Appi Gandeng Budayawan untuk Jaga Identitas Kultural Kota

1 month ago 22
Appi Gandeng Budayawan untuk Jaga Identitas Kultural KotaAudiensi Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin Bersama DKM (Dok: Ist).

KabarMakassar.com — Upaya menjaga dan memperkuat identitas kultural Kota Makassar terus digelorakan oleh Wali Kota, Munafri Arifuddin atau Appi. Dalam audiensi bersama Dewan Kesenian Kota Makassar (DKM), Rabu (01/10).

Ia menegaskan bahwa budaya bukan sekadar warisan, melainkan kekuatan yang harus dijaga dan diwariskan ke generasi berikutnya.

Salah satu gagasan yang disampaikan Appi adalah menghadirkan Festival Muara, sebuah agenda budaya yang menjadikan sungai dan laut sebagai panggung utama. Festival ini diharapkan dapat menjadi ikon baru kota sekaligus mengangkat potensi lokal ke kancah internasional.

“Budaya adalah kekuatan kita. Lewat Festival Muara, kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Makassar bukan hanya kota metropolitan, tapi juga kota yang kaya akan warisan budaya,” ujar Appi.

Tak hanya itu, Appi juga menggagas agar lagu daerah tradisional Makassar dinyanyikan setelah lagu Indonesia Raya di setiap acara resmi. Menurutnya, langkah ini penting untuk memperkuat rasa bangga terhadap identitas kultural masyarakat.

Dalam pertemuan tersebut, mantan Bos PSM itu juga menekankan pentingnya membangun narasi budaya yang lebih kuat, termasuk mengangkat kuliner khas Makassar agar lebih dikenal luas. Ia bahkan menyampaikan cita-cita menghadirkan gedung pertunjukan teater representatif sebagai ruang ekspresi bagi generasi muda yang memiliki minat di bidang seni tradisional.

“Saya ingin ada wadah yang bisa menampung minat dan bakat anak muda Makassar, khususnya dalam seni tradisional. Kita harus dukung ruang ekspresi budaya agar mereka bisa berkembang,” tuturnya.

Appi menambahkan, momentum Hari Ulang Tahun Kota Makassar pada November mendatang akan dijadikan ajang untuk menampilkan lebih banyak musik dan seni budaya lokal agar suasana perayaan semakin kental dengan nuansa Makassar.

Appi menegaskan kembali bahwa menjaga budaya berarti menjaga identitas kota. Ia mengajak semua pihak, terutama budayawan dan seniman, untuk terus berkolaborasi menjaga warisan kultural Makassar.

“Budaya adalah identitas. Kalau kita tidak menjaganya, kita akan kehilangan jati diri sebagai kota. Karena itu, saya ingin Festival Muara dan program seni lainnya menjadi pijakan agar Makassar makin kuat sebagai kota budaya,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua DKM, Juniar Arge, mengapresiasi gagasan tersebut dan menilai rencana pembangunan gedung pertunjukan serta Festival Muara sebagai terobosan penting. Ia juga menyoroti konsep lorong tematik seni rupa yang dinilai sebagai inovasi baru dan belum ditemui di kota lain.

“Beberapa kota yang saya kunjungi belum ada usulan seperti ini. Mudah-mudahan bisa terwujud. Yang terpenting juga soal regenerasi, bagaimana anak-anak muda bisa terlibat dalam kegiatan kebudayaan,” ujarnya.

Menurut Juniar, kolaborasi antara Pemkot dan DKM sangat krusial agar program seni dan budaya berjalan maksimal. DKM sendiri telah menyiapkan program kerja periode 2025–2030 dengan rencana jangka pendek, menengah, hingga panjang.

Ketua Harian DKM, Armin Mustamin Toputiri, merinci sejumlah agenda yang akan digarap, antara lain pementasan teater, bimbingan seni lukis untuk pelajar, pelatihan guru kesenian, hingga lomba cipta dan baca puisi. Ia menegaskan, dukungan pemerintah sangat dibutuhkan agar program ini dapat terlaksana dengan baik.

“Kami berharap semua program ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah, sehingga seni budaya bisa lebih hidup dan memberi ruang bagi anak-anak muda untuk berkarya,” kata Armin.

Audiensi ini sekaligus menjadi ajang silaturahmi pengurus baru DKM periode 2025–2030. Hadir Ketua DKM Juniar Arge bersama jajaran, serta sejumlah pemerhati seni-budaya. Dalam pertemuan itu, pengurus baru menyampaikan program hasil musyawarah kerja yang siap dikolaborasikan dengan Pemkot Makassar.

Navigasi pos

Read Entire Article
Jogja News Jogja Politan Jogja Ball Jogja Otote Klik News Makassar news