Wellness dan Health Diprediksi Jadi Layanan Hotel Paling Dicari 2026

1 week ago 15
Wellness dan Health Diprediksi Jadi Layanan Hotel Paling Dicari 2026Hotel Claro (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Industri perhotelan diproyeksikan mengalami perubahan besar pada 2026, dengan layanan wellness dan health diprediksi menjadi kebutuhan utama wisatawan.

Hal itu terungkap dalam hasil survei yang disusun oleh Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata, dan Bappenas pada 2025, yang melibatkan para akademisi dan pegiat pariwisata melalui metode focus group discussion (FGD).

Dalam laporan tersebut, sebanyak 51,75 persen responden ahli menilai layanan wellness and health akan menjadi tren dominan di industri perhotelan. Tren ini muncul seiring meningkatnya kesadaran hidup sehat di kalangan masyarakat, terutama generasi muda yang kini lebih memperhatikan aktivitas fisik, relaksasi, hingga kualitas makanan yang dikonsumsi.

Layanan wellness yang diprediksi tumbuh pesat mencakup fasilitas spa, pijat terapi, kelas yoga dan meditasi, hingga ruang relaksasi. Sementara dari sisi layanan kesehatan, hotel diperkirakan akan memperkuat fasilitas kebugaran, meningkatkan kualitas udara ruangan, dan memastikan standar higienitas pangan lebih ketat.

Selain layanan wellness, tren bangunan ramah lingkungan juga menempati posisi tertinggi prediksi tren perhotelan 2026. Sebanyak 52,63 persen responden menilai konsep sustainability and green building akan menjadi dasar pembangunan hotel di masa depan. Bangunan jenis ini menggunakan material ramah lingkungan dan berorientasi pada pengurangan dampak pencemaran.

Digitalisasi menjadi prediksi tren besar lainnya, memperoleh dukungan 48,25 persen responden ahli. Transformasi layanan berbasis teknologi dinilai mampu meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayanan hotel, sehingga sangat berpotensi diimplementasikan secara luas.

Para ahli juga menempatkan pengalaman budaya atau cultural experience sebagai salah satu tren yang akan meningkat. Dengan kekayaan budaya Indonesia yang sangat beragam, hotel diperkirakan akan mulai menawarkan pengalaman lokal yang unik mulai dari desain interior, kuliner tradisional, paket wisata budaya, hingga aktivitas berbasis komunitas.

Sementara itu, 26,32 persen responden memprediksi personalized service akan semakin berkembang. Tren ini dipicu kebutuhan pelanggan yang makin menginginkan layanan sesuai preferensi pribadi, baik dalam hal jenis kamar, pola makan, hingga aktivitas selama menginap.

Di luar tren utama, sejumlah inovasi layanan akomodasi juga diperkirakan ikut berkembang. Beberapa di antaranya adalah apartments and co-living space (19,3%), bleisure and remote working (15,79%), glamping (12,28%), microstay (5,26%), luxury hotel (4,39%), capsule and pod hotel (3,51%), serta boutique hotel (1,75%).

Laporan ini menyimpulkan bahwa industri perhotelan pada 2026 akan bergerak menuju layanan yang lebih sehat, berkelanjutan, berteknologi tinggi, dan berorientasi pada pengalaman personal serta budaya lokal. Pergeseran preferensi wisatawan inilah yang akan menentukan arah inovasi hotel di tahun-tahun mendatang.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news