Aksi Demo Memanas, Pengamat Ekonomi: Tekan Iklim Usaha dan Investasi

1 week ago 2
 Tekan Iklim Usaha dan InvestasiIlustrasi unjuk rasa (Dok: KabarMakassar)

KabarMakassar.com — Aksi demonstrasi yang makin memanas sejak beberapa waktu lalu, menyebabkan tekanan terhadap sektor ekonomi. Bukan hanya di Indonesia namun juga Sulawesi Selatan, tak terkecuali di Kota Makassar.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Pengamat Ekonomi Bisnis Universitas Hasanuddin Andi Nur Bau Massepe. Ia menilai jika unjuk rasa disertai dengan pembakaran serta tindakan kerusuhan berpengaruh sangat negatif terhadap iklim usaha serta investasi.

“Perusahaan akan berhati-hati dalam melakukan investasi di Indonesia , begitu juga Kota Makassar,” tukas Andi Nur Bau Massepe, Selasa (02/09).

Ia menyebut jika pada tanggal 1 September kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan telah anjlok sebesar 3 hingga 4 persen ke level 7.500 poin.

“Mengapa anjlok karena banyak investor yang melepas saham. Bila di lihat rata-rata perusahaan blue chip investor asing yang membeli saham perusahaan Indonesia, banyak yang lepas membuat nilai saham perusahaan turun,” jelasnya.

Andi Nur Bau Massepe menyatakan jika hal itu menjadi sinyal yang kurang baik terhadap perekonomian. Ia turut menggarisbawahi pelemahan IHSG disebabkan karena adanya sentimen negatif investor atas demo serta kerusuhan yang terjadi.

Tidak hanya itu, akademisi Unhas ini juga menyebut jika potensi dampak ekonomi lainnya juga bisa menjalar ke nilai tukar rupiah.

“Selain IHSG berdampak mudah-mudahan nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak berdampak begitu besar, bila terjadi akan banyak akibatnya,” imbuhnya.

Ia mengungkapkan permasalahan yang dapat terjadi dari dampak ekonomi tersebut dapat berimbas pada penundaan investasi, bukan hanya bagi perusahaan asing namun juga bagi perusahaan lokal.

Lebih lanjut, Andi Nur Bau mengatakan dengan aksi unjuk rasa yang terjadi maka sejumlah kegiatan yang dijadwalkan akan segera dilaksanakan dapat tertunda bahkan batal yang menyebabkan tidak menggeliatnya perputaran ekonomi.

“Banyak acara-acara bisnis tertunda, MICE kegiatan pariwisata yang batal, UMKM akan terkena dampak, dagangan tidak laku karena sepi pembeli, tidak ada event,” paparnya.

Oleh sebab itu, kata Andi Nur Bau, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dalam menyikapi situasi ini. Aksi yang terjadi sebaiknya tidak dipicu oleh kepentingan politik. Partai politik juga diharapkan berada di garis terdepan dalam menenangkan masyarakat serta konstituennya.

“Sebaiknya turun langsung ke lapangan dalam mendengar aspirasi warga, agar demonstrasi tidak berujung dimanfaatkan sebagai komoditas politik,” pungkasnya.

Diketahui, aksi unjuk rasa masih terus berlanjut. Terbaru puluhan massa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Makassar menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan pada Selasa (02/09).

Aksi unjuk rasa itu menyusul rentetan demonstrasi sejak 25 Agustus 2025 terkait menolak kebijakan tunjangan perumahan baru bagi anggota DPR RI yang dianggap melanggengkan ketidakadilan sosial.

Gelombang protes sebelumnya berujung pada kericuhan yang menelan korban jiwa, termasuk meninggalnya seorang pengemudi ojek online, Affan Utsman, tewasnya seorang pengemudi ojek online akibat pengeroyokan massa, pembakaran gedung DPRD Provinsi Sulsel dan DPRD Kota Makassar yang menelan empat korban jiwa.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news