Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) dan Pemkot Makassar, (Dok: Ist).KabarMakassar.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Lewat penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF), sebanyak 40 guru SD dan SMP terpilih menjadi peserta pertama program beasiswa pelatihan yang diluncurkan di Balai Kota Makassar, Jumat (26/09).
Penandatanganan MoU di Ruang Sipakalebbi itu turut disaksikan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, serta Kepala Dinas Pendidikan Achi Soleman. Dari pihak PSF hadir Senior Director Elan Merdy dan Head of Program Juliana.
Program perdana ini dirancang khusus bagi 40 guru SD dan SMP yang dinilai memiliki potensi untuk menjadi penggerak perubahan. Para guru akan mengikuti pelatihan berbasis daring dengan materi kompetensi pedagogik, soft skill, hingga kepemimpinan sekolah.
“Dengan peningkatan kompetensi guru, dampaknya akan langsung dirasakan siswa. Kami ingin kualitas pembelajaran meningkat secara nyata,” jelas Juliana.
Seleksi peserta dilakukan oleh Dinas Pendidikan Makassar, dengan pertimbangan motivasi dan kesiapan. Menariknya, syarat utama hanya komitmen penuh mengikuti pelatihan.
PSF memastikan program ini tidak berhenti di 40 guru. Tahun depan, pelatihan tatap muka direncanakan dengan cakupan lebih luas bagi tenaga pendidik di Makassar.
“Kami ingin program ini berkelanjutan. Tahun depan akan ada batch baru dengan jangkauan lebih banyak,” kata Juliana.
Dalam kesempatan yang sama, Juliana menegaskan bahwa PSF tidak memiliki keterkaitan dengan industri rokok.
“Kami lembaga independen. Sama sekali tidak berhubungan dengan perusahaan rokok,” Pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, menegaskan bahwa kerja sama dengan PSF adalah langkah strategis untuk menyiapkan Generasi Emas 2045, sejalan dengan proyeksi Indonesia memasuki usia 100 tahun kemerdekaan.
“Pendidikan adalah pondasi. Tahun 2045 harus kita persiapkan mulai sekarang. Pemerintah Kota tidak bisa sendirian, butuh kolaborasi semua pihak,” ujar Appi.
Ia mengingatkan, MoU ini tidak boleh berhenti sebagai seremoni. Implementasi program harus konsisten agar manfaatnya dirasakan langsung oleh sekolah dan peserta didik.
Appi menyebut, PSF adalah salah satu lembaga pendidikan terbesar di Indonesia dengan jaringan program beasiswa yang luas. Dengan dukungan ini, Makassar diharapkan mampu melahirkan generasi yang unggul, kreatif, dan kompetitif.
“Kami menargetkan kemitraan ini menjadi model sinergi pemerintah dan swasta untuk mencetak SDM unggul,” tegasnya.
Program pelatihan guru ini hanyalah langkah awal. 2045 ditargetkan menjadi tahun emas, serta memperluas cakupan di tahun mendatang, Pemkot Makassar dan PSF optimistis pendidikan kota ini bergerak menuju standar baru.
“Semakin banyak guru yang mendapat peningkatan kapasitas, semakin besar pula efek domino yang dirasakan anak-anak kita,” tutup Appi.


















































