Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Senam Masal Lansia, (Dok: Ist).KabarMakassar.com– Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi) menegaskan bahwa pemberdayaan lansia harus menjadi salah satu prioritas utama Pemerintah Kota Makassar.
Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan senam massal yang diikuti lebih dari 1.500 lansia, kader, dan penyuluh dari 15 kecamatan di Lapangan Karebosi, Jumat (21/11).
Kegiatan bertema ‘Lansia Sehat, Bahagia, dan Produktif untuk Makassar Mulia’ tersebut merupakan program Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPP dan KB) dalam rangka peringatan HUT Kota Makassar ke-418.
Turut hadir mendampingi Appi, Ketua TP PKK Makassar Melinda Aksa, Kepala DPPKB Makassar Andi Irwan Bangsawan, serta Kepala Perwakilan BKKBN Sulsel Shodiqin. Kehadiran para pejabat itu menandai keseriusan Pemkot dalam mendorong lansia tetap aktif, mandiri, dan produktif.
Appi tak menyembunyikan rasa haru dan bahagianya melihat ribuan lansia yang masih sehat dan penuh semangat mengikuti kegiatan. Ia menegaskan bahwa pemerintah memiliki kewajiban memberikan perhatian maksimal kepada kelompok usia lanjut.
“Saya sangat bahagia melihat para lansia kita hari ini masih sehat, masih semangat. Pemerintah harus memberikan perhatian yang maksimal kepada mereka,” ujar Appi.
Ia mengingatkan bahwa lansia telah berjuang membesarkan keluarga dan berkontribusi besar bagi kota. Karena itu, menjaga kesehatan lansia berarti menjaga kesehatan keluarga secara keseluruhan.
“Jika lansianya sehat, tentu keluarga-keluarga lainnya juga bisa sehat,” tambah mantan Bos PSM Makassar itu.
Appi meminta jajaran Pemkot dan para kader KB untuk terus mendorong lansia melakukan aktivitas harian yang menjaga tubuh tetap bergerak. Ia menyoroti kebiasaan sebagian lansia yang menghabiskan waktu dengan menonton televisi atau bermain handphone, yang dinilainya dapat menurunkan aktivitas fisik.
“Tolong jangan terlalu banyak diberikan kesempatan untuk nonton atau main handphone. Itu membuat malas bergerak,” tegasnya.
Ia menyarankan agar lansia lebih aktif melakukan kegiatan ringan seperti merawat tanaman, berjalan di sekitar rumah, atau aktivitas sederhana lainnya yang membantu menjaga metabolisme dan peredaran darah.
Tidak hanya memberikan pesan, Appi juga membuat suasana acara semakin haru dengan mengumumkan dua paket umrah gratis, satu untuk kader KB dan satu untuk lansia. Hadiah itu disambut sorakan meriah para peserta.
“Kader satu, lansia satu. Supaya yang berangkat lansianya ada pendampingnya,” katanya.
Selain menyoroti pentingnya menjaga kesehatan lansia, Appi memberikan penghargaan kepada para kader KB yang disebutnya sebagai garda terdepan pembangunan keluarga. Ia menekankan bahwa keberhasilan edukasi keluarga, penjangkauan layanan dasar, dan pemantauan persoalan sosial sangat bergantung pada kerja kader di lapangan.
“Pengabdian para kader sangat berarti bagi pemerintah kota. Mereka bekerja sunyi, tetapi hasilnya dirasakan nyata oleh ribuan keluarga di Makassar,” ungkap Ketua IKA FH Unhas itu.
Appi menambahkan, data dan pendampingan yang dilakukan kader menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan publik yang tepat sasaran. Tanpa peran kader, menurutnya, komitmen pemerintah mewujudkan kota yang inklusif, aman, dan sehat tidak akan memiliki pijakan kuat.
Ia kembali menegaskan bahwa pembangunan keluarga bukan hanya tentang generasi muda. Penghormatan terhadap lansia adalah bentuk keseimbangan sosial yang harus dijaga.
“Harmoni sosial terwujud ketika setiap generasi saling merawat dan menghargai,” ujarnya.
Menurut Appi, seluruh rentang usia dari balita, remaja, ibu hamil, keluarga berisiko, hingga lansia adalah tanggung jawab Pemerintah Kota Makassar. Dalam hal ini, kader KB berperan sebagai penghubung penting antara kebutuhan masyarakat dan layanan pemerintah.
“Kerja kader harus memberi dampak nyata, dirasakan setiap keluarga, dan menjadi kekuatan bersama dalam membangun keluarga Makassar yang tangguh, sehat, dan siap menghadapi tantangan,” tutup Appi.
