
KabarMakassar.com — Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Makassar tak hanya dirayakan dengan pesta rakyat di berbagai kecamatan, tetapi juga menjadi panggung bagi Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi, untuk menyampaikan pesan penting mengenai arah kebijakan pemerintahannya.
Dalam dua agenda berbeda yang digelar serentak, yakni di Kecamatan Mamajang (Jl. Baji Minasa) dan Kecamatan Rappocini (Jl. A.P. Pettarani), Rabu (20/08), Appi menegaskan komitmen Pemkot Makassar menghadirkan program-program pro-rakyat sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi warga dalam mencegah banjir.
Appi hadir bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, Sekretaris Daerah Andi Zulkifli Nanda, Ketua TP PKK Melinda Aksa Mahmud, serta jajaran legislatif dan camat setempat. Kehadiran mereka disambut antusias masyarakat yang memenuhi lokasi acara hingga larut malam.
Di hadapan ribuan warga Mamajang, Munafri menyampaikan sejumlah program prioritas yang menurutnya dirancang untuk langsung meringankan beban rumah tangga warga.
Ia menyebut tujuh program unggulan, mulai dari iuran sampah gratis bagi keluarga tidak mampu, seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD-SMP, sambungan baru PDAM, aplikasi Super App pelayanan digital, pengembangan Makassar Creative Hub, pembangunan stadion sepak bola, hingga penguatan sistem pengelolaan sampah berbasis rumah tangga.
“Program-program ini hadir bukan tiba masa tiba akal, tapi melalui perencanaan matang agar benar-benar menyentuh kebutuhan warga. Intinya, bagaimana masyarakat Kota Makassar bisa terbantu dan beban rumah tangganya bisa berkurang,” tegas Appi.
Ia juga mendorong gerakan urban farming di tingkat RT/RW, penggunaan komposter, biopori, eco-enzim, dan maggot untuk pengelolaan sampah, serta pemberdayaan UMKM agar dapat naik kelas dan menembus pasar ekspor.
Sementara di Rappocini, Appi mengingatkan bahwa musim hujan segera tiba dan risiko banjir harus diantisipasi sedini mungkin. Ia menegaskan pemerintah tidak bisa bekerja sendirian tanpa dukungan masyarakat.
“Setiap minggu saya turun melakukan gotong royong, mulai dari kanal, saluran sekunder hingga tersier, agar aliran air bisa lancar. Kita mungkin tidak bisa menghilangkan banjir 100 persen, tetapi paling tidak ada penurunan dari tahun lalu. Ini hanya bisa terwujud dengan kolaborasi kuat antara pemerintah dan warga,” ujarnya.
Appi meminta pemerintah kecamatan hingga kelurahan menjadi teladan dalam menjaga kebersihan, mengelola sampah, dan menjaga komunikasi dua arah dengan masyarakat.
Kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Makassar Aliyah Mustika Ilham menekankan bahwa pesta rakyat bukan hanya ajang hiburan, melainkan ruang memperkuat silaturahmi dan menumbuhkan semangat nasionalisme.
“Malam ini bukan sekadar pesta rakyat, tapi juga pesta kemenangan kita semua. Saya percaya kekuatan terbesar Makassar ada pada warganya yang saling menguatkan. Kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil perjuangan para pahlawan, tugas kita sekarang menjaga persatuan dan mengisinya dengan karya nyata,” kata Aliyah.
Rangkaian acara di Mamajang dan Rappocini ditutup dengan penyerahan berbagai penghargaan. Appi menyerahkan piala juara umum lomba semarak kemerdekaan, Aliyah memberikan penghargaan pegawai teladan, Zulkifly Nanda menyerahkan apresiasi untuk RT/RW terbaik, dan Melinda Aksa memberikan hadiah bagi juara lomba lorong PKK.
Di Rappocini, pesta rakyat juga dimeriahkan dengan penyerahan penghargaan untuk lima petugas kebersihan terbaik serta pameran SMEP PKK kelurahan.
Dengan rangkaian pesan dan program yang disampaikan, pesta rakyat HUT ke-80 RI di Makassar tidak hanya menjadi perayaan kemerdekaan, tetapi juga ajang konsolidasi semangat gotong royong dan pembangunan kota.