Tak Sekadar Gurih dan Manis, Ini Dampak Serius Camilan Kemasan bagi Kesehatan

5 hours ago 3

KabarMakassar.com — Makanan ringan kerap dikaitkan dengan cita rasa yang lezat, sehingga banyak orang yang sulit untuk menolaknya. Tetapi, kenikmatan ini sering membuat konsumen mengabaikan risiko kesehatan yang tersembunyi di balik makanan ringan kemasan.

Camilan dalam kemasan biasanya termasuk dalam kategori makanan ultra-proses, yang berarti telah melalui berbagai tahapan pengolahan dan dikemas dalam wadah seperti plastik atau toples sebelum dipasarkan.

Jenis makanan ringan kemasan amat beragam, mulai dari keripik hingga kue kering. Produk-produk ini diproses agar tahan lama juga menarik secara visual.

Selama proses pembuatannya, produsen biasanya menambahkan garam, gula, lemak, serta bahan tambahan seperti pewarna, pengawet, juga MSG untuk meningkatkan rasa dan tampilan produk.

Sayangnya, proses pengolahan yang panjang tersebut sering kali mengurangi nilai gizi makanan, membuatnya tinggi kalori tetapi rendah nutrisi. Contohnnya, buah dan sayuran yang diolah menjadi keripik kemasan akan kehilangan sebagian besar kandungan gizinya.

Meski demikian, konsumsi makanan ringan kemasan dalam jumlah kecil dan hanya sesekali umumnya tidak berdampak besar terhadap kesehatan tubuh.

Permasalahannya muncul ketika makanan tersebut dikonsumsi berlebihan. Rasa gurih serta manis yang dihasilkan membuat banyak orang sulit berhenti mengonsumsinya.

Akibatnya, asupan kalori, lemak, gula, juga garam turut meningkat drastis, yang dalam jangka panjang dapat memicu gangguan kesehatan seperti obesitas, tekanan darah tinggi, hingga penyakit jantung.

Dilansir dari Alodokter yang merupakan mitra resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, berikut disertakan sejumlah bahaya yang dapat muncul akibat terlalu sering mengonsumsi makanan ringan kemasan:

1. Penyakit jantung

Tingginya kandungan gula, lemak jenuh, juga sodium dalam makanan ringan kemasan mampu memicu peningkatan kolesterol jahat (LDL) serta tekanan darah.

Kedua kondisi tersebut adalah faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya penyakit jantung.

Selain itu, pola makan tinggi camilan kemasan dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pembuluh darah secara keseluruhan.

Sejumlah penelitian menunjukkan jika konsumsi makanan ringan kemasan secara rutin berkaitan dengan meningkatnya risiko gangguan kardiovaskular.

Risiko tersebut dapat mencakup penyakit jantung hingga aterosklerosis, terutama saat dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak mengonsumsi camilan jenis ini.

2. Kanker usus besar

Selain kandungan gula, garam, juga lemak jenuh yang tinggi, keberadaan bahan pengawet dalam makanan ringan kemasan juga perlu mendapat perhatian khusus.

Pengawet yang ditambahkan untuk memperpanjang umur simpan makanan ternyata mampu membawa dampak buruk bagi kesehatan, terutama jika dikonsumsi secara rutin.

Salah satu risiko serius yang dikaitkan dengan konsumsi makanan berpengawet ialah meningkatnya kemungkinan terkena kanker usus besar.

Hal tersebut didukung oleh sejumlah penelitian yang menemukan kaitan antara konsumsi pengawet tertentu serta peningkatan risiko kanker.

Bahan kimia yang digunakan sebagai pengawet umumnya bersifat karsinogenik, yaitu zat yang mampu memicu pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

Oleh sebab itu, penting untuk membatasi konsumsi makanan ringan kemasan serta lebih memilih camilan segar atau alami yang lebih aman bagi kesehatan jangka panjang.

3. Obesitas

Sudah menjadi pengetahuan umum jika makanan tinggi kalori merupakan salah satu penyebab utama obesitas.

Makanan ringan kemasan umumnya memiliki kandungan kalori yang jauh lebih tinggi dibandingkan makanan segar atau yang dimasak sendiri di rumah.

Apabila dikonsumsi terlalu sering, camilan jenis ini dapat meningkatkan risiko penambahan berat badan secara berlebihan.

Sebagai gambaran, satu bungkus keripik kentang seberat 100 gram bisa mengandung sekitar 545 kalori.

Jumlah ini hampir setara dengan seperempat dari total kebutuhan kalori harian orang dewasa, yakni sekitar 2.000 kalori untuk wanita serta 2.500 kalori untuk pria.

Artinya, hanya dengan mengonsumsi satu bungkus keripik saja, maka seseorang telah mengisi sebagian besar porsi kalori hariannya tanpa mendapatkan nutrisi yang seimbang.

4. Depresi dan gangguan kecemasan

Ternyata, mengonsumsi makanan ringan juga dapat berdampak pada kesehatan mental seseorang.

Sebagian besar makanan ringan kemasan mengandung gula tambahan dalam jumlah yang cukup tinggi.

Asupan gula berlebih bisa mengganggu fungsi usus, organ penting tempat sebagian besar serotonin diproduksi.

Serotonin merupakan hormon yang berperan besar dalam mengatur dan meningkatkan suasana hati.

Ketika produksi serotonin terganggu, maka suasana hati pun cenderung memburuk atau tidak stabil.

Kondisi tersebut berkaitan erat dengan risiko munculnya gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news