annar mengaku terkejut saat namanya disebut dalam media sebagai tersangka dan buronan.

Ia menegaskan bahwa pemberitaan yang menyebut dirinya sebagai buronan atau DPO tidak berdasar, karena ia belum pernah dipanggil untuk memberikan keterangan sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Ia kemudian datang ke Polres Gowa untuk klarifikasi, namun beberapa hari setelahnya menerima panggilan sebagai saksi.

Setelah pemeriksaan, ia langsung ditetapkan sebagai tersangka. Annar menilai ada indikasi kriminalisasi dalam proses hukum yang menjeratnya.

Selain memberikan klarifikasi, Annar juga mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia politik. Ia menyampaikan terima kasih kepada Partai Golkar, tempat ia belajar politik selama lima tahun sejak 1989, serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS), di mana ia telah menjadi Dewan Pakar selama 21 tahun sejak 2004. Ke depan, ia berkomitmen untuk fokus membangun ekonomi di Indonesia Timur serta menjaga dan merawat budaya leluhur.

“Disini saya mau memberitahukan bahwa demi Allah demi rasul agama yang saya yakini. Saya tidak terlibat dan tidak mengetahui dan turut serta adanya percetakan dan penyebaran uang palsu sesuai pasal 37 juta, 55-56 yang dituduhkan kepada saya. Saya tidak turut menerima dan menikmati dari hasil perbuatan haram tersebut,” tulisnya dalam pesan tersebut.

Selain itu, Annar juga mengungkapkan permohonan maaf kepada keluarga besar di Toraja, Gowa, Bugis, Luwu, Mandar, serta seluruh keturunan kerajaan Tomanurung.

Dengan beredarnya pesan tersebut, Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan Kelas I Makassar, Andi Erdiyangsah Bahar pun membenarkan bahwa pesan tersebut memang dari tersangka Annar.

“Jadi ceritanya itu pesan tersebut diketik ulang dalam bentuk pesan WhatsApp oleh keluarga (istri) dan ditunjukkan ke keluarganya,” kata Andi Erdiyangsah kepada awak media, Selasa (11/02).

Ia menerangkan bahwa sewaktu keluarga Annar membesuknya, ia berpesan untuk menyampaikan pesannya dalam bentuk tulisan. Sehingga Annar pun menuliskan pesan tersebut dengan sebuah kertas dan pulpen.

“Ini adalah tulisan pak Annar, kebetulan pak Annar tidak bisa menyampaikan secara langsung kepada keluarganya,” ujarnya sembari menunjukkan lembaran kertas yanh digunakan Annar menulis pesannya.

Setelah keluarga Annar menerima pesannya, kata Andi Erdiyangsah, keluarganya langsung mengetik dan dikirim ke group keluarga diaplikasi WhatsApp. Namun, ia mengaku tidak mengetahui mengapa pesan tersebut bisa tersebar.

“Sebelumnya memang pak Annar pernah menyampaikan ke saya, pesan kepada keluarga termasuk yang mau membesuk, untuk membatasi. Termasuk keluarganya, karena jujur merasa malu sekali, itu pesan pak Annar,” bebernya.

“Ada beberapa kerabatnya mau membesuk, dia bilang tidak usah, saya merasa malu sekali atas kejadian ini, sampaikan saja permohonan maaf kepada orang yang besuk,” tutupnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news