
KabarMakassar.com — Pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai NasDem di Kota Makassar pada Agustus 2025 bukan hanya agenda politik nasional, tapi juga berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal, khususnya sektor perhotelan dan transportasi.
Hal ini diungkapkan oleh Bendahara Panitia Rakernas NasDem, M. Sadar, dalam Press release di Kantor DPRD Sulsel Kota Makassar, Selasa (05/08).
Menurut Sadar, kegiatan berskala nasional tersebut melibatkan ribuan peserta dari seluruh Indonesia dan mendorong peningkatan tajam pada tingkat hunian hotel serta aktivitas ekonomi lainnya di Kota Daeng.
“Dengan adanya Rakernas di Makassar, tentu perekonomian kota ini ikut terdorong. Jumlah kamar hotel yang kami pakai totalnya kurang lebih 3.000 kamar, dari berbagai hotel berbintang, baik bintang lima maupun bintang empat,” ungkapnya.
Sebagian besar hotel berbintang di Makassar, khususnya di kawasan strategis seperti Jalan Metro Tanjung Bunga, Jalan Jenderal Sudirman, dan Panakkukang, dilaporkan sudah terisi penuh oleh peserta Rakernas NasDem yang datang dari 34 provinsi.
Selain sektor penginapan, panitia juga mengalokasikan anggaran untuk penyediaan 120 unit kendaraan guna keperluan transportasi peserta.
Kendaraan ini mencakup bus pariwisata, minibus, hingga mobil operasional, yang digunakan untuk mobilisasi dari bandara ke hotel, antarhotel, serta ke berbagai lokasi kegiatan.
“Semua kebutuhan transportasi peserta ditanggung oleh panitia. Kita sewa kendaraan dari berbagai perusahaan di Makassar, tentu ini menghidupkan lagi sektor transportasi lokal,” tambah Sadar.
Selain hotel dan transportasi, gelaran Rakernas juga mendorong konsumsi harian, belanja kuliner, peningkatan omzet UMKM, serta aktivitas event organizer (EO) dan media lokal.
Ribuan peserta dipastikan akan berbelanja makanan, oleh-oleh, dan kebutuhan lainnya selama mereka berada di Makassar.
“Panitia juga memberdayakan UMKM lokal untuk pengadaan souvenir dan konsumsi. Jadi bukan hanya hotel dan transportasi, tapi ekonomi masyarakat juga ikut bergerak,” jelas Sadar.
Sementara itu, Wakil Ketua Panitia Rakernas Partai NasDem Sulawesi Selatan, Andi Rachmatika Dewi, menyampaikan kebanggaannya atas terpilihnya Kota Makassar sebagai tuan rumah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2025.
Menurutnya, ini menjadi tonggak penting karena untuk pertama kalinya Rakernas NasDem digelar di luar Pulau Jawa.
“Kami sebagai tuan rumah sangat bangga karena Rakernas NasDem untuk pertama kalinya dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Ini jadi momen bersejarah,” ujar politisi yang akrab disapa Cicu itu.
Ia menyebut bahwa pelaksanaan Rakernas di Makassar tidak hanya bernilai strategis bagi internal partai, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah, khususnya sektor jasa, makanan, perhotelan, transportasi, dan pelaku UMKM.
“Kami berharap ini bisa menjadi pilot project nasional untuk pelaksanaan kegiatan besar di wilayah Indonesia Timur,” kata Cicu.
Menurut Cicu, keberhasilan Rakernas ini diharapkan menjadi pembuka mata berbagai pihak bahwa kota-kota di luar Jawa, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI), memiliki fasilitas, infrastruktur, dan daya dukung yang memadai untuk menyelenggarakan event berskala nasional.
“Kegiatan ini membuktikan bahwa Makassar, bahkan Sulawesi, mampu menjadi tuan rumah kegiatan besar yang menghadirkan ribuan orang dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Selain sebagai ajang konsolidasi partai, Rakernas NasDem juga menjadi momentum strategis untuk mempromosikan potensi pariwisata dan kekayaan budaya lokal.
Cicu menambahkan bahwa manfaat nyata Rakernas juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat lokal, khususnya pelaku ekonomi. Perputaran uang dari kegiatan ini menyasar berbagai sektor, mulai dari pengusaha katering, penyedia jasa transportasi, penginapan, hingga UMKM penyedia suvenir.
“Kegiatan sebesar ini memberi efek ekonomi berganda. Pemerintah kota dan provinsi tentu diuntungkan karena sektor jasa dan pelaku usaha ikut bergerak,” jelasnya.
Ia juga berharap pengalaman sukses Makassar sebagai tuan rumah bisa mendorong partai-partai politik dan organisasi lain untuk mulai mempertimbangkan penyelenggaraan event besar di luar Jawa, sebagai langkah konkret dalam mendorong pemerataan pembangunan dan promosi daerah.