
KabarMakassar.com — Pemerintah Kota Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Munafri Arifuddin alias Appi terus bergerak cepat menjawab kebutuhan dasar masyarakat.
Salah satu program prioritas yang kini digenjot realisasinya adalah pemasangan sambungan air bersih gratis, terutama di wilayah yang selama ini mengalami ketimpangan distribusi, seperti kawasan utara Kota Makassar.
Komitmen ini kembali ditegaskan Appi saat membuka MaKaPro (Makassar city & Kawasaki city technical cooperation projects) Wrap Up Seminar yang berlangsung di Hotel Aston, Kamis (07/08).
Dalam kesempatan itu, Appi memastikan bahwa dalam waktu dekat Pemkot Makassar akan segera memulai pembangunan jaringan pipa air bersih baru ke kawasan Pontiku, Kecamatan Bontoala, yang menjadi salah satu titik krusial dalam upaya pemerataan akses air bersih.
“Sudah ada penyambungan pipa baru untuk wilayah timur. Sekarang kita fokus ke utara, tinggal menunggu izin dari Balai Jalan agar bisa mengakses sambungan ke Pontiku,” ungkap Appi.
Ia menambahkan bahwa persoalan air bersih di wilayah utara Makassar bukanlah hal baru. Ketimpangan akses air bersih telah berlangsung selama bertahun-tahun dan perlu penanganan segera, terutama di daerah-daerah padat permukiman dengan infrastruktur yang belum merata.
Pembangunan jaringan ini merupakan bagian dari janji politik Munafri-Aliyah saat mencalonkan diri sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar. Janji tersebut kini diwujudkan secara bertahap melalui skema pemasangan sambungan air bersih gratis bagi warga tak mampu.
Sebelumnya, program ini telah dimulai dari kawasan lorong-lorong di Jalan Monumen Emmy Saelan, Kelurahan Tidung, Kecamatan Rappocini.
Di wilayah tersebut, beberapa rumah tangga telah tersambung ke jaringan air bersih secara cuma-cuma, sebagai pilot project awal.
“Akses air bersih bukan hanya kebutuhan fisik, tetapi hak dasar masyarakat yang harus dijamin negara. Pemerintah hadir untuk memenuhi itu,” tegas Appi.
Proyek penyambungan ke wilayah utara akan menjadi tonggak penting karena selama ini daerah tersebut bergantung pada suplai air terbatas, bahkan sebagian warga harus membeli air dengan harga tinggi atau menunggu pasokan dari mobil tangki.
Appi menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemerintah Jepang dan JICA, yang turut berkontribusi dalam memperkuat pondasi pengelolaan air bersih di Kota Makassar. Ia berharap kerja sama semacam ini bisa terus berlanjut dan mencakup wilayah layanan yang lebih luas.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Kolaborasi adalah kunci. Terima kasih kepada Kawasaki City dan JICA atas transfer ilmu dan teknologinya,” ujar Appi.
Appi menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur air bukan hanya proyek teknis, tetapi bagian dari misi jangka panjang Pemkot untuk menciptakan kota yang inklusif dan layak huni untuk semua warga.
“Makassar tidak boleh tumbuh hanya untuk sebagian. Pemerataan akses air bersih adalah bentuk nyata pembangunan yang berpihak,” pungkasnya.