
KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), menyoroti dua isu penting saat menerima audiensi jajaran PT Telkom Indonesia Regional V Kawasan Timur Indonesia (KTI) di Balai Kota, Rabu (20/08).
Pertemuan itu membahas program digitalisasi yang tidak hanya menyasar perkotaan, tetapi juga sektor pendidikan dan wilayah kepulauan.
Appi menegaskan perlunya langkah inovatif untuk mengurangi ketergantungan anak sekolah pada ponsel pintar. Menurutnya, penggunaan gadget di sekolah sering kali menimbulkan masalah, padahal alasan utama siswa membawanya hanyalah untuk berkomunikasi dengan orang tua.
“Harus ada alternatif selain gadget. Misalnya, ketersediaan fasilitas telepon umum di sekolah agar anak-anak tetap bisa menghubungi keluarganya tanpa harus membawa handphone,” kata Appi.
Selain isu pendidikan, Appi juga menekankan perlunya penguatan jaringan komunikasi di pulau-pulau sekitar Makassar. Ia mengingatkan, sebagai kota maritim, potensi kecelakaan laut cukup besar sehingga dibutuhkan sistem komunikasi darurat yang bisa diakses kapan saja.
“Kita harus pastikan ada layanan call center tanggap darurat yang mampu menjangkau seluruh pulau. Ini soal keselamatan warga, bukan hanya soal teknologi,” tegas Appi.
Selain dua isu utama tersebut, Appi juga menyinggung pengembangan Super Apps LONTARA+ yang mengintegrasikan seluruh layanan publik Pemkot Makassar. Menurutnya, layanan digital hanya bisa berjalan efektif jika didukung jaringan internet yang stabil dan merata di seluruh kecamatan.
“Seringkali akses internet antarwilayah tidak seragam, bahkan kecepatannya menurun setelah berlangganan. Ini yang harus kita benahi. Tidak ada yang lebih penting daripada memastikan connectivity,” ujarnya.
Untuk itu, Pemkot juga menyiapkan konsep ducting sharing agar pembangunan jaringan kabel lebih tertata dan efisien. Munafri berharap Telkom dapat berkolaborasi penuh dengan pemerintah kota dalam mewujudkan rencana tersebut.
Usulan ini mendapat respon serius dari Telkom. Executive Vice President Telkom Regional V KTI, Amin Soebagyo, menyebut ide tersebut relevan dengan kekhawatiran masyarakat terkait kecanduan internet pada anak.
“Terkait telepon umum di sekolah, kami menyadari tantangan adiktif internet pada anak-anak. Masukan dari Pak Wali ini sangat bagus, dan akan kami coba jajaki kemungkinan penyediaan fasilitas alternatif sesuai regulasi,” ujar Amin.
Sementara untuk jaringan pulau, Amin menyebut tantangan pembangunan infrastruktur di wilayah kepulauan memang tidak ringan, terutama dari sisi biaya. Namun, Telkom membuka opsi penggunaan satelit Starlink maupun teknologi radio IP untuk memperkuat komunikasi di kawasan maritim.
Amin memastikan Telkom terbuka terhadap peluang kerja sama lebih luas, termasuk dalam pemanfaatan teknologi keamanan jaringan dan kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung tata kelola pemerintahan digital.
“Cukup banyak hal yang bisa kami kolaborasikan dengan Pemkot Makassar. Tujuannya satu: mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih kuat, modern, dan lebih baik lagi,” pungkasnya.