Appi Ajak Generasi Muda Makassar Berani Memulai Usaha

2 months ago 28
Appi Ajak Generasi Muda Makassar Berani Memulai UsahaWali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat Memberikan Sambutan di Youthpreneur Fest 2025, (Dok: Ist).

KabarMakassar.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai motor penggerak perekonomian daerah.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin atau akrab disapa Appi, menegaskan bahwa dukungan terhadap pengusaha lokal menjadi prioritas utama kebijakan pemerintah kota.

Pernyataan tersebut disampaikan Appi saat menjadi pembicara utama dalam Youthpreneur Fest 2025 yang digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan (UKM-K) Universitas Muslim Indonesia (UMI), Senin (22/09).

Acara yang mengangkat tema ‘Menjawab Kebutuhan Kewirausahaan Zaman Now yang Inklusif, Bermanfaat, dan Berbasis Teknologi’ ini berlangsung di Auditorium Al Jibra, Jalan Urip Sumohardjo, Makassar,

Di hadapan ratusan mahasiswa, Appi menekankan bahwa generasi muda Makassar harus berani memulai usaha dengan rencana matang, riset pasar yang jelas, dan keberanian menjalin kemitraan.

Ia menyebut, mahasiswa perlu melihat UMKM bukan sekadar usaha kecil, melainkan penggerak utama perekonomian daerah.

“Tidak semua orang harus jadi PNS, polisi, atau dosen. Banyak pekerjaan di luar sana yang justru lebih menjanjikan,” tegas Appi.

Menurutnya, pengalaman banyak negara membuktikan bahwa kemajuan ekonomi sangat bergantung pada jumlah wirausahawan yang lahir dari kalangan muda. Karena itu, ia mengajak mahasiswa untuk menyiapkan diri sejak dini.

Appi menyoroti fenomena usaha yang sering terjebak dalam tren sesaat. “Kadang kita lihat teman sukses jual pisang goreng, lalu ikut-ikutan berjualan pisang goreng. Padahal pasarnya sudah jenuh. Akibatnya terjadi perang harga dan usaha sulit bertahan,” jelasnya.

Selain riset, ia juga menekankan pentingnya ketersediaan bahan baku yang stabil agar Harga Pokok Produksi (HPP) tetap rendah. Bahan baku yang sulit didapat akan membuat biaya produksi melonjak dan produk kehilangan daya saing.

Ia turut mengingatkan bahwa biaya tenaga kerja tidak boleh diabaikan. Menganggap bisnis hanya hobi sering membuat pelaku usaha lupa memperhitungkan tenaga kerja, sehingga menimbulkan konflik saat usaha berkembang.

Sebagai pemerintah, kata Appi, Pemkot Makassar hadir sebagai fasilitator. Mulai dari regulasi yang berpihak, kemudahan perizinan, akses permodalan, hingga penyediaan pasar yang mudah diakses.

“Kalau modal awal kecil, tentu skala bisnis kecil. Tapi ketika usaha berkembang, perbankan punya skema pembiayaan untuk eskalasi usaha. Pemerintah siap menjembatani,” ujarnya.

Appi mencontohkan kisah pelaku UMKM Makassar yang memulai usaha hanya dengan modal Rp500 ribu dan kini sukses menembus pasar nasional. Ia juga menyebut inspirasi global, mulai dari Tokopedia hingga Apple dan Facebook yang lahir dari garasi kecil.

“Banyak bisnis besar lahir dari lapak sederhana. Kuncinya inovasi dan keberanian memulai,” ucapnya.

Lebih jauh, Appi mengusulkan agar setiap fakultas di perguruan tinggi memiliki unit UMKM sebagai laboratorium wirausaha.

Kampus, menurutnya, adalah pasar besar yang bisa dijadikan tempat uji coba produk sebelum masuk inkubasi bisnis Pemkot Makassar.

Menutup pemaparannya, Appi mengingatkan bahwa perjalanan menjadi pengusaha bukan jalan instan.

“Menjadi pengusaha itu seperti menempuh jalan berliku, penuh tanjakan dan batu. Tidak ada kesuksesan instan. Semua butuh proses, kegagalan, dan pembelajaran,” tegasnya.

Ia mendorong mahasiswa dan wirausaha muda untuk tidak ragu memanfaatkan fasilitas perbankan, karena lembaga keuangan kini menyediakan banyak skema pembiayaan khusus UMKM.

“Menjadi pengusaha bukan jalan tol yang mulus. Ada tanjakan, ada liku-liku. Tapi proses itulah yang menguatkan. Tidak ada pengusaha besar yang lahir secara instan,” tutupnya.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news