
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas ke pasar global.
Hal ini ditandai dengan kehadiran Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, dalam forum diskusi terbatas bertajuk ‘Diaspora Indonesia Bersama Menteri Perdagangan RI’ yang digelar di sela rangkaian Congress of Indonesian Diaspora (CID) ke-8, di Ibu Kota Nusantara (IKN), Jumat (01/08).
Forum yang berlangsung di Ruang Serbaguna Semi Basement Tower 1, Kemenko 3 IKN tersebut mempertemukan pemangku kepentingan nasional dengan para diaspora Indonesia dari berbagai negara. Wakil Wali Kota Aliyah hadir didampingi oleh Kepala Bidang Usaha dan Sarana Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Makassar, Riyanto.
Dalam sesi diskusi, Aliyah menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah daerah dan diaspora menjadi salah satu strategi penting untuk memperluas akses pasar produk lokal, khususnya UMKM. Ia menyebut forum ini sebagai peluang strategis untuk menjalin kerja sama lintas sektor.
“Forum ini menjadi ruang strategis untuk mendorong kolaborasi nyata antara pemerintah daerah, pelaku UMKM, dan diaspora. Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga bertransformasi dan menembus pasar global,” ujar Aliyah.
Aliyah menyatakan, Makassar memiliki banyak potensi produk lokal yang belum sepenuhnya terangkat ke tingkat nasional maupun internasional. Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan UMKM dalam menembus pasar global terletak pada keberanian berinovasi, pemenuhan standar produk, serta kemitraan yang kuat bersama diaspora sebagai jembatan ekspor.
“Kami ingin pelaku UMKM tidak hanya kuat di dalam negeri, tetapi juga mampu bersaing di pasar internasional. Kuncinya adalah inovasi, standarisasi, dan sinergi bersama diaspora,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Budi Santoso, yang turut hadir sebagai pembicara utama, menyoroti pentingnya penguatan ekspor dan investasi nasional yang berakar dari sektor UMKM. Ia menyebut, banyak produk lokal Indonesia yang sebenarnya berdaya saing tinggi, tetapi belum terstandarisasi secara konsisten.
“Kita punya banyak produk unggulan, namun belum terstandarisasi. Kita harus bergerak dari bawah, memperkuat UMKM dan membuka jalur ekspor melalui dukungan diaspora sebagai buyer maupun mitra distribusi,” tegas Mendag.
Forum ini dimoderatori oleh diaspora entrepreneur asal Amerika Serikat, Parama Danesubroto. Dalam paparannya, Parama mengangkat tantangan utama UMKM dalam kompetisi global, yaitu rendahnya keberanian untuk berinovasi dan lemahnya daya tahan produk terhadap standar internasional.
Diketahui, forum ini juga dihadiri oleh Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global, Sulistyawan Wibisono, serta anggota Working Group Entrepreneurship CID-8. Kegiatan bersifat tertutup dan hanya diperuntukkan bagi peserta terundang dari kalangan diaspora dan penggerak ekonomi daerah.
Keikutsertaan Makassar dalam forum ini menegaskan bahwa kota ini tidak hanya fokus pada penguatan ekonomi lokal, tetapi juga aktif menjalin sinergi global demi membuka peluang baru bagi UMKM untuk naik kelas dan menjadi pemain ekspor yang kompetitif.