IMMIM Gelar Halal bi Halal, Rekatkan Silaturrahmi dan Bahas Program 2025

8 hours ago 3
IMMIM Gelar Halal bi Halal, Rekatkan Silaturrahmi dan Bahas Program 2025 Halal bi Halal IMMIM (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Ikatan Masjid Mushalla Indonesia Muttahidah (IMMIM) kembali menggelar Halal bi Halal 1446 Hijriah di Gedung Islamic Centre, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Jumat (18/04). Kegiatan ini dirangkaikan dengan diskusi program kepengurusan IMMIM 2025.

Kegiatan yang dihadiri oleh Pimpinan YASDIC IMMIM, Pengurus IMMIM, alumni hingga organisasi banom IMMIM ini berlangsung dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang kental.

Dalam suasana Syawal yang penuh berkah, acara tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga forum penting untuk memperkuat arah dan strategi organisasi ke depan.

Ketua Umum Yayasan Dana Islamic Center (YASDIC) IMMIM, Dr. Nur Fadjri menyampaikan bahwa kegiatan ini bersifat internal, dihadiri oleh jajaran pengurus pusat IMMIM, para mubalig, pengurus masjid, serta organisasi-organisasi otonom di bawah naungan IMMIM.

“Halal Bi Halal ini sekaligus menjadi momen pemantapan program kerja IMMIM untuk tahun 2025. Kita ingin menjadikan silaturahmi ini sebagai landasan dalam memperkuat program kerja yang lebih kolaboratif dan solutif,” ujarnya.

Menurutnya, IMMIM saat ini, menitikberatkan program-program strategis yang melibatkan masjid dan para muballigh secara lebih menyeluruh.

Fokus utama adalah peningkatan kompetensi mubalig serta peningkatan pelayanan terhadap jamaah masjid.

“Kami ingin memastikan bahwa para mubalig kita lebih ter-upgrade dalam kapasitasnya. Begitu juga sinergi antar masjid harus diperkuat,” tambahnya.

IMMIM juga tengah mengupayakan pembukaan cabang-cabang baru di berbagai daerah sebagai bagian dari pengembangan organisasi secara struktural dan fungsional.

“Ini penting untuk menjangkau lebih banyak komunitas muslim di daerah-daerah yang selama ini belum tersentuh program IMMIM,” jelasnya.

Kajian-kajian internal seperti kajian muslimah dan pembinaan mubalig juga akan diperkuat. IMMIM bertekad untuk menjadikan seluruh kajian tersebut lebih terkoneksi satu sama lain, menciptakan jaringan dakwah yang saling mendukung dan berkelanjutan.

Selain itu, kolaborasi dengan pemerintah menjadi salah satu kunci utama yang akan terus dikembangkan. IMMIM menyadari pentingnya peran pemerintah dalam mendukung kegiatan masjid dan para mubalig.

“Pemerintah sangat memperhatikan rumah ibadah dan mubalig. Kami ingin IMMIM menjadi mitra strategis dalam program-program tersebut,” sebutnya

Salah satu contoh sinergi yang sedang dipertimbangkan adalah kontribusi IMMIM dalam program nasional penurunan angka stunting.

IMMIM berencana membekali para da’i dengan materi kesehatan dan gizi sehingga mereka bisa menyampaikan pesan-pesan edukatif dalam dakwahnya.

“Da’i itu punya pengaruh besar di masyarakat. Jika mereka bisa mengedukasi soal pola hidup sehat, gizi, dan kebersihan, maka kontribusinya pada pengurangan stunting sangat signifikan,” tambahnya

Sementara itu, Ketua Umum DPP IMMIM, Dr. KH. M. Ishaq Samad menekankan pentingnya diskusi terbuka dan transparan dalam forum ini.

Berbeda dari sebelumnya yang mengevaluasi kinerja setiap lima tahun, IMMIM kini menerapkan sistem evaluasi tahunan. Langkah ini bertujuan agar semua program lebih terukur dan selaras dengan kebutuhan para stakeholder.

“Kita tidak hanya sekadar bersilaturahmi, tapi juga mengevaluasi program kerja selama satu tahun terakhir dan menyusun program strategis untuk 2025,” tegasnya.

“Kita ingin semua pengurus, dari tingkat pusat hingga masjid, terlibat aktif memberikan masukan dan kritik membangun. Evaluasi ini juga mencakup pertanggungjawaban keuangan secara terbuka,” lanjutnya

Salah satu program prioritas tahun ini adalah peningkatan kemakmuran masjid. IMMIM telah merumuskan instrumen penilaian dan klasifikasi masjid yang akan disempurnakan dan diimplementasikan bersama stakeholder lainnya.

“Dengan adanya klasifikasi masjid dan kualifikasi mubalig yang jelas, kita bisa meningkatkan kualitas pelayanan keagamaan di masyarakat. Ini akan menjadi standar baru dalam mengelola rumah ibadah,” jelasnya.

Program-program ini diharapkan dapat menjawab tantangan sosial budaya umat Islam ke depan, termasuk isu-isu kontemporer seperti radikalisme, intoleransi, dan degradasi moral.

Melalui momentum Halal Bi Halal ini, IMMIM menegaskan komitmennya bahwa silaturahmi bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi fondasi utama dalam memperkuat solidaritas, strategi dakwah, dan pelayanan umat di tahun 2025.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news