Appi Blak-blakan Potensi Komersial Stadion Untia Capai Ratusan Miliar

1 month ago 21

KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar kembali menegaskan keseriusannya dalam membangun stadion bertaraf internasional di kawasan Untia, Kecamatan Biringkanaya.

Proyek ambisius bernama Makassar Untia Stadium itu disebut bukan hanya menjadi rumah bagi PSM Makassar, tetapi juga sebagai pusat ekonomi baru dengan proyeksi keuntungan finansial jangka panjang.

Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyampaikan langsung proyek ini di hadapan investor dan panelis dalam forum Final South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) di Hotel Novotel Grand Shayla, Senin (04/08).

Dalam paparannya, Appi nama karibnya menyebut stadion ini bukan sekadar infrastruktur olahraga, melainkan aset ekonomi yang memiliki potensi komersialisasi bernilai tinggi.

“Penjualan hak penamaan stadion saja diperkirakan bisa mencapai Rp70 hingga Rp80 miliar setiap lima tahun. Itu baru satu sektor,” ujar Appi.

“Kita masih bicara soal iklan digital, pengelolaan parkir, UMKM, dan ruang komersial yang semuanya bisa dimonetisasi dengan pendekatan profesional.”

Dengan estimasi total investasi Rp453 miliar, stadion ini dirancang dalam skema Public-Private Partnership (PPP) dengan pendekatan Build-Operate-Transfer (BOT).

Pemerintah Kota Makassar menyediakan lahan seluas 13 hektare di kawasan Untia, sementara investor bertugas membiayai, membangun, dan mengoperasikan stadion selama 30 tahun masa konsesi.

Menurut Appi, stadion akan dibangun dengan kapasitas 15.000 penonton, mencakup fasilitas utama seperti tribun, lapangan utama, ruang VIP, serta sistem pencahayaan modern di atas 2.000 lux.

Teknologi Video Assistant Referee (VAR) dan panel surya juga akan dipasang untuk mendukung operasional yang modern dan ramah lingkungan.

“Kami tidak sekadar mengejar bentuk fisik stadion, tapi bagaimana bangunan ini menjadi mesin PAD yang aktif. Setiap pertandingan atau konser besar yang digelar di sana akan membawa perputaran ekonomi, dari hotel, kuliner, transportasi, hingga pajak hiburan,” jelasnya.

Dari sisi aksesibilitas, stadion dirancang terhubung langsung ke pusat kota Makassar melalui jalur tol dan alternatif Biringkanaya-Sudiang. Jarak tempuh ditaksir hanya 30–45 menit.

Kawasan Untia juga sudah masuk dalam zonasi RTRW F 2024–2044 dan dekat dengan Pelabuhan Perikanan Untia.

“Kami membayangkan kawasan stadion sebagai sports and entertainment district yang bebas kendaraan pribadi. Pemerintah menyiapkan shuttle bus dan infrastruktur inklusif agar ramah bagi seluruh warga,” terang Appi.

Tak hanya bicara lokasi dan desain, Appi juga menjabarkan potensi finansial proyek stadion ini secara terukur. Dalam skenario optimistis, proyeksi Internal Rate of Return (IRR) mencapai 13,70% dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp249 miliar dan payback period 7 tahun 8 bulan.

Dengan estimasi pendapatan tahunan sebesar Rp95 miliar dan OPEX tahunan sekitar Rp35 miliar, stadion ini dinilai layak secara bisnis.

Skenario keuangan lainnya juga tetap menjanjikan. Dalam skenario moderat, IRR mencapai 11,31% dan NPV sebesar Rp81,7 miliar. Bahkan pada skenario pesimistis, IRR masih berada di angka 9,71% dengan NPV positif Rp18,6 miliar.

Appi menyebut proyek ini bisa menjadi katalis ekonomi baru untuk wilayah utara Makassar. Kehadiran stadion akan memicu pertumbuhan sektor pendukung seperti hotel, restoran, pusat UMKM, hingga ruang publik yang lebih luas.

“Bayangkan kalau PSM menjamu klub dari Vietnam, Malaysia, atau Singapura. Kita bicara tentang wisatawan, exposure internasional, dan devisa. Ini bukan hanya soal bola, ini tentang positioning Makassar sebagai kota besar yang siap bersaing secara global,” tegasnya.

Proyek ini juga mendapat dukungan penuh dari sisi regulasi dan pembiayaan awal. Pemerintah telah mengalokasikan Rp2,5 miliar untuk penyusunan feasibility study, Amdal, dan Andalalin, serta Rp800 juta untuk masterplan stadion.

Lahan milik pemerintah yang akan digunakan juga telah bersertifikat dan difasilitasi oleh dokumen KKPR kawasan Untia.

Appi menegaskan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru dalam menggandeng mitra investor. Seluruh dokumen legal dan administratif harus rampung sebelum pembicaraan bisnis lebih lanjut dilakukan.

“Kami ingin proyek ini punya fondasi yang kuat. Bukan proyek instan. Investor harus datang dengan semangat jangka panjang, bukan sekadar cari margin,” katanya.

Untuk mendukung operasional awal dan menarik agenda nasional maupun internasional, Pemkot juga menyiapkan subsidi penyelenggaraan event sebesar Rp5,9 miliar.

Secara keseluruhan, stadion ini diproyeksikan menjadi pusat kegiatan olahraga, hiburan, dan ekonomi kreatif. Tidak hanya untuk pertandingan sepak bola, tapi juga untuk konser, festival, pameran, dan acara publik lainnya.

“Kami tidak hanya membangun stadion, tetapi juga membangun peluang, membangun harapan, dan membangun masa depan untuk Kota Makassar,” tutup Appi.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news