Ahmadiyah Gandeng Lintas Iman, Bahas Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Lambung

2 hours ago 1
Ahmadiyah Gandeng Lintas Iman, Bahas Keseimbangan Emosi dan Kesehatan LambungSeminar inklusif dan sharing session yang digelar Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia dengan kolaborasi Jalin Harmoni Sulsel dan Permabudhi Sulsel (Dok : Ist).

KabarMakassar.com — Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia dengan kolaborasi Jalin Harmoni Sulsel dan Permabudhi Sulsel menyelenggarakan seminar inklusif dan sharing session “Keseimbangan Emosi dan Kesehatan Lambung” yang berlangsung di Peace Center Masjid An-Nushrat Jalan Anuang Kota Makassar Oda Minggu (21/09).

Kegiatan ini juga dalam rangka 100 tahun Jemaat Muslim Ahmadiyah di Indonesia dengan menghadirkan dua narasumber utama dari kalangan medis dr. Muhammad Ranu Shar, Sp.PD, Subsep, GEH dan Dr. Ir Yonggris Lao, MM sekaligus Ketua Permabudhi Sulsel & FKUB Sulsel.

‎Dalam Seminar Inklusif dan Sharing Session dengan detail membahas hubungan krusial antara kondisi emosional dan kesehatan lambung, serta memberikan strategi praktis dalam pencegahan dan penanganan gangguan pencernaan yang dipengaruhi oleh stres dan dinamika psikososial.

dr. Muhammad Ranu Shar, menjelaskan bahwa ‎semua saluran sistem pencernaan itu terkait dengan kesehatan emosional.

Ia menyebut, orang yang mengalami emosi berkepanjangan atau stress dapat mengalami sakit lambung.

“Oke, jadi kan sebenarnya GERD itu memang salah satu penyebabnya ya, apabila memang tidak ada kelainan dari anatomi atau kelainan dari sistem fungsi fisiologis tubuh. Ya salah satunya bisa disebabkan oleh kesehatan emosional. Artinya meningkatnya emosi yang tidak stabil ya, misalnya, itu bisa meningkatkan secara langsung peningkatan asam lambung ya, dengan berbagai mekanisme,” ungkapnya.

Menurutnya, setiap kalangan harus mengerti bagaimana cara mengelola daripada emosionalnya sehingga bisa berakibat pada kesehatan pencernaan, khususnya kesehatan lambung, khususnya lagi yang dikenal dengan GERD.

“Ya termasuk juga dalam seminar ini kita membahas bagaimana itu pola hidup yang sehat, makanan yang sehat, sehingga bisa mencegah terjadinya penyakit-penyakit saluran pencernaan, dan yang paling ngetren sekarang ya GERD,” sambungnya.

‎Sementara itu, Dr. Ir Yonggris Lao mengatakan bahwa masyarakat saat ini bukan hanya memeliki masalah kesehatan fisik, tapi sebenarnya yang paling berbahaya saat ini juga kesehatan mental

Menurutnya, kesehatan mental dunia sekarang ini membuat orang-orang itu semakin susah untuk belajar kesabaran.

“Dulu-dulu orang kalau janjian, oke kita janjian ya ketemu. Nah zaman sekarang dengan ada HP kan serba instan, cepat. Jadi kita akhirnya tidak ada kesempatan untuk melatih kesabaran. Lalu orang-orang sekarang ini dengan adanya games. Games ini kan mengajak pikiran kita itu lebih liar sebenarnya, jadi orang-orang ini jadi susah untuk mengelola emosinya. ‎Nah, penyakit stres, depresi itu sudah banyak penelitian mengatakan bahwa dengan kemajuan teknologi saat ini, itu justru kehidupan depresi, ya kehidupan orang yang penuh depresi, stres itu makin banyak gitu. Apalagi dengan beban hidup yang makin tinggi,” sebutnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa untuk melatih dan mengelola kesehatan mental untuk dapat kuat memikul beban depresi, tekanan hidup, memikul beban kemarahan, beban kesedihan maupun kekecewaan itu dapat dilakukan dengan latihan meditasi.

Meditasi adalah salah satu cara untuk memperkuat otot batin.

“Jadi ada orang yang begitu kecewa lalu dia seolah-olah kiamat dunia, dia bahkan ada yang bunuh diri kan. Nah itu. Tapi orang-orang yang mentalnya lebih kuat jadi lebih bisa memikul beban itu.
‎Nah, meditasi itu adalah cara untuk memperkuat otot mental kita,” sambungnya.

Ia mencontohkan dua jenis meditasi yang dapat dilakukan yakni meditasi Samanta dan Wipasana dimana meditasi Samanta dan meditasi Wipasana yaitu melatih kesadaran dan perhatian.

“Samanta itu adalah meditasi untuk ketenangan. Tujuannya ketenangan itu. Jadi pada saat kita sedih, kita bisa mengalihkan objek perhatian ke tempat lain, sehingga muncul kedamaian, ketenangan.

“Nah yang kedua adalah Wipasana. Wipasana itu meditasi yang menimbulkan pengertian benar. Jadi pada saat orang sedih, pada saat orang itu kecewa, perhatian dia itu ke kekecewaan. Dia bukan mengadakan pelarian, tapi dia memperhatikan, mengamati kekecewaan dia, mengamati kesedihan dia, sehingga muncul pengertian. Pengertian itu yang membawa dia menjadi tenang, kembali ke sadar,” jelasnya

Jemaat Muslim Ahmadiyah Indonesia Sulsel, Yakub menjelaskan bahwa kegiatan seminar ini merupakan rangkaian untuk selebrasi satu abad Jemaat Ahmadiyah Indonesia.

“Sehingga kami untuk lokal Makassar mengadakan seminar yang rencananya akan dilaksanakan tiap bulan. Ini merupakan bagian dari perayaan tersebut dengan tema yang berbeda-beda, bervariasi mulai dari yang sifatnya mengenai ekologi, tema ekologi, masalah lingkungan, kemudian masalah kesehatan, masalah ekualitas dalam lintas iman. Dan ini bersifat semuanya yang mengacu kepada isu-isu kemasyarakatan yang sekarang ini memang kita harus diberikan suatu sikap bagaimana kita harus mengambil keputusan,” sebutnya.

Pihaknya berharap dari Jemaat Ahmadiyah dapat memprakarsai dan juga mengambil peran terkait isu-isu tersebut.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news