
KabarMakassar.com — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, berencana menghadirkan model pendidikan baru di kawasan Mattoangin, Kecamatan Mariso.
Hal tersebut disampaikan Appi setelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SD Negeri Mattoangin I dan II, Kamis (21/08), Appi menggulirkan gagasan menjadikan kompleks tersebut sebagai sekolah terintegrasi yang menggabungkan jenjang SD dan SMP dalam satu kawasan.
Gagasan itu muncul setelah Appi melihat langsung kondisi dua SD yang berdampingan namun terpisah pagar. Menurutnya, potensi lahan di Mattoangin cukup besar dan bisa dioptimalkan untuk menghadirkan fasilitas pendidikan yang lebih komprehensif.
“Kalau digabung, sekolah ini bisa lebih baik. Nantinya tetap ada dua SD, tapi kita tambah satu SMP agar anak-anak di sekitar sini tidak perlu jauh mencari sekolah menengah pertama,” ujar Appi.
Appi menekankan bahwa pembangunan di kawasan pendidikan Mattoangin tidak boleh dilakukan setengah hati. Ia ingin pembenahan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari desain gedung hingga fasilitas penunjang.
“Bangunannya harus dibongkar total lalu dibangun baru. Tidak bisa hanya disusun-susun, itu bahaya. Kita ingin fasilitas pendidikan yang benar-benar aman dan representatif,” tegasnya.
Menurut Appi, konsep sekolah terintegrasi bukan hal baru bagi Pemkot Makassar. Sebelumnya, model serupa sudah diterapkan di SD Cendrawasih yang menyatukan beberapa jenjang pendidikan dalam satu kawasan.
“Kita lihat pelan-pelan bagaimana konsep ini bisa berjalan. Kalau mulus, kita go. Yang jelas tujuan kita sederhana: memastikan semua anak di Makassar mendapat akses pendidikan yang layak tanpa harus jauh mencari sekolah,” jelasnya.
Ke depan, Pemkot Makassar akan terus memprioritaskan pembangunan dan peremajaan fasilitas pendidikan secara bertahap.
Appi berharap, sekolah terintegrasi Mattoangin bisa menjadi percontohan sekaligus menjawab kebutuhan pendidikan di Kecamatan Mariso yang selama ini minim fasilitas SMP negeri.
“Kalau berhasil, ini bisa jadi model untuk kecamatan lain. Jadi bukan hanya memperbaiki sekolah, tapi membangun kawasan pendidikan yang betul-betul berfungsi untuk masa depan anak-anak kita,” ujar Appi.
Tak hanya soal fasilitas, Appi turut menemukan persoalan aset sekolah. Ia mendapati rumah warga yang menempel langsung di area sekolah hingga menjadikan tembok rumah sebagai bagian dari dinding sekolah. Masalah tersebut, katanya, akan ditelusuri lebih lanjut agar penataan bisa tuntas.
Dalam sidaknya, Appi juga menyoroti kondisi sarana dasar sekolah, termasuk toilet yang dinilai kotor dan jauh dari standar kebersihan. Ia meminta pihak sekolah segera melakukan perbaikan.
“Tolong dibenahi ini, jangan dibiarkan seperti ini. Kita mau hidup sehat, apalagi ini tempat belajar anak-anak,” kata mantan CEO PSM Makassar itu.