
KabarMakassar.com — Kerusuhan dalam aksi unjuk rasa di Makassar, Jumat (29/08) pekan lalu, ternyata tak hanya menyebabkan kerusakan pada Gedung DPRD Sulsel dan DPRD Kota Makassar. Sejumlah fasilitas umum, termasuk kamera tilang elektronik (ETLE) di Jalan AP Pettarani, juga ikut jadi sasaran perusakan.
Direktur Lalulintas Polda Sulawesi Selatan, Kombes Pol Karsiman, mengungkapkan kerusakan fasilitas tersebut menimbulkan kerugian yang ditaksir mencapai lebih dari Rp1 miliar.
“Iya benar, ada dua titik kamera ETLE statis yang dirusak massa aksi pada Jumat kemarin,” kata Karsiman kepada wartawan, Rabu (03/09).
Karsiman menerangkan lokasi ETLE yang dirusak massa yakni sepanjang Jalan AP Pettarani. Massa menggunakan berbagai macam alat untuk merusak kamera e-tilang tersebut.
“Jadi kamera yang dirusak ini berada di Jalan AP Pettarani yang menjadi fokus aksi massa kemarin. Yang berada di depan Living Plasa dan depan kantor pos,” ungkapnya.
Tak hanya dirusak, kata Karsiman sejumlah peralatan kamera ETLE, seperti kamera, lampu hingga tiang kamera dijarah massa. Sehingga menimbulkan kerugian material yang cukup besar.
“Peralatan ETLE STATIS yang dirusak dan dijarah, kerugian material mencapai Rp1.069.900.000,” jelasnya.
Sementara ini, kata dia pihak kepolisian telah melakukan penyelidikan terkait peristiwa kerusuhan yang terjadi, termasuk pembakaran di gedung DPRD Makassar dan Sulsel.
Sebelumnya diberitakan, Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Rusdi Hartono menegaskan akan melakukan tindakan hukum terhadap terduga pelaku kerusuhan yang mengakibatkan gedung DPRD Sulsel dan Makassar ludes dilahap jago merah.
Irjen Rusdi mengaku pihaknya telah melakukan penyelidikan terkait terduga pelaku penyebab kerusuhan tersebut, dan akan membawah ke jalur hukum, termasuk pelaku penjarahan dua gedung tersebut.
“Ada potensial suspek, sudah ada potensi Insya Allah ke depan, beberapa hari ke depan Kita sudah melakukan tindakan-tindakan yang lebih tegas lagi, karena potensial suspek itu sudah ada,” kata Rusdi dilokasi olah tkp, Senin (01/09).
Rusdi menerangkan bahwa saat ini pihaknya masih mengumpulkan bukti-bukti dan melakukan olah tkp di lokasi kejadian, dan telah mengumpulkan bukti pelaku penjarahan dan pembakaran gedung DPRD.
“Tentunya kami akan menuntaskan kasus ini, pihak-pihak yang harus bertanggung jawab akan kita tuntut sampai ke pengadilan,” tegasnya.
Rusdi menyebutkan bahwa kerugian akibat terbakarnya gedung DPRD Makassar mencapai sekitar Rp250 miliar. Sementara untuk gedung DPRD Sulawesi Selatan, pihaknya belum melakukan olah tkp.
“Kita belum olah TKP yang di sana, karena ini cukup Luas cakupan kerusakannya, tentunya pekerjaan juga mungkin tidak bisa selesai hari ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rusdi mengatkan pihaknya telah bekerjasama dengan instansi terkait termasuk TNI untuk melakukan penjagaan di titik vital di Kota Makassar.