
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar akan segera melakukan perbaikan menyeluruh terhadap Monumen Maha Putra Emmy Saelan, menyusul kondisi fisik bangunan yang rusak parah dan nyaris tak terawat.
Kepastian itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin alias Appi saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi monumen di Jalan Letjen Hertasning, Kecamatan Rappocini, Kamis (07/08).
Monumen yang dibangun untuk mengenang perjuangan Emmy Saelan, pejuang wanita asal Sulawesi Selatan yang gugur dalam perang kemerdekaan, tampak dalam kondisi memprihatinkan.
Keramik yang retak, cat memudar, pagar tak layak, serta tumbuhan liar di sekitar kawasan menjadikan monumen tersebut jauh dari kesan sebagai situs sejarah yang representatif.
“Kalau ini memang masuk dalam aset Pemerintah Kota, saya minta langsung dialokasikan anggaran untuk perbaikan. Jangan tunggu sampai rusak total,” ujar Appi menggambarkan saat meninjau langsung monumen.
Kondisi fisik Monumen Emmy Saelan saat ini sangat jauh dari layak. Selain tidak adanya papan penjelasan sejarah, kawasan sekitar juga tidak tertata, membuat fungsi monumen sebagai ruang edukasi sejarah nyaris hilang.
Hal ini dinilai bertolak belakang dengan nilai sejarah besar yang terkandung dalam perjuangan Emmy Saelan, yang gugur di usia muda dalam medan perang melawan penjajah.
Appi menyampaikan bahwa sidak ini bukan sekadar bentuk teguran, tetapi penegasan bahwa situs sejarah akan menjadi bagian dari program prioritas pembangunan kota, terutama menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Jangan biarkan identitas sejarah kota ini memudar. Mulai dari tempat-tempat seperti ini, kita tunjukkan bahwa Makassar peduli sejarah dan tahu cara menghargai pejuangnya,” jelas Appi.
Appi meminta seluruh pihak teknis untuk segera menyusun rencana perbaikan fisik secara total, mencakup penataan ulang taman, pemasangan pagar baru yang lebih kokoh, penyediaan pos penjagaan, dan perbaikan elemen arsitektural tugu.
“Ini simbol sejarah. Dinas terkait harus rawat, perbaiki, dan jaga. Jangan dibiarkan seperti ini. Tempat bersejarah seperti ini seharusnya menjadi kebanggaan, bukan dibiarkan kumuh,” ujarnya.
Ia juga memerintahkan agar dilakukan pengecekan status aset monumen tersebut.
Jika belum tercatat dalam aset milik Pemkot Makassar, maka ia meminta BPKAD segera melakukan proses pencatatan dan menyiapkan rencana anggaran berbasis aset agar intervensi perbaikan tidak terbentur aturan administratif.
Lebih dari sekadar urusan fisik, Appi menegaskan bahwa perbaikan monumen adalah bagian dari komitmen pemerintah menjaga jejak sejarah dan menghormati jasa pahlawan.
Menurutnya, penghormatan terhadap tokoh perjuangan seperti Emmy Saelan tidak cukup dengan upacara simbolik, tetapi harus dibarengi dengan perawatan sarana-sarana sejarah secara konkret.
“Monumen ini adalah pengingat tentang keberanian dan pengorbanan perempuan Sulsel. Jangan sampai kita lupa sejarah hanya karena lalai merawatnya,” tegasnya.
Appi juga mendorong agar penataan monumen disertai fasilitas pendukung yang memadai untuk keperluan edukasi dan kunjungan publik, seperti papan informasi sejarah, ruang edukatif, dan area hijau yang tertata.
Ia ingin monumen tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tugu penghormatan, tetapi juga sebagai ruang pembelajaran sejarah bagi pelajar dan masyarakat umum.
“Kita ingin tempat-tempat seperti ini bisa dikunjungi oleh pelajar, masyarakat, bahkan wisatawan. Tapi bagaimana bisa, kalau kondisinya seperti ini? Tahun ini harus mulai diperbaiki,” Pungkasnya
Diketahui, dalam sidak tersebut, hadir pula Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Kebudayaan, perwakilan BPKAD, dan aparat Kecamatan Rappocini.