Appi Bahas Isu Lingkungan dan Zero Waste di Konferensi Smart City Yokohama

4 days ago 15
Appi Bahas Isu Lingkungan dan Zero Waste di Konferensi Smart City YokohamaWali Kota Makassar, Munafri Arifuddin saat Asia Smart City Conference (ASCC) 2025 di Yokohama (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali memanfaatkan panggung internasional untuk menegaskan komitmen Kota Makassar terhadap isu lingkungan global.

Dalam rangkaian Asia Smart City Conference (ASCC) 2025 di Yokohama, Munafri yang akrab disapa Appi menjadi salah satu kepala daerah yang mendapat kesempatan memaparkan strategi kota dalam menghadapi tantangan urban dan perubahan iklim.

Pada sesi City Presentation on Urban Challenges and Climate Change yang digelar Selasa (26/11), Appi memaparkan tantangan kota pesisir seperti Makassar dalam pengelolaan sampah, perubahan perilaku masyarakat, hingga implementasi kebijakan menuju target besar Makassar Zero Waste 2029.

Forum tersebut mempertemukan para pemimpin kota dunia yang tengah mencari solusi inovatif untuk persoalan lingkungan dan tata kelola perkotaan.

Dalam paparannya, Appi menekankan bahwa Makassar menghadapi tekanan lingkungan yang signifikan akibat pertumbuhan populasi dan aktivitas ekonomi sebagai kota terbesar di Indonesia Timur.

“Pada kesempatan ini, saya ingin menjelaskan kepada semua apa yang kami lakukan di Makassar untuk menangani isu lingkungan. Ini presentasi kami,” ujarnya membuka pemaparan.

Tampil mengenakan batik motif Lontara berwarna keemasan, Appi tak hanya membawa isu strategis, tetapi juga memperkenalkan identitas budaya Bugis-Makassar. Penampilannya yang memadukan diplomasi lingkungan dengan simbol budaya lokal mendapat perhatian dan apresiasi dari para delegasi ASCC 2025.

Dalam sesi teknis, Appi memaparkan profil geografis dan demografis Makassar sebagai konteks utama tantangan pengelolaan sampah. Dengan populasi mencapai 1,47 juta jiwa, 12 pulau penyangga, luas wilayah 175 kilometer persegi, dan garis pantai sepanjang 35 kilometer, Makassar membutuhkan sistem manajemen lingkungan yang adaptif dan terintegrasi.

Ia menegaskan bahwa persoalan sampah tidak hanya soal infrastruktur, tetapi juga perubahan pola pikir masyarakat.

“Saat ini masih banyak yang membuang sampah di mana saja. Karena itu edukasi harus dilakukan terus-menerus agar masyarakat memahami cara membuang, memilah, dan memanfaatkan sampah,” jelasnya.

Dalam forum tersebut, Appi juga mengungkapkan fakta produksi sampah Makassar yang mencapai hampir 1.000 ton per hari, seluruhnya masih bergantung pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kondisi ini, kata dia, menjadi dorongan utama untuk mempercepat transformasi sistem persampahan kota.

Ia kemudian memaparkan tiga pendekatan yang sedang dan akan diperkuat Pemkot Makassar: pengembangan TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), optimalisasi area pembuangan, serta peningkatan teknologi pengolahan untuk mendukung target Makassar Zero Waste 2029.

“Kami berharap target Makassar Zero Waste di tahun 2029 dapat benar-benar terwujud,” tegas Ketua IKA FH Unhas tersebut.

Materi presentasi Makassar dalam forum ASCC 2025 menjadi salah satu sesi yang menyita perhatian peserta. Sebagai kota pesisir yang dihadapkan pada tantangan lingkungan yang kompleks, Makassar disebut memiliki peluang besar untuk memperkuat kolaborasi internasional di bidang tata kelola sampah, mitigasi iklim, dan pengembangan kota berkelanjutan.

Kehadiran Appi di Yokohama juga menjadi ruang memperluas jejaring kerja sama internasional. Pada kesempatan yang sama, ia bertemu dengan Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, yang turut menghadiri agenda ASCC 2025. Appi didampingi sejumlah pejabat penting Pemkot Makassar, termasuk Kadis Kominfo Dr. Muh Roem, Kadis Lingkungan Hidup Dr. Helmy Budiman, Kadis PU Zuhaelsi Zubir, serta Kabag Kerja Sama Andi Zulfitra.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news